Part 13

20 0 0
                                    

Alexa yang sedang duduk ditaman mansion smith ia sedang melamun ia ingin sekali menelpon brayen namun brayen selalu marah marah dengannya jika ia mengganggu pekerjaan nya

alexa merindukan Brayen terlebih bella

Tangan itu memegang pundak alexa

"Alexa kenapa kau melamun sayang?" tanya laki laki itu

"Tidak pih,lexa hanya merindukan Brayen dari kemarin dia belum memberiku kabar,alexa khawatir." Kata alexa

"Dasar anak itu,Bagaimana jika kau mendatangi nya kekantor bawalah sesuatu yang ia sukai." kata smith sambil tersenyum

Smith sayang sekali dengan menantu nya itu.

"Ah,ku rasa tidak perlu Lexa takut mengganggu Brayen pih." Kata lexa dengan mata sendu menatap bunga bunga

"Hey,kau istrinya lexa tidak ada suami yang merasa terganggu saat istrinya merindukan nya terlebih istrinya ini selalu mengerti keadaan nya..Papih akan mengantar mu lexa sekalian papih ingin mengecek kondisi perusahaan." kata smith

"Em,baiklah." Kata lexa dengan ragu

'Entah kenapa perasaan Alexa tidak enak dari kemarin malam namun alexa selalu menepis fikiran negatif nya.'

.

.

"Keisha." Suara bariton itu mengagetkan keisha yang sedang memasak dengan merliana

"Astaga..reynand kau mengagetkan ku." Kata keisha sambil mengelus dada

"jangan mengelus dada mu jika kau tak ingin singa mengamuk." kata reynand sambil tersenyum

"Maksudnya?" Keisha mengernyitkan alisnya

"Tak apa sudah lah lupakan." Kata reynand memeluk pinggang keisha

Merliana hanya tertawa melihat mereka berdua ia teringat dengan kisah nya bersama smith

'Reynand pulang lebih awal untuk makan siang bersama,merayakan kesembuhan sang ayah.'

Seisi Mansion penuh dengan suara tawa
Canda tawa dan kehangatan menyeruak keseluruh penjuru mansion

Keisha merasa sangat beruntung bisa hadir diantara orang orang yang hangat
tapi tidak dengan alexa ia hanya sesekali tertawa ia masih memikirkan brayen perasaan nya sangat tidak enak

"Alexa sayang,kau kenapa mamih lihat kau lebih banyak diam." Kata merliana

"Em...anu"

"Sudahlah sayang nanti aku ceritakan,Lexa kau jadi ikut dengan papih?" Smith

"Jadi pih."

"Opa cama mamah mau kemana,bella ikutt." Kata bella

"Bella disini dulu ya sama oma sama mamih kei sama papih rey,mamah ada urusan sebentar mamah pasti kembali." Kata alexa mencium bella

"emm..baiklah nanti kalo mamah udah pulang belikan bella ec krim ya mah."

"Iya sayang,mamah pergi dulu."

"Dadah."

Sementara Smith Memanaskan mobil sport nya
Alexa dalam mobil itu..

.

"Ada apa mih?" Kata rey

"Mamih juga tidak tau rey,mamih khawatir dengan brayen dan alexa." kata merliana

"Ckk,apa lagi yang brayen lakukan?" Rey tampak marah

"Sudah,Kita doakan saja semoga tidak terjadi apa apa pada mereka." kata keisha

'Rey menyuruh pelayan untuk menidurkan bella.'

"Ya tuhan kenapa perasaan ku tidak enak ya?Semoga kau selalu melindungi keluarga kecil sahabatku." Gumam keisha dalam hati sambil meremas tangannya
.

.

.

Setiba nya di perusahaan brayen alexa bergegas masuk dan mendatangi ruangan brayen yang berada dilantai 21.

Smith memutuskan untuk menetap di lantai 14 sambil mengecek para pegawai nya

semua orang tersenyum dan membungkukkan badannya ketika melihat smith dan alexa
alexa dan smith pun membalas senyuman mereka

"Nyonya anda bisa tunggu sebentar disini,silahkan duduk." ucap sekertaris Brayen

"Anna,aku ini istri nya mengapa aku harus meminta ijin dulu untuk masuk kedalam ruangan suami ku?" Kata alexa sedikit marah

"maaf nyonya bukannya saya melarang tapi ini peraturan yang ditetapkan tuan brayen nyonya,tidak ada yang boleh masuk kedalam selain tuan brayen dannnnn."

belum selesai anna berbicara smith datang

"Biarkan alexa masuk!" kata smith mengetatkan rahang nya

"tid..tidak bisa tuan ini---"

Alexa menerobos sekertaris itu ia kesal mengapa sekertaris itu menghalang-halangi nya

sedangkan smith menunggu diluar sambil menceramahi sekertaris itu

"Sayangg ini aku bawakan ku---" Alexa terkejut melihat suami nya asik bercumbu dengan wanita lain

dan menumpahkan kue itu

ia mengucek mata nya apakah ia salah melihat?
tidak,itu benar itu nyata dan jelas

Brayen terkejut.

"Brayen." Alexa menutup mulutnya air matanya terus menetes.

"Hay,Alexa!" Sapa wanita itu dengan tidak tahu malu

Alexa hanya diam kaki nya lemas hatinya hancur ia bagai tersambar petir disiang hari air matanya terus bercucuran.

"Alexaa tunggu,ini tidak seperti yang bayangkan." kata brayen ingin menenangkan alexa

"Tidak,tidak perlu aku tau!aku sadar!aku mengganggu!maaf!." Alexa pergi meninggalkan ruangan itu ia berlari sekencang kencang nya.

"Alexa." Kata smith

Alexa tak menghiraukan orang orang yang memanggilnya ia terus berlari sambil menangis orang orang kantor pun sudah menduga hal itu akan terjadi karena semua orang kantor tau sebajingan apa ceo nya itu.

alexa memanggil taksi ia masuk kedalam taksi itu terburu buru takut brayen akan menangkap nya.

"Brayenn." Suara bariton smith itu mengisi ruangan smith sangat marah pada putra nya

Brayen diam.

"Papih kecewa dengan mu." Kata smith

"Pih ak--" belum selesai bicara "Sudah lah sayang tidak usah menjelaskan semua nya mereka tidak akan mendengarkan mu." Kata wanita itu

Smith diam,matanya merah,rahang nya mengetat kokoh,ia mengepal jari jari tangan nya sampai buku buku jari tangannya memutih.

"Diam kau jalang tidak usah ikut campur,pergi." kata brayen dengan suara tinggi

"Kau berani berani nya berselingkuh dengan wanita itu?Bodoh!Kau kurang lebih dengan wanita itu brayen." Teriak smith

"Papih dengarkan penjelasan brayen." Kata brayen sambil menitikan air mata

"Tidak perlu..jika nanti anak istrimu pergi meninggalkan mu jangan meminta tolong padaku." Smith sangat emosi ia ingin menghajar putra nya namun menurutnya itu hanya akan buang buang waktu yang lebih penting sekarang adalah alexa dan bella memastikan mereka akan tetap dikota ini.



Alexa sabar alexa author selalu disamping mu hehehe

jangan lupa vote ya

YOU'RE THE FIRST AND LAST BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang