Chapter 12 : Those Had Begin

1.1K 141 51
                                    

"Aaah, capeknya!"

Brugh.

Yoona hanya bisa tertawa kecil melihat suaminya kecapekan karena jet-lag. Siwon yang matanya sudah sayu langsung menerjang tempat tidur dan memeluk guling, lalu memejamkan matanya. Namja itu bisa dibilang hampir tidak pernah tidur di dalam pesawat -ia terjaga untuk memastikan Yoona mematuhi jadwal yang dibuatnya dan tidak jatuh sakit. Dari semenjak lepas landas di Seattle, Siwon hanya mendapat jatah tidur selama 25 menit. Dan ketika transit dari bandara internasional paling sibuk di dunia -London Heathrow-, Siwon hanya tidur 10 menit.

Yoona tersenyum dan mengelus kepala Siwon. Aah, namja ini benar-benar pengertian. Mana ada suami lain seperti ini di dunia? Yoona menggoyang tubuh Siwon, namun ternyata suaminya itu benar-benar sudah terbuai ke alam mimpi.

Merasa tidak ada kerjaan, Yoona akhirnya membuka ransel Siwon dan mengambil laptop Siwon. Ia duduk bersandar di punggung tempat tidur. Dan lagi-lagi, karena perut besarnya tertekan karena gerakan membungkuk, Yoona meringis kecil. Rasanya seperti ditonjok pelan.

Siwon ternyata mendengar ringisan kecil Yoona. Suara Yoona sayup-sayup muncul di mimpinya. Lantas, Siwon reflek memeluk perut Yoona yang berada di sebelahnya -membuat Yoona terperanjat. Masa' iya sih, ringisan kecil yang hampir seperti bisikan itu terdengar oleh Siwon? Setengah tidak sadar, Siwon lalu mengelus perut Yoona -membuat istrinya tersenyum.

"Terima kasih, oppa ~ " bisik Yoona penuh sayang seraya mencium pucuk kepala Siwon. Suaminya menggeliat mendapat ciuman dari belahan jiwanya.

Yoona lalu menyalakan laptop Siwon dan mulai menggerakan jarinya di atas pad. Matanya tertumbuk pada satu pop up kecil di ujung laptop hitam elegan itu -satu e-mail baru dari NAVY.

Jari Yoona menggerakan pad pada pop up untuk membuka e-mail itu. Namun Yoona melirik ragu pada Siwon. Suaminya memang tidak pernah melarang Yoona untuk mengetahui segalah hal yang bersifat pribadi Siwon. Namja itu bahkan memberitahu password e-mail NAVY-nya, kalau-kalau terjadi sesuatu pada Siwon. Namun Yoona cukup tahu diri untuk tidak membukanya. Tapi...

Yoona kembali memfokuskan perhatiannya pada e-mail itu. Subject-nya 'It has been decided!' Kening Yoona berkerut. Apanya yang sudah diputuskan?

Dan yeoja cantik itu terperanjat ketika Siwon menggeliat -seolah tahu dan mengawasi setiap gerakan istrinya. Yoona buru-buru men-close pop up itu dan membuka sebuah game petualangan.

"Mmmh... Yoongie, sedang apa?" tanya Siwon dengan mata terpejam -dan dengan tangan yang masih melingkar di perut Yoona.

"A-aku... Lagi main game, oppa..." sahut Yoona gugup. Siwon bergumam nyaman, lalu kembali terbang ke alam mimpi mendengar jawaban Yoona.

Yoona menghela nafas lega. Otaknya masih dipenuhi rasa penasaran, namun hatinya sudah terlanjur takut. Jantungnya benar-benar berdebar keras sekali. Seolah tidak ada bedanya dengan maling yang ketahuan mencuri. Ya sudahlah. Mungkin lain kali saja ia akan menanyakannya pada Siwon.

. . .

"Kajja, Yoong." sahut Siwon pelan pada Yoona yang sedang merapikan tatanan rambutnya. Mereka berdua sudah siap menghadiri pernikahan MinYul , namun entah kenapa Yuri meminta Yoona untuk menemuinya terlebih dahulu. Yoona terlihat cantik dengan gaun yang baru saja Siwon belikan -seperti biasa. Kapan sih, Yoona tidak tampil menawan?

The Military Wife ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang