3 | Ulangan Dadakan

253 30 33
                                    

Now Playing : You Dont Know - Nightcore

^^^

"Untuk kesekian kali aku jatuh, kuharap kau ada di sini dan membantu ku untuk bangkit"

^^^

Dira agak malas untuk barangkat sekolah, sejak kemarin Dimas tak henti-hentinya mengirim pesan padanya.

DIMAS M

DIRAA
DIR,
Kok lo gabales sih:"((
RAA,
DIRAA:"((
TEGA BENER SIH:"(

Read

Namun tak satupun pesan Ia balas. Kenapa ada cowo secerewet dia. Seperti saat mengantarkan Dira pulang, Dimas tak hentinya menanyakan perbedaan Dira dengan benda benda, entah sepatu, uang, boneka, dan lainnya.

Hal yang pertama Ia lihat saat masuk ke kelasnya adalah Fara yang tersenyum dan melambai ke arahnya. Dira langsung menghampirinya.

"Belajar apa Far?" Tanya Dira yang melihat banyaknya buku di meja. Fara mendekat kearahnya. "Nanti katanya ada ulangan matematik." Bisik Fara.

"Ha? Kata siapa?" tanya Dira kaget.

"Gak usah kaget deh, lo juga biasanya bisa lancar ngerjainnya. Karena kelas sebelah kemarin ulangan matematika dadakan." Dira mengangguk tanda mengerti atas ucapan Fara.

"Bu Lia dateng, Bu Lia." Teriak Faiz yang terengah-engah karena berlari. Tak lama Bu Lia masuk ke kelas XI IPA 3.

"Selamat pagi anak-anak, kedatangan Ibu ke sini hanya ingin menjalankan kegiatan rutin perbulan, yaitu pengacakan tempat duduk." ucap Bu Lia, memang di kelasnya setiap bulan tempat duduk selalu diacak oleh Bu Lia. Katanya untuk mengenal satu sama lain. Padahal mereka telah menjadi teman sekelas dari kelas X.

"Fahmi duduk sama windi," Bu Lia mulai menyebutkan susunan tempat duduk, ada yang senang karena duduk dengan gebetannya, ada yang marah karena duduk dengan musuh atau mantannya.

"Fara duduk sama Egi." Fara melongo mendengarnya, sedangkan Dira yang kaget langsung melihat ke arah Fara.

"Dimas duduk sama Dira," perintah Bu Lia lagi.

"Tapi Bu," Sela Dira. "Gak ada kata tapi Dira." jawab Bu Lia. Dira menekuk muka masam, sedangkan Dimas sudah tersenyum sejak tadi.

Dimas berjalan ke arah tempat duduk barunya, dengan senyuman yang masih mengembang. Dira melihat ke arah Dimas.

"Apasih lo senyam senyum sendiri," ketus Dira. Dimas menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

"Gila lo."

Tak lama setelah Bu Lia keluar dari kelas, Bu Sri -Guru matematika masuk ke kelasnya.

"Keluarkan kertas, kita ulangan." ucapnya singkat.

"Haaa." semua siswa yang ada di kelas kecuali Dira dan Fara tentu saja kaget, dan tidak menyukai kebiasaan Guru matematikanya yang satu ini.

"Cepat keluarkan kertas, hanya tiga soal." perintahnya lagi. Semua siswa menurut namun masih banyak yang menggerutu.

Bu Sri mulai menuliskan soal pada papan tulis, semua siswa mengikuti nya. Dira malah mencoba mengerjakan terlebih dahulu, setelah Ia dapat menjawab nya baru ia menulis pada kertasnya.

Dira masih fokus dengan jawabnnya, sedangkan Dimas hanya mencoba merapalkan doa yang ia bisa saja.

"Dir, Dir bantuin gue. Gue gak bisa." pinta Dimas memelas.

DIMASDIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang