15. lima belas

4.2K 699 70
                                    

Maaf malem-malem up.

Setelah selesai nonton, Ara langsung pulang karna Jake bilang dia ada urusan mendadak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai nonton, Ara langsung pulang karna Jake bilang dia ada urusan mendadak. Padahal Ara masih ingin berlama-lama dengan Jake.

"Habis nonton bukannya ceria malah muka nya kusut gitu. Kenapa sih, sini cerita." Jay mengkode Ara untuk duduk di sampingnya.

Karna tentu Jay sangat penasaran, kenapa wajah yang tadi berseri ceria sekarang menjadi murung.

"Mau gue habis nonton itu makan, kalau gak ya ke timezone. Eh malah langsung pulang." Jelas Ara sudah seperti anak kecil yang mengadu pada Ayahnya.

Memang lucu, apalagi tanggapan Jay yang hanya mengangguk dan lagi-lagi mengusap pucuk rambut Ara.

"Tapi kan bisa gausah murung gitu, besok deh pergi ke timezone sama gue."

Mata Ara langsung berbinar sontak dia memeluk Jay sangking senangnya.

"Beneran ya? Awas kalau wacana doang." Ancam Ara, walau Jay sebenarnya tidak pernah mengikari janji.

Yang ada malah Ara yang sering lupa dengan janjinya sendiri.

Udah lah, cewe kan memang selalu benar..

"Udah sekarang ganti baju terus bersih-bersih. Habis itu tidur." Suruh Jay tapi Ara malah masih mematung.

Jay peka, tidak seperti Ara. Yang harus di kode ribuan kali itupun masih belum paham.

"Laper ya? Mau makan apa? Gue pesenin." Jay membuka ponselnya hendak pesan gofood karna sudah malam juga.

"Gausah gofood, tadi di luar gue liat ada abang tukang sate."

"Yaudah ayo, keburu abangnya pergi." Jay lari keluar rumah lebih dulu dari Ara.

Jay langsung pesan ke abang penjual sate, tiga porsi karna yang satu untuk jaga-jaga bila Ara atau Jay ingin nambah.

Malem-malem kan perut suka enggak kekontrol kalau makan.

Lets just run for our lives

Ponsel Ara barusan berbunyi, mendapat telfon dari seseorang.

"Siapa sih malem-malem nelfon." Gumam Ara sambil membuka ponselnya.

Ara mendengus kesal, ternyata saudara sepupunya yang malam-malam seperti ini iseng menelfon. Kurang kerjaan sekali.

"Iseng banget, nelfon di angkat malah di matiin." Kesal Ara.

"Siapa, Ra?"

"Biasa, Sunghoon. Itu anak kan emang gajelas banget."

Jay mengangguk paham, tau betul lah saudara sepupu Ara yang bernama Sunghoon itu.

Dulu Sunghoon juga pernah tinggal di rumah Ara dan juga lumayan akrab dengan Jay.

Tapi saat Sunghoon ikut dengan Ibunya mereka jadi jarang bertemu.

"Ini mas." Ucap abang penjual sate.

Jay segera merogoh saku celananya mengambil uang untuk membayar sate pesanannya.

"Makasih ya mas ganteng, mbak cantik." Ucap abangsate dengan sangat ramah.

"Iya bang, sama-sama." Jawab keduanya lalu segera masuk kedalam rumah lagi.

Saat hendak membuka pintu tiba-tiba gerbang rumah Ara terbuka. Bukan terbuka sendiri, melaibkan ada orang yang sengaja membuka.

Orang itu Sunghoon, saudara sepupu Ara yang barusan tadi menelfon.

"Gue di suruh kesini sama tante. Suruh nemenin lo katanya." Ucap Sunghoon sambil melepas jaketnya.

"Ngapain coba Mamah pakai nyuruh lo segala. Padahal kan gue udah ada temen."

"Siapa? Si Jaymet ini?"

Jay langsung ngelempar tusuk sate kearah Sunghoon, untung saja tidak kena wajah mulus nan tampan itu.

"Mulutnya tolong."

Sunghoon ketawa terus ngerangkul Jay sok akrab. Bukan sok sih emang kan udah akrab dari dulu cuman baru ketemu lagi aja hari ini.

"Lo pulang aja Jay. Oh iya selama gue di sini, lo gausah lagi nemenin Ara kan udah ada gue." Ucap Sunghoon.

Bukannya senang Jay malah sedih karna bebas dari tugas menemani Ara. Seperti mau kehilangan sesuatu saja dia merasa gelisah dan resah sekarang.





Tbc

Jay menang nominasi leader dong, aaaa aku bangga banget pengen peluk jay💜😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jay menang nominasi leader dong, aaaa aku bangga banget pengen peluk jay💜😭

Problem • Jay Park | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang