KEDELAPAN

431 57 14
                                    

2 tahun kemudian

Tidak terasa beberapa bulan telah dilalui. Banyaknya masalah yang harus dihadapi.

"Masih disini, engga pulang?" Tanya seorang lelaki yang tengah menatap indahnya ciptaan Tuhan. "Bentar lagi."

Hening, tidak ada pembicaraan lagi.

"Rev, kapan lu nerima?" Masih ingatkah kalian dengan Revfa, lebih tepatnya Joy Revfa.

Joy menatap lawan jenisnya ini dengan bingung. Maksudnya apa? Pikir Joy.

"Ck."

"Ngomong langsung ke intinya aja Rey."

"Soal yang kemarin lu gak inget?"

Joy hanya menggelengkan kepalanya tanda ia tak mengetahui apa - apa.

Oh iya, perkenalkan dia Rey teman baru Joy.

Rey menatap ponselnya bosan dan Joy hanya menatap jendela pada kafe ini. Mereka tetap diam dan bergelut dengan pemikiran mereka masing - masing.

"Gw cabut dulu." Suara berat Rey memecahkan keheningan. "Tunggu." Joy menahan tangan Rey.

Rey menatap tangan yang dipegang oleh Joy, wajahnya memang datar tetapi hatinya sedang bersorak ria sekarang. Buru - buru Joy melepaskan tangannya pada tangan Rey.

"Gw nebeng ya hehe." Ucap Joy dengan cengiran khasnya. Rey tersenyum lalu mengacak-acak rambut Joy.

"Ish rambut gw berantakan nih." Menurut Rey sekarang Joy terlihat sangat menggemaskan, sangat. Rey terkekeh pelan.

Mereka pun pergi dan menuju mobil Rey untung pergi pulang.

🌞🍂

Joy akhirnya sampai dirumah dengan selamat. Ia langsung pergi menuju kamarnya.

Joy menidurkan badannya yang lelah. Ia memandang langit-langit atap kamarnya yang sudah ia hias sedemikian rupa. Joy tersenyum melihat fotonya dengan seorang lelaki.

Drtt.. drtt...

Ponsel Joy bergetar yang menandakan ada yang menelfonnya.

'🙊💗'  nama kontak yang menelfon Joy. Entahlah Joy selalu tersenyum saat ditelfon olehnya.

"Halo?"

"Hai lagi ngapain?"

"Gak ada, emang kenapa?"

"Gak papa, masa calon sendiri kagak boleh nelfon."

"Apaan sih calon-calon."

"Iya calon suami kamu."

"Gombal terus."

"Rev,"

"Hm.."

"I love you 2000."

"Yang seribu nya mana?"

"Ngutang."

"Apaan lagi ini."

"Baper gak?"

"Gak."

Joy terus - menerus tersenyum dalam obrolan itu. Hingga Joy tertidur.

🌞🍂

Ditempat lain, seorang lelaki yang sudah terlihat dewasa tengah menginterogasi para mata - matanya.

"Gimana kabarnya?"

"Baik boss."

"Dia udah punya pacar belum?"

Hening tidak ada yang menjawab, karna mereka tau jika mereka mengatakan yang sebenarnya bossnya akan mengamuk besar.

"Kenapa gak ada yang jawab?" Tanya nya sambil mengingatkan satu alisnya. Merasa terabiakan akhirnya ia membentak dan memukul meja. "JAWAB!"

Mata - mata lelaki itu menatap satu sama lain. Salah satunya mengangguk.

Pyar..

Lelaki itu melemparkan vas bunga. Tangannya mengepal kuat dan nafasnya memburu. Para mata - matanya terlihat sangat ketakutan.

"KELUAR!"

Mereka akhirnya keluarga meninggalkan bossnya sendiri.

"Selamat bersenang-senang dengan pacar baru mu sebelum aku membunuhnya." Ucapnya pada sebuah foto dengan seringan yang menyeramkan.

🌞🍂

Lama banget gak update yak v:
Nih kan dah update walaupun dikit bangett. Maafkan otak lagi mentok dan jadwal lagi padet - padet nya hehe.

Ok babay thank's! 💗

WE (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang