Happy Reading!
🐥🐥🐥
Hari hari telah berlalu. Tepat hari ini sudah 2 bulan Adzriel koma. Tidak ada tanda tanda bahwa ia ingin kembali. Dan itu membuat Kaila hampir pasrah.
Untung nya ini hari minggu, jadi Kaila bisa seharian menjaga Adzriel. Seperti hari hari biasa, Kaila terus mengajak Adzriel berbicara apa saja yang terjadi padanya selama Adzriel tak ada disampingnya. Walau ia tau Tak ada respon dari lelaki itu.
Seperti saat ini. Kaila tengah duduk di samping brankar Adzriel sambil menggenggam hangat telapak tangan yang dingin itu.
"Sayang.. Kamu tau? Aku pernah mimpi kalo kamu pergi dari aku. T-tapi kamu gaakan ngelakuin hal itu kan? Kamu gaakan ninggalin aku kan? Kamu udah janji loh, bakalan ada setiap saat disisi aku. Jadi aku yakin kamu gaakan pergi," ucap gadis itu dengan nada yang kian melirih.
"2 bulan. 2 bulan kamu gaada disisi aku. Hidup aku kayak ada yang kurang, yaiyalah kamu tidur di ranjang sialan ini." tawa nya sumbang.
"Hidup aku tuh sekarang beda. Hidup aku hampa, kosong, kalo gaada kamu. Yaiyalah kan? Dari umur 5 tahun kamu selalu ngisi hari-hari aku."
"Kamu gatau kan? Tidur aku ga teratur sekarang, apalagi pola makan aku. A-aku tirus sekarang sayang. Ayo bangun dan marahin aku." suara nya mulai bergetar. Ia tak tahan lagi menahan rindu yang kian menggebu.
Ia menelungkupkan wajah nya diantara genggaman tangan nya dengan Adzriel.
"Ayo bangun sayang. Ak-aku tau kamu gaakan pergi dari hidup aku kan? Wake up. Aku sayang kamu. Maafin tingkah kekanak-kanakan aku. Aku nyesal karna udah ga dengerin penjelasan aku. Coba aja aku nerima penjelasan kamu waktu itu. Pasti kamu sekarang gaakan ada di ranjang sialan ini. Pasti kita bakalan buat kenangan kenangan lagi. Ayo wake up. Dan marahin aku. Please," ucap nya dengan nada rendah.
Adzriel. Ia mendengar semua curhatan Kaila. Ya, ia telah sadar saat Kaila mulai membuka suaranya. Tapi ia tahan agar tak membuka matanya saat Kaila sudah selesai mengeluarkan unek unek nya.
Saat suara itu tidak terdengar dan hanya ada isak tangis yang menggema disemua sudut ruangan Akhirnya tangan lemah Adzriel mengusap lembut pucuk kepala Kaila.
"Kamu janji kan gaakan gini lagi?"
"Iya aku janji. Asalkan kamu bangun dari tidur sialan itu."
"Kalo aku udah bangun. Apa yang bakalan kamu lakuin?"
"Minta maaf lah. Soal sifat aku yang kekanak-kanakan. Maaf juga udah ga nge dengerin penjelasan El. Aku janji, kedepan nya aku akan ngederin penjelasan El. Aku tau apa yang dilihat bukan seperti apa yang dipikirkan."
Adzriel yang mendengar itu hanya mampu tersenyum. Ia tau kalau Kaila sedang tidak sadar sekarang.
"Makanya El bangun. Dan peluk aku," ucap nya masih dengan menelungkupkan wajahnya.
Adzriel tak menjawab. Ia hanya mengusap kepala gadis itu.
"Eh wait... Gue barusan bicara sama siapa dah?" ia bermonolog heran.
Adzriel yang mendengar itu hanya mampu tersenyum. Seketika Kaila mengangkat wajahnya dan pandangan matanya langsung melihat kearah Adzriel yang sudah membuka matanya dan memperlihatkan senyuman yang ia rindukan.
"Hay sayang," sapa nya.
Gadis itu menahan air matanya yang sudah tergenang. Ia tak percaya yang ia lihat. Lalu tangan nya meraba wajah Adzriel yang masih mempertahankan senyuman nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita(?)
Teen FictionSeorang gadis mungil yang terlahir ditengah tengah keluarga kaya raya. Hidup bak princess kerajaan. Mendapatkan kasih sayang dan harta melimpah, membuat gadis itu manja. Ia, Kaila Sherly Sifabella. Hidup kembali memberikan kebahagiaan dengan mengi...