01. satu

11.2K 1.3K 175
                                    

Masih pagi tapi di rumah Ara sudah datang tamu tidak di undang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih pagi tapi di rumah Ara sudah datang tamu tidak di undang.

Seperti biasa Jay selalu datang pagi-pagi sekali untuk menjemput Ara, berangkat sekolah bersama sudah menjadi kebiasaan mereka sejak dulu.

"Pagi tante." Sapa Jay ke Mamah Ara yang sedang keluar hendak menyirami tanaman.

Mamah Ara tersenyum lalu menepuk pundak Jay.

"Sabar ya, biasa anak cewe itu kan siap-siapnya lama."

Karena sudah terbiasa Jay hanya mengangguk, dia sudah terlalu sering menunggu Ara sampai berjam-jam seperti ini.

Katakanlah Jay memang sahabat setia, nyatanya dia sangat sabar dan setia menunggu.

"Mamah, Ara berangkat dulu ya. Ayo Jay." Ara menggandeng tangan Jay dan membawanya berlari.

Memang harus cepat kalau tidak bisa-bisa tertinggal bus. Lagipula letak halte dengan rumah Ara lumayan jauh.

"Gausah lari, gue capek." Ucap Ara sambil mengatur nafasnya.

Lah padahal tadi dia sendiri yang mulai berlari. Jay hanya nurut dan mengikuti Ara saja.

"Nih minum." Jay membuka botol dan memberikan pada Ara.

Menatap Ara saat meminum air sangatlah lucu, Ara seperti bocah yang sedang kehausan apalagi jika melihat air yang tumpah di sekitarnya.

"Bawa tissue ga?"

"Ngga bawa lah."

Terkejut dengan apa yang Ara lakukan, dia mengelap sekitar bibirnya menggunakan dasi.

Ara memang jorok.

"Jangan pakai dasi, kotor ra."

Ara malah tertawa, mengingat kalau ini kan bukan dasi miliknya, melainkan dasi milik Jay.

Ah, makanya tidak heran muka Jay langsung kaget tidak terima tapi sepertinya sih tidak marah.

Jay tidak pernah marah pada Ara. Walau Ara itu definisi sahabat yang tidak tau diri.

Sampai di halte mereka tidak menunggu lama karena bus sudah datang.

Perjalanan yang lumayan jauh membuat Ara jadi mengantuk. Permen karetnya habis, biasanya mengunyah permen karet bisa membiat kantuknya hilang.

"Tidur aja, nanti gue bangunin."

"Serius?"

Jay mengusap kepala Ara, membuat beberapa helai rambut berantakan sampai ke wajah.

"Iya serius, masa gue tega ninggalin lo."

"Kali aja lo bosen temenan sama gue, terus ninggalin gue." Ucap Ara asal. Dia hanya tidak mengerti kalau Jay benar-benar menyanginya.

Mana mungkin meninggalkan orang yang disayang begitu saja.

"Udah cepetan tidur, jangan banyak omong."

"Ya lo deketan dong, biar gue bisa nyender."

Jay pun nurut, dia mendekatkan bahunya agar bisa untuk bersandar Ara.






Tbc

Problem • Jay Park | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang