"Umma juga merasakannya saat appa-mu harus pergi. Percayalah. Hal itu bahkan jauh lebih sulit dibanding jika kita harus hidup tanpa pendamping hidup kita. Umma bisa merelakan appamu setelah bertahun-tahun umma terbiasa sendirian. Berat dan tidak mud...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BRAK!
Setelah pintu rumahnya dengan sukses ia banting sekuat tenaga, Siwon lalu melepaskan dasinya dan menuju mini bar-nya. Ia capek sekali. Sudah dua bulan seperti ini. Pikirannya padat -dipenuhi kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan yang tidak pernah berhenti mengalir. Ia selalu dihantui bayang-bayang kematian keluarganya setiap hari -mengerikan.
"YOONA!" teriak Siwon keras. Tidak ada jawaban, namun Siwon mendengar kucuran air pelan dari atas. Mungkin Yoona sedang mandi.
Mata tajam Siwon berkilat senang ketika melihat rak tingginya dipenuhi oleh puluhan wine, anggur, bir, vodka, dan belasan minuman keras dengan kadar alkohol yang berbeda. Selama ini ia memang menutup matanya dari minuman-minuman yang menggoda ini. Tapi kali ini Siwon tidak bisa menahannya -ia butuh sesuatu yang bisa membuatnya melupakan kelebat menakutkan di kepalanya.
Tangan sigap Siwon menyambar sebuah botol beer besar dari meja barnya, kemudian ia ambil sebotol beer Bière de Garde dan menuang isinya dengan brutal. Dan minuman keras itu habis dalam sekali teguk. Siwon merasa senang ketika minuman itu mulai bereaksi di tubuhnya -perutnya bergolak, pandangannya berputar, dan tubuhnya terasa ringan. Kepalanya plong -lega.
Dituangnya lagi segelas beer.
2 gelas.
3 gelas.
1 botol.
2 botol.
3 botol.
Sekarang Siwon sudah tidak mengenakan gelas lagi, melainkan menenggak beer langsung dari mulut botolnya. Ah. Nikmat sekali. Siwon seolah sedang berada di pesta kerajaan sekarang. Mabuk sepuasnya-puasnya.
. . .
Tangan Yoona yang sedang mengancingkan kemeja putih polosnya terhenti ketika Yoona mendengar suara gelas kaca dibanting dengan kasar. Siapa? Apa Siwon sudah pulang? Yoona cepat-cepat mengancingkan kemejanya dan pergi keluar kamar.
Betapa kagetnya Yoona mendapati mini barnya berantakan. Botol-botol beer Bière de Garde berserakan di meja bar. Satu botol masih berdiri tegak di atas meja bar, namun botol-botol yang lain tergeletak begitu saja dengan beer yang masih menetes dari mulut botol. Dan Yoona terkesiap ketika melihat Siwon.
Siwon, dalam kemeja warna hijau muda-nya, pipinya menempel di meja bar yang basah karena tumpahan beer. Wajahnya merah padam -mabuk berat, nafasnya menderu, dan ekspresi Siwon seperti orang yang ketakutan -mata terpejam rapat dan mulut yang seolah seperti merapalkan mantera. Kemeja Siwon juga basah oleh beer. Tangan kanan Siwon terkulai lemas di samping badannya dengan leher botol beer yang ia pegang.
