6 | Inquiet

154 10 14
                                    

^^^
It's you, it's always you.
If I'm ever gonna fall in love I know it's gon' be you.
Met a lot of people, but nobody feels like you.
it's you - Ali gatie

••••

Dimas memasuki kelasnya, ini sudah jam ke 2 pelajaran namun Dimas baru memasuki kelas. Kalau bukan karena Jurnalistik Ia tak mau meninggalkan kelas yang sedang jam kosong ini.

Ia langsung menuju tempat duduknya. Dira sudah di sana dengan posisi tertidur, di telungkupkan kepalanya di atas meja.

Dimas duduk disamping nya, Dia juga mengambil salah satu earphone yang menyumpal telinga Dira dan memakai nya.

'tak ada suara ?' batin Dimas. Ia mengernyit bingung, mana ada orang yang menyumpal telinganya dengan earphone namun tak mendengarkan apapun.

Dimas mengikuti Dira, dengan menempelkan sisi kanan wajahnya di meja. Ia menghadap ke arah Dira, tatapannya tak lepas dari Dira yang menyembunyikan wajahnya sedang tidur.

Ia tetap memakainya, dan mulai menutup mata. Belum ada 5 menit Dimas menutup mata, tiba-tiba Dira bangun dan membuat tarikan pada earphone yang mereka pakai.

"Aw.." keluh Dira, melepaskan earphone nya. Dimas ikut bangun kembali.

"Kenapa yang satu bisa sama lo?" tanya Dira, mengambil paksa earphone nya.

"Mau ikut dengerin lagu, eh gak ada suaranya ternyata," ujar Dimas dengan kekehan.

Raut muka Dira berubah masam setelah mendengar ucapan Dimas barusan. Dimas hanya tertawa menahan gemas karena sikap Dira.

Saat Dira membereskan earphonenya, Ia merasakan sesuatu dari hidungnya. Ia menutup dengan telapak tangannya, takut Dimas tau dan akan bertanya macam-macam.

Dia berdiri hendak keluar, "Minggir." Ucap Dira yang masih menutup sebagian mukanya. "Lo kenapa Ra? Mau kemana?" Tanya Dimas, Dira tak menjawab dan langsung menerobos keluar dan berlari, hingga menyebabkan beberapa barang terjatuh.

Dimas mengambil barang yang jatuh karena Dira, Ia juga melihat beberapa tetes darah di lantai. "Dira?" Dimas berlari menyusul Dira keluar.

••••

Dira berlari menuju kamar mandi, Ia langsung membersihkan darah yang keluar dari hidungnya dengan air. Untung saja darah nya tidak mengenai seragamnya.

'Tok, tok, tok,,'

Terdengar suara ketukan dari luar kamar mandi, Dira tidak menggubrisnya. Setelah selesai Dira lantas keluar dan Ia melihat Dimas sedang berdiri diluar kamar mandi.

"Ngapain sih disini?," tanya Dira dengan sewot. "Nungguin lo," jawab Dimas enteng. "Gue gak butuh ditungguin, mending lo balik sana." Ketus Dira.

'Lo gatau apa gue khawatir." Batin Dimas. Ia menghembuskan nafasnya pelan, "Iya iya gue balik." Jawab Dimas. Belum sempat mereka berbalik tiba-tiba.

"HEYY!" seru seseorang yang ada di belakang mereka. Mereka berbalik melihat Fara dan Egi berjalan ke arah mereka.

"Oh, jadi dari tadi lagi pacaran di kamar mandi ternyata," ucap Fara yang dihadiahi tatapan kesal Dira. "Gak elit banget sih Dim, pacaran di kamar mandi sekolah." ucap Egi disusul tawanya.

Dira hendak berlalu namun tangannya langsung dirangkul oleh Fara. "Jangan ngambek dong cantik, ke kantin aja yuk!" ajak Fara, yang langsung menarik paksa Dira ke kantin.

DIMASDIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang