"Jangan menangis, jika senyummu saja bisa membuat candu bagiku ."
-Jaka Ganendra
---
Haii... Makasih masih mau baca💕
Happy reading (:Pagi ini keluarga Gadis sedang sarapan pagi bersama. Ada Gadis, Mama, dan Kak Jaka. Mereka selalu menyempatkan sarapan pagi bersama untuk menjalin hubungan keluarga yang harmonis dan mencegah kerenggangan diantara mereka.
“Dis nanti pulang dijemput sama Pak Jamal aja ya. Kakak ada urusan kampus.” Jaka membuka suara. Gadis yang sedang makan nasi goreng buatan mamanya hanya manggut-manggut saja.
“Kakak udah bilang Pak Jamal?” Tanya sang Mama kepada anak sulungnya.
“Udah Ma.”
Setelah itu tidak ada lagi obrolan antar mereka, karena masing-masing sibuk menghabiskan sarapannya.Gadis meletakkan sendok dan garpunya di atas piring yang sudah bersih dari nasi goreng. Lalu dia mengambil air putih di depannya dan meminum dengan hati-hati.
“Alhamdulillah.. Gadis udah selesai, yuk Kak berangkat.” Gadis segera mengusap bibirnya dengan tisu. Jaka yang juga sudah menyelesaikan sarapannya mengangguk.
Gadis dan Jaka berdiri dan menghampiri sang Mama.
“Gadis berangkat ya Ma.” Pamit Gadis sambil mencium tangan Mamanya.
“Iya hati-hati sayang. Sekolah yang pinter jangan ngerumpi terus sama Arumi.” Nasehat sang Mama membuat Gadis mengerucutkan bibirnya.
“Iya iya.” Jawab Gadis, lalu sang Mama mencium kedua pipi Gadis.
“Jaka berangkat ma.” Giliran Jaka yang berpamitan dan mencium tangan Mamanya. Sang Mama berniat melakukan hal yang dia lakukan pada Gadis, yaitu mencium pipi putranya. Tapi sebelum itu Jaka mundur satu langkah ke belakang, menjauh dari Mamanya.
“Ma.. Jaka udah umur 20 tahun masa harus Mama cium pipi Jaka tiap mau berangkat kuliah. Malu sama umur Jaka Ma.” Jaka merajuk pada mamanya.
“Kakak udah gak mau dicium Mama lagi ya? yaudah kalau gitu Mama gak cium pipi kakak lagi deh.” Sang Mama berucap dengan suara yang dibuat sedramatis mungkin.
Gadis yang melihat itu langsung menarik leher Jaka yang lebih tinggi darinya supaya Jaka menunduk dan memudahkan Gadis untuk melancarkan aksinya.
“Eh eh.. apaan nih, lepasin leher kakak Dis.” Jaka mencoba memberontak di pitingan Gadis.
“Ayo ma, 1.. 2.. 3.. MWAHH.” Mama dan Gadis kompak mencium pipi Jaka secara bersama. Gadis di pipi kiri, Mama di pipi kanan.
“Ihh iseng amat sih. Gak Adik gak Mama sama aja.” Ucap Jaka merajuk sedangkan Gadis dan Mama malah tertawa terbahak-bahak.
“Udah sana kalian berangkat entar telat.”
“Assalamualaikum Ma.” Pamit kedua nya bersama.
“Waalaikum salam.”
Gadis dan Jaka segera masuk ke dalam mobil dan meninggalkan halaman rumah mereka.
***
Gadis sudah berada di dalam kelasnya. Dia merasa bosan karena sekarang kelas dalam keadaan jamkos, guru Fisikanya sedang cuti untuk melahirkan.
Dia melirik ke arah Arumi yang sudah membaringkan kepalanya di atas meja sambil menutup matanya. Akhirnya Gadis juga ikut melakukan hal yang sama, cuma dia hanya membaringkan kepalanya dengan lengan sebagai bantal, tapi dia tidak menutup matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS
Teen FictionKita adalah kata, berbeda tapi dirangkai indah. Aku adalah benci dan kamu adalah cinta. Kita melebur dalam dua jiwa. Sulit ternyata mencintai saat benci bersinggah. -Gadis Kanaya Setiap duka adalah kita, setiap tawa adalah kita. Mencoba mencari keba...