“Ada kalanya kita harus berkamuflase mencintai orang lain untuk menutupi perasaan yang sesungguhnya.”-Zaki Aditama
---
Makasih masih mau bacaa💓
Happy reading (:Gadis berjalan menuju gerbang sekolah dengan langkah cepat secepat detak jantungnya saat ini. Gadis melihat Arumi yang sedang duduk di depan pos satpam, dengan tergesa Gadis menghampiri Arumi.
“Dicariin dari tadi juga.” Gadis langsung duduk di sebelah Arumi.
“Loh harusnya gue yang ngomong gitu. Dari mana aja Dis?” Tanya Arumi.
“Dari kantin, makan soto ayam.”
Ponsel Gadis bergetar, dilihatnya ada pesan dari sang kakak.
Kakak: Dis, kakak udah di depan.
17.03“Yuk pulang Kak Jaka udah nunggu di depan.” Ajak Gadis pada Arumi.
“Yuk.”
Mereka berjalan ke arah mobil berwarna hitam yang sudah ada di depan sekolah. Gadis langsung membuka pintu depan mobil sedangkan Arumi membuka pintu belakang.
“Hai Kak Jaka ganteng.” Jangan tanya ini suara siapa karena sudah jelas ini suara si Arumi.
“Hai juga Arumi cantik.” Jawab Jaka menanggapi godaan Arumi.
Jaka langsung melajukan mobilnya menyusuri jalan Ibukota yang tengah ramai. Di perjalanan Jaka dan Arumi tidak henti-hentinya mengobrol dan menceritakan hal yang menurut Gadis tidak terlalu penting. Seperti sekarang ini contohnya, mereka tengah meributkan kalahnya Barca vs Liverpool tadi malam.
“Kak Jaka tadi malem liat Liverpool sama Barca gak?.”
“Lihat dong, sampe begadang gue nya. Lo lihat juga?”
“Iya lihat, tapi Barcanya kalah.” Jawab Arumi sedih.
“Ya jelas dong dihajar Liverpool 4-0. Gila sih Liverpol menang tanpa balas. Padahal tuh tadi malem si Salah gak main. Jadi makin cinta gue sama Liverpool .”
“Gue kasian liat Messi yang nyerang mulu tapi gak bisa mbobol gawang.”
“Ya itu mah deritanya Messi. Suka sama Messi lo?”
“Ishh jangan gitu dong. Iyalah Messi itu kan Daddy Hot banget.” Arumi menjawab sambil menerawang ketas, terlihat sekali mupeng, muka pengen.
“Kagak nyangka gue selera lo OM OM.” Jaka melirik Arumi sambil menekan kan kata om om.
“Om om itu lebih dewasa tau. Biar enak entar kalo nikah minta apa aja diturutin. Apalagi kalau om om nya horang kaya. Besoknya gue sianida deh biar koit, nanti hartanya diwarisin ke gue. Terus gue cari suami baru lagi yang lebih ganteng dan tajir. Wih asik kali ya, pinter amat deh otak gue.”
Arumi mengucapkan kata itu sungguh-sungguh seolah memang dia rencanakan untuk masa depannya. Memang sedikit gila Arumi ini.“Gilak, sadis amat lo. Semoga bukan gue suami lo di masa depan, aminn...” Jawab Jaka sambil mengusap wajahnya dengan sebelah tanggannya.
“Ide bagus tuh. Lamar gue kak ya, tapi jangan sekarang. Entar aja kalau gue udah lulus, bentar lagi lulus kok hehe.” Jaka langsung bergidik ngeri mendengar ucapan Arumi.
“Dih ogah. Siapa yang mau nikah sama lo?” Arumi mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan Jaka.
“Jahat amat sih. Lagian kalo kita nikah gue sama Gadis kan jadi saudara ipar, jadi enak tiap hari ketemu mulu terus kita sering-sering deh hang out kemana-mana. Yoi gak tuh Dis?” Gadis yang dari tadi diam menjadi figuran akhirnya di ajak bicara oleh Arumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS
Teen FictionKita adalah kata, berbeda tapi dirangkai indah. Aku adalah benci dan kamu adalah cinta. Kita melebur dalam dua jiwa. Sulit ternyata mencintai saat benci bersinggah. -Gadis Kanaya Setiap duka adalah kita, setiap tawa adalah kita. Mencoba mencari keba...