[PART 30] Finding Brother

1.5K 130 158
                                    

Yoo Jungyeon's POV

Hari ini tidak seperti biasanya aku dapat satu mobil dengan Papaku.

Yap seperti janjinya tadi malam, hari ini kami akan berkunjung ke makam mendiang mamaku.

Alasan mengapa kami hari ini datang ke sana karena hari ini bertepatan dengan tanggal kematian mamaku.

Kalau mengingat hari itu, aku jadi ingat betapa tidak perdulinya Papa saat Mama sedang sakit keras.

Tiap-tiap hari akulah yang menjenguk dan mencoba merawatnya sebisaku.

Sementara Papa? Datang saja tidak pernah.

Benar-benar tidak punya perasaan dengan istri sendiri.

Huft... aku malah kembali kesal dengan sikap Papa kalau mengingat itu semua.

Pikiran jelek mulai kembali muncul di benakku.

Buat apa dia baru datang saat ini? Apa dia baru menyesal sekarang?

Benar-benar tidak berguna jika ia baru menyesal saat ini, tidak akan mengembalikan mama.

"Kita sudah sampai Tuan Park dan Tuan muda" Ucap JoongKook.

.

.

.

~ Pemakaman Kota ~

Sebelum ke pemakaman tak lupa aku membeli sebuah karangan bunga.

Aku menyusuri jalan setapak untuk sampai ke makam Mendiang Mamaku.

Saat telah sampai tepat di depan makamnya, tatapanku berubah menjadi sendu.

Aku berjongkok tepat di makam tersebut. Menaruh karangan bunga itu di sana.

Lalu menyatukan kedua tanganku untuk mendoakannya.

TENG-TONG-TENG-TONG...

Tiba-tiba suara lonceng gereja berbunyi.

Aku membuka pejaman mataku dan menatap Papa yang masih menatap sendu makam Mama.

Dia yang sadar di tatap olehku pun kemudian menatapku juga.

"Ah suara lonceng gereja sudah berdentang rupanya. Bagaimana kalau kita sekalian beribadah bersama di gereja ini saja?" Tawar Papa.

Aku mengangguk sambil tersenyum.

Papa ikut tersenyum dengan hangat.

Aku tak menyangka akan beribadah bersama karena bagiku itu sudah lama sekali.

Aku pun segera bangkit untuk pergi menuju gereja tersebut.

Tapi saat aku baru beberapa langkah akan meninggalkan makam, aku menoleh kebelakang.

Kulihat Papa masih berdiri menunduk memandang makam milik Mama, seakan tak mau pergi dari sana.

Wajah sedih itu baru pertama kali kulihat. Bahkan wajah itu tak kudapati saat upacara pemakaman Mama.

"Ehem.. apa Appa akan berdiri terus di situ sampai malam?" Sindirku.

"Eh? Oh ani.. maaf. Kajja kita ke gereja Jungyeon-ah" Sadarnya.

Aku tersenyum memandang Appa ku yang seperti orang kikuk.

Setidaknya hari ini aku melihat sisi lain dari dirinya yang tak pernah ia tunjukkan padaku.

.

.

.

Setelah cukup lama beribadah akhirnya kami pun selesai.

Jeongyeon Meet the Girls [JeongHyo, JeongMi, 2Yeon, JeongMo, SaJeong, etc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang