Kim Mingyu.
Mingyu-ya, Berani berbuat, berani bertanggung jawab.
Maksud Appa?
Appa tahu kau sangat sibuk akhir-akhir ini. Tapi kau harus mengurangi jam kerja kau demi Yona. Jangan sampai disaat Yona melahirkan kau tidak ada di sampingnya. Kakekmu dulu mengajarkan Appa untuk bertanggung jawab sepenuhnya. Agar laki-laki merasakan juga bagaimana sakitnya saat sang istri melahirkan. Dulu, saat Eomma sedang melahirkan kau ke dunia, Appa tepat berada di sampingnya untuk memberikan kekuatan. Maka dari itu, kau harus berada di samping Yona di saat nanti anakmu dilahirkan. Kau yang membuat, jadi kau harus bertanggung jawab.
Perkataan Appa bulan lalu itu memang nyata. Aku harus berada di samping Yona di saat anakku lahir ke dunia ini. Itu sudahku lakukan. Aku sudah bertanggung jawab sesuai perkataan Appa.
Saat Yona sedang melahirkan, aku tepat di sampingnya. Appa benar, sebagai laki-laki jangan hanya bersemangat untuk membuatnya saja, tapi harus bertanggung jawab apa yang telah dia perbuat.
Appa juga benar, istri melahirkan dengan rasa sakit yang luar biasa, suami pun juga harus mendapatkan rasa sakitnya.
Itu aku alami, aku benar-benar mendapat sakitnya. Rambut dan leherku menjadi korban tangan Yona.
Saat Yona melahirkan, dia tidak henti-hentinya menarik rambutku dengan keras dan mencakar leherku.
Keluar dari ruang bersalin, tubuhku sangat menyedihkan untuk dipandang. Bagaimana tidak? Rambutku menjadi super berantakan bagaikan sarang burung, dan leherku--ahh banyak sekali goresan pendek tak beraturan yang sukses menghiasi dindingnya. Goresan itu berasal dari kuku Yona. Ah, sepertinya Yona tidak pernah memotong kukunya sampai leherku terlihat menyedihkan seperti sekarang.
Namun, jambakan dan cakaran yang aku dapat tidak setara dengan kebahagiaan yang aku dapat juga dengan waktu yang bersamaan.
Saat suara tangisan bayi terdengar ke seluruh penjuru ruangan bersalin, rasa sakit itu hilang seketika dan berganti dengan kebahagiaan tiada tara.
Kim junior datang ke dunia.
Air mataku keluar dari tempatnya di saat mata telanjangku menyaksikan langsung jagoanku lahir.
Bahagia, sampai ingin berteriak sekencang mungkin agar orang-orang di seluruh dunia ini mengetahui bahwa Kim junior sudah datang menyapanya.
Saat anakku dibawa pergi oleh dokter untuk di bersihkan, kini pandanganku fokus pada Yona. Dia terus menangis terharu. Aku pun terus menciumi keningnya tidak henti-henti.
"Yona-a. Selamat, kau sudah menjadi Eomma."
Dia tersenyum dan terus menyeka air matanya yang keluar "hhmm. Selamat juga untukmu, kau sudah menjadi Appa. Appa Mingyu." Dia tertawa dengan air mata yang beriringan.
Terhitung satu jam lebih dokter menyelesaikannya. Dan Yona langsung di pindahkan ke ruang rawat inap.
Soal Kim junior, saat ini dia berada di dekapan Yona.
Jika wajah mungilnya itu di perhatikan secara detail, sepertinya wajahku berpindah di wajah anakku.
Anakku--sangat mirip denganku. Seolah dia duplikasinya wajahku.
Ketampanan yang aku miliki, telah turun sepenuhnya di wajah anakku.
"Ini tidak adil, aku yang melahirkannya, tapi tidak mirip denganku sama sekali. Justru wajahmu seolah pindah di wajah anak kita." Yona protes, aku pun terkekeh mendengarnya.
"Yak! Kau buatnya terlalu semangat, jadi gen dari mu tumpah semua pada anakmu." Eomma kalau berbicara suka tidak di saring. Sampai bibi dan pamannya Yona tertawa geli mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY ENDING (Kim Mingyu)✓✓✓
FanficKim Mingyu. Laki-laki bermarga Kim ini sukses memecat perempuan bernama Yona dari pekerjaan paruh waktunya. Dan tidak di sangka. Laki-laki itulah yang akan menjadi masa depannya. 23 Mei 2019