Arumi si Rumpi

80 4 4
                                    

Haii...
Makasih masih mau baca cerita aku(:
Maaf kalo masih banyak typo hehe

Happy reading💞

***

"Sahabat adalah orang yang mau menerima sebaik apapun dirimu dan tidak akan mencela seburuk apapun dirimu."
-Arumi Kazia

***

Berada di tingkatan akhir  Sekolah Menengah Atas merupakan hal yang merepotkan hampir bagi semua murid. Kita para siswa harus memiliki kesabaran yang ekstra dan fisik yang kuat jika kita tidak ingin tumbang.

Bagaimana tidak, jika hampir setiap hari kita disibukkan oleh try out USBN, try out UNBK, dan ulangan harian mendadak lainnya.
Belum lagi tugas-tugas dari guru yang menumpuk. Sepulang sekolah juga ada yang harus bimbel, les privat, belajar kelompok, dan lain sebagainya.

Kita juga harus menyiapkan diri untuk menghadapi Ujian Praktek, Ujian Sekolah, Ujian Nasional, mengikuti SNMPTN dan SBMPTN, ada juga yang mengikuti sekolah Kedinasan.

Sama halnya dengan Gadis dan Arumi yang sedang dilanda kegelisahan karena akan diadakan ulangan harian matematika peminatan secara mendadak.

Bagaimana tidak mendadak, ulangan akan di laksanakan pada jam ke-3 setelah istirahat sedangkan sekarang sudah memasuki jam ke-2. Guru matematika baru saja menginformasikan lewat pesan WhatsApp kepada ketua kelas. Sebenarnya bukan hanya Gadis dan Arumi saja yang gelisah tetapi semua siswa kelas 12 MIPA 1.

*flashback

Faris tiba-tiba maju ke depan kelas membuat Bu Sarah yang sedang menerangkan pelajaran Bahasa Indonesia harus berhenti dan bertanya pada Faris.

“Ada apa Faris?” tanya Bu Sarah. Faris menjawab dengan bisikan yang hanya dapat didengar oleh dia dan Bu Sarah. Seluruh siswa di buat penasaran dengan tingkah Faris.

Tak lama Faris memberitahukan sebuah kabar buruk bagi mereka semua.

“Nanti jam ke-3 bakalan ada ulangan harian matematika peminatan, materinya tentang limit fungsi turunan. Barusan gue di WA sama Pak Dadang.” ucap Faris, sang ketua kelas 12MIPA 1.

Seluruh siswa langsung heboh, ini adalah kabar buruk bagi mereka dan kabar duka bagi otak mereka.

*flashback off

Tak lama setelah Faris mengumumkan perihal ulangan matematika peminatan yang mendadak, bel istirahat berbunyi.

Kringgg....

Semua siswa kelas 12 MIPA 1 semakin heboh. Tidak ada yang berani keluar kelas, mereka sibuk belajar dan ada beberapa yang sibuk membuat contekan.

“Duh.. Dis gue tadi malem gak belajar sama sekali, tau sendiri pr biologi aja gue liat lo. Gimana nih?” Arumi sibuk membolak balik buku catatannya. Arumi sama sekali tidak paham materi limit fungsi turunan, tidak jauh beda dengan Gadis sebenarnya.

“Gadis juga bingung Mi, Gadis juga gak paham. Gimana ini?” Gadis melihat buku catatannya dengan gelisah. Dia memang mencatat semua materi tentang limit, tetapi memori otaknya tidak menyimpan penjelasan dari guru matematikanya.

Dia lemah jika harus membahas tentang matematika peminatan. Hanya ada satu materi saja yang dia kuasai yaitu peluang binomial, hanya itu, lainnya cuma lewat doang.

Gadis menutup bukunya, dia pasrah. Dia akan menjawab soal sebisanya nanti. Arumi yang melihat Gadis menutup bukunya langsung menatap heran ke arah Gadis.

GADISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang