15

3.4K 236 10
                                    

"Lisa?"

Gue ngelirik ke belakang, Eomma?

"Ne?"

"Eomma sama appa mau pergi, buat urus bisnis. Tapi agak lama,"

"Wae? Kenapa dan kapan?"

"Ya biasa buat urus bisnis keluarga kita, Lisa. Nanti malem,"

"Berapa lama???"

"Kira kira seminggu, deh," jawab Eomma sambil meringis.

Gue natep datar, jadi, gue ditinggal lagi gituh!?

"Lama banget, mana bentar lagi libur pula." Kata gue pada akhirnya.

"Aduh, maaf ya sayang. Appa sama Eomma harus pergi. Ente appa kasih oleh-oleh deh," tiba tiba appa muncul.

Gue tambah males. "Hh, nggak usah,"

"Nanti kalau ada apa apa bilang aja sama temen kamu tuh, siapa namanya? Ah, Iya! Jungkook!" Sambung Eomma.

Lhah kok Jungkook!? "Kenapa Jungkook? Apa urusannya?"

"Aduh lisaaaaaa, dia itu kan temen kamu! Lagian, sekarang udah tetangga an pula. Lagian nih ya, dia kan anaknya temen Eomma," jelas eomma.

"Hih, tau ah."

"Eh Lisa, nggak boleh gitu ah. Dia itu kan tetep temen kamu. Lagian, appa udah bilangin ke Jong ki kalau ada apa-apa,"

Gue nyaris melotot.

"Nanti om Jong Ki sama Tante Hye Kyo juga pergi, biasalah, kita kan rekan bisnis. Jadi, appa harap kalian bisa akur,"

"Kalian siapa?"

"Ya kamu sama Jungkook lah, siapa lagi coba?" Sambung appa.

"Idih," cerocos gue.

"Yaudah ya Lisa, kamu istirahat gih, mandi kek atau apa gitu. Eomma sama appa mau siap-siap," kata Eomma.

"Oiya Lis, appa mau bilang."

Gue menaikkan sebelah alis, "apa?"

"Kamu sama Jungkook itu cocok," lima kata barusan yang keluar dari mulut appa berefek banget sama gue. Jantung gue rasanya kayak loncat-loncat gitu. Udah gitu Ni mata juga ikut ikutan mau copot segala.

"Haha, santai aja kali Lis. Appa cuma bilang doang." Kata appa sambil ketawa.

🐯🐯🐯🐯

Malemnya...

"Da appa, Da eomma. Ati-ati ya, Lisa bakal kangeeennn banget pasti," kata gue sambil meluk Eomma.

"Eomma juga bakal kangen banget deh sama gadis nya Eomma," balas Eomma.

"Kamu jaga diri baik-baik ya, Kook. Eomma nggak mau denger hal-hal jelek tentang kamu!" Kata Tante Kyo sambil mengelus rambut cokelat Jungkook.

"Siap lah," balas Jungkook sambil meringis. Hih, sok deh. Tau kok cuma akting kan?!

"Jungkook, titip Lisa ya," seru appa.

What's!!!!!!!?????

"Ha? Ehm.. Oke deh Om. Om tenang aja, Lisa nya aman kok sama saya," kata Jungkook sambil ngelirik gue.

Gue pelototin Jungkook, dasar nyebeliiiiiin!

"Haha, Lisa. Kalo kamu ada apa apa kamu bilang aja ke Jungkook. Kami dengan senang hati lhoh, buat bantu," kata Om Jong ki.

Jantung gue mendadak bagai berhenti, gugup. "Eh?? Hehe.. Iya Om," akhirnya gue cuma bisa njawab gitu.

"Nah, Yaudah. Kalau gitu udah ya. Pesawatnya udah mau sampai juga. Kalian pulang ya? Jangan keluyuran!" Seru Eomma.

"Siap Tante,"
"Iya iya, Eomma,"

Gue pelukan yang terakhir kalinya sama appa, Eomma, Tante Kyo, dan Om Jong Ki.

Habis itu berdada ria buat mereka. Terpaksa, gara-gara appa, gue jadi pulang bareng Jungkook. Aslinya sih, kalo boleh nolak, huh! Langsung lah gue bantah.

🐒🐒🐒🐒

"Eh Kook, kita kemana gitu dulu yuk," ajak gue waktu di perempatan.

"Ha? Lo ngomong sama gue?" Tanya Jungkook lebay.

"Nggak, sana setan! Ya sama lo lahhhh," seru gue.

"Emang mau kemana? Udah malem juga. Lo pikir kita kelelawar? Aktif di malam hari!?" Tolak Jungkook santai.

"Eh, enak aja, ya kagak lahh. Tapi bosen aja gitu di apartemen," kata gue sambol nunduk.

"Hh, mau kemana deh?"
"Taman kota gimana?" Usul gue.

"Yaudah, tapi gak usah lama lama, inget kata nyokap. Nggak boleh keluyuran,"

Yaelah, Jungkook kok mendadak jadi emak-emak bawel sih? Dasar kesambet sapi hutan.

🐈🐈🐈🐈

Di taman...

"Noh, puas?" Kata Jungkook.
"Hehe, sante kali." balas gue meringis.

Susana taman cukup ramai. Ada banyak orang disini. Banyak orang yang lagi pacaran, ada sekeluarga yang sengaja main kesini, ada rombongan anak kuliahan, ya gitu deh rame.

"Eh, Kook. Mau beli arumanis nggak?" Tawar gue. Hehe tawaran tak berguna, pastinya ditolak lah.

"Nggak," tuh kan bener?

"Gue pengen beli," kata gue.
"Terserah Lo," timpal Jungkook nggak perduli.

"Hh, Yaudah! Gue beli sendiri," kata gue Ketus sambil jalan ke arah tukang penjual arumanis.

"Bang arumanis nya satu, ya?"
"Siap neng, rasa apa?"
"Original aja, deh bang,"
"Okey, tunggu bentar ya neng,"

2 menit kemudian..

"Ni neng, arumanis nya."
"Iya bang, berapa?"

"20.000,"
"Makasih,".

Gue jalan ke tempat sebelumnya, pasti Jungkook udah ngomel. Haha, lucu deh mbayangin dia ngambek dan ngomel. Kan jadi comel.

Gue ngelewatin segerombolan Genk anak kuliahan. Kayaknya sih, hehe. Sumpah gerombolan itu nyeremin banget, sumpah!

Feeling gue gak enak gaees.

"Halo syantik,"

Gue melirik ke arah suara. Seorang namja dari gerombolan itu nyapa genit sambil ndeket ke arah gue. Gue berusaha cuek.

"Ngapain sih, keluar jam segini? Sendirian lagi," namja itu makin Deket.

Gue masih cuek. Tapi tiba tiba tangan gue ditarik paksa. "Eh, ngapain Lo!! Berani beraninya!" Seru gue.

"Eh, kok galak sih cantik?" Namja itu makin genit, hiy. Dia malah berani ngelus ngelus poni gue. Ih gue harus apa!?

Namja itu ngerangkul gue. "Gaes setuju gak dia cocok sama gue?" Tanyanya sambil ketawa ketiwi.

"Setuju banget, bro," sambung yang lain.

"Heh Lo, pake baju kok dress sih? Ke taman lagi!? Lo pikir ini Mall?"

Yah nyesek gue ngajak kesini.

Gue nyesel pake baju dress. Mana pendek lagi. Kalo gini kan gue jadi terdesak. Jungkook mana ya? Pasti dia nungguin gue. Atau jangan-jangan gue ditinggal lagi?

Namja itu tiba tiba nyentuh leher gue, bikin gue panik setengah mampus. Omaigat, sial!

"Heh Lisa!" Tiba tiba ada suara nya Jungkook.

Bikin semua orang pada berhenti, jadi ikut nyari asal suara.

Bukan Lagi Musuh '_'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang