Masih ingat Sehun yang tiba-tiba pingsan di sekolah? Itu hanya sandiwara nya, tapi entah kenapa badannya mulai panas dah Sehun pun demam.
Saat Sehun sakit Joy sangat telaten merawat Sehun dan Joy tak diperbolehkan pulang oleh Sehun, jadi Joy menginap dirumah Sehun hampir satu minggu, dan hanya untuk merawat Sehun saja.
"Joyi.." Rengek Sehun sambil mendusel-dusel di perut Joy. Beginilah sikap Sehun ketika sedang sakit. Joy tak menjawabnya karena terlalu asik membaca novelnya.
Saat Sehun memanggil namanya sambil merengek Joy mengabaikannya. Kesabaran Sehun sudah habis, Sehun mengambil novel Joy lalu menyobek setiap lembar yang ada dalam novel itu. Joy terkejut, tentu saja, novel itu pemberian sahabatnya dulu dan baru sempat ia baca sekarang.
Wajah Sehun memerah bukan berarti ia sedang malu tetapi sedang menahan emosinya sama seperti Joy yang mengepalkan tangannya, Joy tak rela novel yang baru ia baca dihancurkan begitu saja oleh Sehun dan novel itu diberikan oleh sahabat Joy yang sudah tiada.
"LU NGAPAIN BUKU GW?!" Sehun tak menyangka hanya karena novel saja sampai membuat Joy membentak nya. Emosi Sehun semakin menjadi-jadi.
"Oh cuma gegara buku ini aja sampai buat kamu kek gini, apa jangan-jangan ini dari selingkuhan kamu, jawab!!" Sehun membentak balik Joy. Joy tak menyangka kenapa Sehun berpikiran seperti ini kepadanya?
"Jawab Joy!!"
"Iya emang kenapa?!"
Plak
Sehun menampar Joy.
Joy memegang pipinya yang ditampar Sehun tadi. Joy tak menyangka, Joy ingin menangis.
"Dasar jalang, jadi selama ini lu main dibelakang gw dibayar berapa lu sama selingkuhan lu? Ngapin dibayar lu kan cewek MURAHAN." Sehun menekan kata 'murahan' itu. Hati Joy terasa sakit, nyeri perkataan Sehun yang tak pernah ia dengar dan tak ada satupun yang mengatai Joy dengan sebutan 'jalang' dan 'murahan' dan hanya Sehun yang mengatakannya.
Joy tau ini kesalahannya tapi apakah Sehun harus berkata seperi itu kepadanya?
Joy masih punya hati untuk mencerna semua ucapan Sehun."Mulai sekarang kita putus, pergi dari sini, dan jangan pernah ada dihadapkan gw." Sehun meninggalkan Joy sendirian setelah mengatakan putus kepada Joy, mantan kekasihnya.
Joy langsung keluar dari rumah Sehun. Joy tak menyangka hubungannya dengan Sehun kandas dalam waktu seminggu saja. Joy merasa sakit padahal Joy tak mencintai Sehun tapi kenapa ia menangis Sehun seharusnya ia bahagia bukan?
'Maafin gw Yer, rencana kita gagal.' Batin Joy.
🕊🌿
Joy telah sampai dirumahnya. Untung saja rumah dalam keadaan sepi jadi tidak ada yang tau kalau Joy habis menangis. Joy langsung menuju kamarnya yang ada di lantai atas.
Joy menumpahkan segala rasa sakit hatinya, entah kenapa Joy merasa menyesal karena telah mengatakan itu terhadap Sehun.
Go go airplane~
Suara dari handphone Joy membuat perhatiannya beralih ke benda pipih yang sedang berbunyi.
Ternyata ada yang menelfonnya dan ternyata itu Mama Sehun. Joy mengangkatnya setelah menghapus air matanya.
''Halo?"
"Halo Joy kau sedang dimana?"