"Aish ini kenapa belum ada angkot padahal udah jam segini." Gerutunya sambil melihat jam tangannya.
Perkenalkan dia Joy Revfa atau biasa dipanggil Joy.
Ini sudah pukul 06.50 yang berarti gerbang sekolah akan ditutup sepuluh menit lagi. Sedari tadi Joy menunggu angkot yang biasa ia tumpangi untuk pergi ke sekolah. Sebenarnya ia bisa ikut bersama kakaknya tapi karna ia bangun kesiangan dan kakaknya sudah berangkat kuliah, sungguh hari yang menyebalkan.
Joy akhirnya memesan ojek online. Tidak lama kemudian ojek online yang ia pesan sudah sampai.
---
Setelah menempuh perjalanan sekitar 6 menit akhirnya Joy sampai di SMA PANCASILA sekolah untuk menambah ilmu bagi otaknya yang agak berantakan itu.
Saat Joy menuju kelasnya Joy melihat seorang lelaki yang menyenderkan tubuhnya ke tembok kelas sambil melipat tangannya di dada.
Joy pura-pura tak melihatnya, tapi apa boleh buat tangan lelaki itu sudah mencekal lengan Joy yang putih dan mulus itu.
"Kemarin habis darimana?" Suaranya yang dingin membuat Joy merasa tak nyaman.
"Gak darimana-mana." Lelaki itu merasa tak puas dengan jawaban Joy.
"Beneran? Tapi kemarin aku liat kamu jalan sama cowok lain." Joy jengah dengan sikap lelaki itu yang selalu seperti ini bahkan mereka tak memiliki hubungan sama sekali.
"Sehun, ngapain kamu tanya itu sih? Sebenarnya kamu siapa aku? Pacar aku aja bukan.'' Rahang Sehun mengeras dan tangannya mengepal kuat.
Ya, nama lelaki itu Sehun, lebih tepatnya Sehun Alviando. Seorang lelaki dengan wajah yang sangat tampan dapat membuat gadis manapun ingin memiliki nya, tapi sayangnya sikap nya yang dingin membuat mereka takut untuk mendekati Sehun.
Joy meringis merasakan sakit pada tangannya karena Sehun terlalu erat memegang tangannya.
"Hun sakit," Joy mengatakannya dengan lirih dan wajah yang kesakitan. Sehun yang menyadarinya langsung melepaskan genggaman tangannya pada Joy.
Sehun khawatir wajahnya berubah menjadi cemas, ia mengelus pergelangan tangan Joy.
"Kamu gapapa kan? Atau mau ke UKS?" Ini yang Joy sukai dari Sehun, ia perduli, Sehun perduli kepada orang yang ia sayangi. Apakah Sehun juga menyayangi ku? Pikir Joy.
"Udah aku mau masuk kelas." Joy meninggal kan Sehun dan pergi kelasnya.
---
Kring
Bel kesukaan para siswa-siswi pun berbunyi dan ini pertanda saatnya istirahat.
Joy sepertinya tidak ingin ke kantin karena sedari tadi ia tidak beranjak dari tempat duduknya.
"Joy lu kenapa?" Merasa terpanggil Joy menoleh dan mendapatkan pemandangan sahabatnya sejak masuk SMA. Joy menggeleng dan memainkan handphone kesayangnya.
"Pasti aja gegara Sehun kan?"
"Sok tau."
"Bukan sok tau tapi udah tau."
"Udahlah Yer diem napa." Joy mendengus dengan perkataan Yeri— sahabatnya yang menurutnya mengesalkan.
Yeri mengajak Joy ke kantin dengan sedikit paksaan jika tidak pasti Joy tidak akan mau.
---
Di kantin banyak yang menatap mereka, ya karena mereka adalah most wanted di SMA ini.
Joy menyuruh Yeri untuk memesankan dirinya nasi goreng dan jus jambu.
Joy yang terlalu fokus pada handphone nya tak sadar bahwa ada seorang lelaki yang menatapnya dengan mata elang nya dan tangan yang ditaruh di saku celananya.
"Main terus gak sadar ada orang disini?" Joy terkejut mendengar perkataan lelaki itu. Joy berdecak kesal karena lelaki itu Sehun lelaki yang membuat Joy jengah.
"Ngapain ke sini sih?"
"Emang kantin cuma buat kamu doang?"
"Ya enggak sih, tapi kan ngapain kesini ke bangku aku?"
"Masalah?" Joy tak menjawab pertanyaan Sehun karena untuk apa ia berdebat dengan Sehun? Nanti juga pasti Joy akan kalah.
Tanpa disuruh Sehun duduk disamping Joy dan melirik handphone Joy. Joy merasa risih dan berakhir mematikan handphone nya. Joy memutar bola matanya.
"Hei mbak Joyi teman mu yang cantik ini datang membawa pesanan mu." Yeri yang datang membuat Joy lega, karena Sehun tak suka ada yang mengganggu kebersamaannya dengan Joy.
Sehun pergi tepat dengan pemikiran Joy, Yeri hanya menggelengkan kepalanya.
"Mana pesenan gue?"
"Nih nyai dimakan kalo gak dimakan nanti nasi nya nangis, hahaha." Sahabat Joy ini memang sangat receh dan mudah bergaul karena itu sifatnya ini membuat orang disekitarnya merasa nyaman.
Joy memakan nasi goreng nya dengan lahap sama seperti Yeri. Setelah mereka selesai makan sedari tadi Yeri mengajak Joy menggosip tapi dihiraukan oleh Joy, karena menurut Joy gosip dari Yeri tidak berguna.
"Eh lu tau gak Joy, itu tuh si gebetan lu si Sehun kemarin pergi balapan anjir." Mendengar nama Sehun Joy langsung menoleh karena ia sangat ingin tau dengan kehidupan Sehun yang menurut Joy aneh.
"Emang bener?"
"Iya njir tadi di grup anak gosip dikasih fotonya."
"Mana? mau liat."
Yeri menunjukkan foto Sehun yang sedang balapan. Joy tak menyangka kalau Sehun suka balapan.
"Lu pasti penasaran kan sama kehidupan si Sehun itu." Joy menganggukkan kepalanya.
"Yaudah terima aja si Sehun jadi pacar lu." Ucapan Yeri yang terdengar santai itu membuat Joy tersedak seketika.
"Tapi lu mau kan lebih tau tentang kehidupan si Sehun, kan juga nguntungin buat gue, buat bahan gosipan."
"Ye anjir enak di lu gak enak di gue."
"Ye tunggu dulu dong, sini gue kasih tau rencananya." Yeri membisikan rencananya kepada Joy.