Setelah kejadian malam itu, Aku dan Mingyu jadi sering sekali bertemu. Kita menyimpan nomor ponsel satu sama lain. Lalu semakin lama semakin luas untuk menukar ID sosial media lainnya.
Asik, namun Mingyu bad untuk dikatakan sebagai laki-laki. Aku sangat terkejut disaat melihat dia sedang berkelahi di sebuah gang kecil. Saat itu aku habis pulang dari rumah ibu Seok. Karena bibi sedang di Jeju yang lagi merindu dengan Eommanya, jadi aku yang harus mengecek keadaan ibu Seok.
Awalnya aku tidak tahu jika itu dirinya, namun semakin lama, aku semakin penasaran dan mendekati. Lalu aku memicingkan mata untuk memperjelas penglihatanku agar melihat dua laki-laki yang sudah saling pukul itu.
"KIM MINGYU."
Dugaanku benar, salah satu dari itu ada Kim Mingyu.
Aku langsung menghampiri. Dia tidak mendengar panggilanku dan masih asik dengan aktivitas memukulnya.
"MINGYU, BERHENTI BERKELAHI!"
Aku berteriak sekuat mungkin agar dia mendengar penuturanku. Yang aku lihat lawan Mingyu sudah tidak berdaya.
Mingyu berbalik untuk mendapatkan tubuhku "kau ngapain disini?" tanyanya yang masih terengah-engah deru nafasnya.
"Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau disini? Dan kenapa kau berkelahi?" cecar ku.
"Kau tidak tahu masalahnya," dia tersenyum manis, Ah wajahnya yang terluka seperti sekarang pun dia tetap terlihat tampan.
"Ayo, kau akan aku antar pulang, ini sangat berbahaya untuk gadis cantik sepertimu." sambungnya, lalu dia langsung menggandeng tanganku, namun aku menolaknya.
"Tidak, kau belum menjawab pertanyaanku." Aku membuang muka, enggan untuk melihat wajahnya kalau Mingyu masih kekeh tidak menjawab pertanyaanku tadi.
Mingyu merapihkan helaian rambutku yang terhembus angin dengan lembut "lain kali aku akan jelaskan ya, sekarang kau harus pulang, ini sudah malam, sangat berbahaya, mengerti?"
"Tidak." jawabku singkat.
"Ayo, kumohon!" Mingyu memelaskan wajahnya, sesekali meringis, sepertinya luka diwajahnya itu harus segera diobati.
Aku yang melihat pun ikut meringis, dan tidak tega melihat wajahnya yang sekarang ini, "sakitkan? Lalu kenapa kau melakukannya?" air mataku tanpa aba-aba keluar dari tempatnya, susah untuk menahannya karena rasa tidak tegaanku menghampiri.
"Kau menangis? Aku tidak apa-apa, kau aku antar pulang ya." Mingyu mengusap air mataku lembut, lalu tersenyum manis seolah-olah menutupi rasa sakitnya.
Aku berdesis "tidak apa-apa? Wajahmu sudah banyak hiasan luka seperti ini, tapi kau masih berkata tidak apa-apa?" bicaraku sedikit meninggi, karena tidak paham lagi dengan laki-laki tiang ini.
Air mataku semakin deras, lalu dengan sigap Mingyu langsung menempelkan kepalaku di dada bidangnya.
"Tidak apa-apa, aku tahu kau khawatir, namun percayalah padaku." Mingyu mengelus puncak kepalaku secara berulang dengan kelembutan.
Aku tidak berkutik, diam dan hanya merasakan kenyamanan yang Mingyu berikan kepadaku saat ini.
"Yona-a."
Mingyu melepaskan pelukannya. Aku pun mendongakkan kepalaku agar terlihat wajahnya.
"Aku antar pulang ya." Dia mengelus rambutku, dan memegang erat telapak tanganku.
Aku hanya pasrah, dan mengangguk setuju. Tidak ingin menuntutnya lagi untuk dia menjelaskan kejadian tadi.
Setelah mendapatkan persetujuanku, Mingyu pun langsung membawaku pergi dari tempat itu dan mengantarku pulang kerumah.
*****
Aku sudah sampai rumah, Mingyu mengantarku dengan selamat sampai tujuan. Namun disepanjang perjalanan menuju rumahku, Mingyu tertangkap basah olehku yang terus meringis sakit.
"Kau harus di obati, masuk dulu, aku akan mengobati lukamu."
"Tidak usah, aku buru-buru."
Aku langsung menarik jaket yang dia kenakan "kali ini aku harus benar-benar menuntutmu agar nurut. Mungkin soal tadi, aku tidak menuntutmu lagi untuk menjelaskan. Tapi yang sekarang aku tidak akan melepasmu, kau harus nurut!"
Mingyu menatapku "sekhawatir itu kau terhadapku?"
Aku tersenyum remeh "hhmm, karena aku sayang padamu."
##########
Apa? Sayang?
Hahahaaa, sedikit ngebuat aku baper sih di chapter ini.
Aku gak pengalaman untuk ngebuat pembaca baper banget, jadi gini deh hasilnya.
Dimaklumi ya.
Jangan lupa vote dan commentnya.
Saranghae ❣️
20 Juni 2019
23:37
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY ENDING (Kim Mingyu)✓✓✓
FanfictionKim Mingyu. Laki-laki bermarga Kim ini sukses memecat perempuan bernama Yona dari pekerjaan paruh waktunya. Dan tidak di sangka. Laki-laki itulah yang akan menjadi masa depannya. 23 Mei 2019