08. delapan

5K 849 145
                                    

"Hai, kenalin nama gue Ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, kenalin nama gue Ara." Ara memajukan tangannya agar Jake menjabatnya, sebagai tanda perkenalan diri saja sih.

"Gue Jake." Ucap Jake sambil menjabat tangan Ara.

Keduanya tersenyum saling sapa, lalu Ara menawarkan Jake untuk ikut ke kantin bersama. Pasti kan Jake belum punya teman mengingat dia adalah murid baru.

"Kalau mau ayo, ada Jay sama Yuna juga kok."

Jake terlihat diam sejenak sebelum mengangguk tanda menerima ajakan Ara.

Sampai disana udah ada Jay dan Yuna. Jay emang sengaja duluan soalnya disuruh sama Ara.

Biasa, buat cari tempat.

Disana Jay udah pesenin sesuai yang ara titip tadi, jadi kurang Jake aja yang belum ada makanan.

"Gue anterin pesen makanan yuk." Ucap Ara ke Jake yang padahal Jake bisa pesen sendiri.

Tapi ya mau gamau Jake pasrah aja, dia juga paham walau baru kenal tapi yang namanya cewe pasti keras kepala. Kaya Ara gini.

"Temen lo kenapa sih Jay, aneh." Ucap Yuna, sengaja sih buat mancing aja.

"Aneh kenapa? Ara kan cuman pengen bantu murid baru itu." Kata Jay sambil menoleh kebelakang menatap Ara yang sedang berjalan dengan murid baru itu.

Yuna salah, bukan Ara yang aneh tapi mungkin malah Jay.

"Kayanya gue yang aneh deh." Sadar Jay.

"Emang lo kenapa?" Tanya Yuna pura-pura polos.

"Gatau, tapi menurut lo aneh gasih kalau gue gasuka Ara deket sama anak baru tadi."

Kini waktunya pulang, Ara dan Jay sudah di halte depan sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini waktunya pulang, Ara dan Jay sudah di halte depan sekolah.

Ara mulai ngantuk, masalahnya bus hari ini datengnya lama banget gak kaya biasanya.

"Gue mau tidur, Jay." Rengek Ara sambil nendang-nendang tiang halte.

"Jangan tidur lah. Malu diliat orang."

Ara mendengus kesal, Jay emang selalu nolak kalau Ara mau nyender dibahunya tapi ditempat terbuka kaya gini. Tapi misalnya didalam bus atau kelas Jay pasti bakal bolehin.

"Bawa permen ga?"

Jay segera merogoh saku seragamnya tapi nihil gak nemuin satupun permen.

"Baru inget tadi di ambil semua sama Sunoo."

Lagi-lagi Ara mendengus kesal, ini dia udah ngantuk banget soalnya mau main ponsel baterai habis punya Jay juga.

"Nih gue ada permen."

Ara terkejut tapi juga senang.

"Makasih Jake." Ara tersenyum lebar lalu menggeser badannya agar Jake bisa duduk disampingnya.

Kalau gini sih gausah dikasih permen juga Ara jadinya melek, gimana enggak melek orang ada doi disampingnya.

"Lo naik bus juga?" Tanya Ara basa-basi.

"Iya. Ban mobil gue bocor soalnya, kayanya sih ada yang usil gitu."

Ara mengangguk, tidak heran sih kalau di hari pertama sekolah sudah ada yang usil dengan Jake. Pasti orang yang usil itu iri sama ketampanan Jake.

"Ayo, ra." Jay menarik tangan Ara setelah bus sampai didepan halte.

Tapi Ara malah spontan melepas genggaman Jay.

"Jake, ayo." Ara beralih menarik Jake lalu keduanya masuk kedalam bus tanpa melirik kebelakang lagi.

Padahal dibelakang masih ada Jay yang sedang mematung, bingung akan apa yang barusan terjadi.




Tbc

Setelah lihat ini tangan ku gatal pengen update :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah lihat ini tangan ku gatal pengen update :)

Problem • Jay Park | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang