"Gimana Joy?" Tanya Yeri setelah menjelaskan apa rencananya. Joy terlihat sedang memikirkan pilihannya.
"Yaudah gue mau." Yeri senang karena rencana ini menurutnya menguntungkan bagi Yeri dan Joy.
---
Pukul empat sore, ini sudah 30 menit setelah bel pulang tapi Joy terlihat Joy sedang menunggu seseorang. Joy menunggu di lapangan basket.
''Udah?" Joy bertanya kepada seorang lelaki yang mendatanginya dan mengambil minum pemberian dari Joy.
Lelaki itu adalah Sehun, sejak Joy dan Yeri memiliki rencana itu maka Joy akan menerima Sehun.
"Mau pulang?" Joy hanya mengangguk.
---
Joy telah sampai di rumah sejak tadi sore tapi sekarang dia sedang memikirkan tentang perasaannya sendiri. Joy tidak merasakan apapun ketika bersama Sehun berarti ia tak mencintai Sehun. Tidak mungkin kan Joy menerima Sehun tanpa sebuah perasaan. Tekad Joy sekarang ia akan mencoba mencintai Sehun tapi hanya sedikit.
Sampai akhirnya Joy tertidur.
---
"Joy ada yang nungguin kamu tuh di bawah!" Seru Mama Joy dari bawah. Joy melenggang turun menuju ruang tamu dengan seragam lengkap.
"Siapa ma?" Tanya Joy padanya Mama nya. Mama Joy menunjukkan tamu dengan dagunya.
"Sehun? Ngapain kesini?" Joy bertanya sambil duduk di samping Sehun dan menutup pahanya dengan bantal yang ada di sofa.
"Emang gak boleh?"
"Ya boleh sih, Tapi mau ngapain?"
"Mau ngajak pacarku berangkat sekolah bareng."
"Hah?! Joy kamu pacaran sama dia?!" Itu bukan suara Joy ataupun Sehun tentu saja tapi itu suara Mama Joy.
"Iya tante saya pacarnya anak tante." Kata Sehun dengan manisnya. Berbanding balik ketika ia bersama temannya.
"Terus sama yang itu gimana?" Mama Joy menatap anaknya penuh selidik hingga tak sadar seorang lelaki sedang menahan emosinya dan tangannya mengepal kuat.
Joy yang sepertinya tau Sehun sedang emosi ia mengelus tangan Sehun lembut. Pelan-pelan emosi Sehun mulai mereda walau hanya sedikit. Ia merasa nyaman dengan perlakuan Joy yang sekarang.
"Yaelah, Mama cuma bercanda jangan tegang gitu dong." Joy menahan segala umpatan nya, Sehun pun juga sama.
Mama Joy menyuruh kedua insan itu untuk pergi ke sekolah sebelum terlambat.
---
Di sekolah banyak yang membicarakan tentang hubungan Joy dan Sehun. Di pikiran mereka ada banyak pertanyaan tentang ini semua, tentang Sehun dan Joy.
Di kelas Sehun mengantarkan sampai di depan pintu kelas lalu pergi ke kelasnya.
---
Ini sudah waktunya jam istirahat tetapi Joy belum beranjak dari bangku nya.
Yeri yang melihatnya merasa aneh, Yeri tadi sudah membawa makanan yang ia beli di kantin dan ia bawa di kelas untuk dimakan bersama dengan Joy, tapi lihat makanan itu sama sekali tak disentuh oleh Joy.
"Lu kenapa Joy?" Tingkat penasaran Yeri kini sudah meningkat. Joy menjawab dengan gelengan saja. Yeri semakin penasaran. Ada apa dengan sahabat satunya ini? Pikir Yeri.
"Woy Joy itu tuh," Ucap siswi yang tiba-tiba datang ke kelas Joy dan Yeri dengan ngos-ngosan. Joy dan Yeri saling bertatapan seolah tatapan mereka mengatakan ada apa?
Yeri menghampiri siswi itu sambil memberikannya minum dan menyuruhnya masuk ke kelas. "Jelasin coba ngapain lu kesini?" Tanya Joy. Yeri mengangguk tanda ia setuju akan ucapan sahabatnya.
"Itu si, Sehun, Lagi berantem sam-"
"Apa?!" Joy dan Yeri memotong ucapan siswi itu."Dimana?" Siswi itu menunjukkan dimana Sehun berkelahi. Joy terkejut, bukan karena Sehun tapi karena lawan Sehun. Tanpa babibu Joy menyerobot gerombolan para penonton perkelahian antara Sehun dan lawannya.
"Sop!!" Teriak Joy nyaring yang membuat dua lelaki itu berhenti berkelahi. "Kalian ngapain sih? Kek anak TK tau gak? Inget kalian mau lulus, kalo mau buat kenangan ya gak gini caranya." Dua lelaki itu saling pandang dengan tatapan tajam setajam elang.
Joy melihat mereka secara bergantian. Sehun menarik Joy dari lapangan tempat Sehun dan lawannya berkelahi.
Sehun menarik Joy menuju UKS dan menyuruhnya untuk membersihkan luka pada wajahnya.
---
Sekarang Joy berada di kamar Sehun karena saat di sekolah tadi tiba-tiba Sehun pingsan karena dari pagi ia belum makan sama sekali. Joy duduk di pinggir tempat tidur Sehun sambil mengelus rambut Sehun.
Sehun mengerjapkan matanya. Joy menghembuskan nafasnya lega, akhirnya Sehun sadar. Sehun yang ingin duduk pun dibatu oleh Joy agar menyandar pada sandaran tempat tidur.
''Kok aku bisa ada di sini?" Tanya Sehun bingung sambil menatap kamarnya seperti baru pertama kali kesini.
"Kamu tadi habis pingsan gegara gak makan sama sekali dari pagi, nah mumpung kamunya lagi bangun aku mau ambil makanan dulu di dapur." Jelas Joy. Sehun tersenyum senang karena Joy mengkhawatirkannya.
"Gak usah biar pelayan yang ambilin." Sehun langsung memencet tombol yang Joy tak tau apa namanya.
Ajaibnya pelayan langsung datang. "Em bibi tolong ambilin makanan buat Sehun ya." Ucap Joy dengan lembut dan sopan. Pelayan langsung pergi dan menutup pintu kamar tuannya.
"Ok sekarang aku mau tanya sama kamu, tadi ngapain tawuran?" Tanya Joy sambil menaruh tangannya di dada. Sehun tersenyum karena menurutnya Joy sangat lucu sekarang.
"Masalah cowok cewek gak akan tau." Jawab Sehun sambil terkekeh. "Yeee terus aku gak boleh tau gegara aku cewek gitu? Yaelah Hun aku kan pacar kamu masa ya gak boleh tau masalah kamu?" Sehun lagi - lagi tersenyum karena ucapan Joy tadi. Apakah Joy tak sadar dengan ucapannya tadi?
"Iya-iya pacar aku berhak tau masalah aku." Jawab Sehun mencubit kedua pipi Joy. Joy memukul tangan Sehun yang memegang kedua pipinya.
Dikamar mereka habiskan dengan sikap Joy yang kawatir dengan Sehun dan mencoba menerima Sehun di hatinya, sedangkan Sehun dengan sikap manis yang jarang ia tunjukkan.