Kejujuran

40 3 4
                                    


“Jangan terlalu membenci, karena mungkin nanti rasa bencimu akan melemparmu ke dalam jurang penyesalan.”

-Gadis Kanaya

---
Haii makasih masih mau baca💕
Happy reading..

“Kak Gadis masuk dulu ya?” Pamit Gadis yang sibuk membuka sabuk pengaman.

“Iya, nanti pulang kakak jemput katanya mau jenguk Papa.”

“Iya.” Gadis keluar dari mobil kakaknya dan bertemu Zaki di parkiran sepeda motor.

“Dis. Lo kemaren pulang bareng Aska ya?”

“Iya, kenapa Zak?”

“Gapapa, gue cuma gak suka aja lo deket sama Aska.” Kata Zaki terus terang. Gadis yang mendengar itu mengangkat alisnya bingung.

“Kok gitu?”

“Gue takut nanti kalau lo pacaran sama Aska lo lupain gue, lo udah gak perhatian lagi sama gue, terus gue gak bisa deket-deket lo karena nanti Aska cemburu. Gue gak suka di situasi kayak gitu Dis.” Zaki berbica apa adanya, mewakili semua perasaanya. Gadis langsung terkekeh karena omongan Zaki.

“Ya ampun Zak. Gadis gak bakal kayak gitu. Zaki bakal tetep jadi temen Gadis selamanya.. Janji.” Gadis menunjukkan kelingkingnya disambut Zaki yang menyatukan kelingking mereka.

“Janji.. Nanti kalau suatu saat ada laki-laki yang matahin hati lo, inget gue Dis, curhat sama gue dan pundak gue selalu siap buat jadi sandaran lo. Kapan pun lo butuh gue, gue akan berusaha untuk ada buat lo. Dan gue.. sayang sama lo Dis.

Deg.. jantung Gadis rasanya berhenti. Tapi dia tetap mencoba terlihat biasa-biasa saja di depan Zaki. Gadis membalas ucapan Zaki dengan senyuman tulus.

“Gadis juga sayang sama Zaki, sebagai.. sahabat.”

***

Gadis sudah berada di kelasnya dia melihat Arumi yang sedang sibuk memainkan game di ponselnya. Gadis juga ikut mengeluarkan ponselnya, yang ternyata ada pesan Line dari Aska.

Z. Aska
Dis, dimana?
06.10

Gadis Kanaya
Di kelas Ka, kenapa?
06.12

Z. Aska
Keluar bentar gih, aku tunggu di taman belakang.
06.12

Gadis kanaya
Oh oke. Tunggu bentar.
06.13

Gadis segera berdiri dari tempat duduknya namun Arumi menarik tangan Gadis.

“Mau kemana Dis?”

“Mm.. anu. Mau ketemu Aska di taman belakang.”

“Cie-cie.. udah gak jomblo lagi nih.” Goda Arumi pada Gadis.

“Ihh apaan sih.” Gadis langsung meninggalkan Arumi yang tersenyum menggoda ke arahnya.

Di taman Gadis berjalan mencari Aska. Tak lama Gadis melihat Aska yang duduk membelakanginya. Gadis menepuk pelan pundak Aska.

“Aska.”

“Eh Dis, sini duduk.” Aska menggeser tubuhnya memberikan ruang Gadis untuk duduk. Gadis menuruti perintah Aska, dia duduk disamping Aska.

“Ngapain nyuruh Gadis ke sini?” Tanya Gadis tanpa menatap Aska, di menghindari tatapan Aska yang sedari tadi menatapnya.

“Ada yang perlu aku omongin sama kamu.”

“Apa?”

Aska menarik nafasnya panjang. Dia gugup, lalu dia menatap Gadis yang sekarang menatapnya.

GADISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang