R.E Part 2

214 12 0
                                    

Febrian.mhs
↪ dtg kn lo?

Razi memandang layar ponsel nya dengan raut muka yang memperlihatkan bahwa cowok itu tengah tersenyum namun sangat tipis, lalu ibu jari nya menari di atas keyboard.

Razi.ag
   iya gw dtg ↩

read.

"Razi!! turun ke bawah nak, makanan udah siap!!" teriak seorang wanita yang telah melahirkan Razi.

"iya Bun,"

Dengan segara Razi turun ke lantai satu lalu menuju ruang makan keluarga nya. Biasanya keadaan sepi, namun kali ini terlihat ramai karena Kakak-kakak nya pulang ke rumah. Razi sendiri merupakan anak terakhir di keluarga agler.

"gimana pertemuan nya Bang?" suara Railen yang bertanya itu membuat kepala Razi secara reflek melihat kearah sang Kakak.

"biasa aja," jawab Abang pertama Razi, nama nya Refal. Bekerja sendiri dan membangun perusahaan sendiri merupakan hal yang rumit apa lagi Refal baru menginjak usia dua puluh enam tahun namun berkat dukungan dari kedua orang tua nya, Refal mampu membangun perusahaan nya sendiri.

"selalu jawab nya gitu, gak ada yang lebih panjang lagi Bang?" cibir Railen, Kakak perempuan Razi satu-satu nya. Usia nya tak jauh-jauh dari Razi, mereka hanya beda dua tahun saja bahkan Railen sendiri di sekolahkan di sekolah yang sama dengan Razi.

"kayak kurbel aja lo!" sindir Rayden, kembaran Railen. Ya, Rayden dan Railen adalah kembar tak identik, sifat kedua nya juga berbeda, jika Rayden lebih humble maka Railen cuek dan judes.

"ribut gak usah makan!" sahut sang Bunda dari anak-anak. Bunda mereka nama nya Rylvia atau sering di panggil Bunda Via atau Bunda Vivi. Razi sangat bersyukur mempunyai sosok Bunda seperti Via yang lebih mengerti anak-anak nya juga tegas dalam menyelesaikan masalah anak-anak nya.

"udah! gak ada sahut-sahutan lagi," kata Papa mereka, nama nya Razaell atau sering di panggil dengan Zaell namun sang Bunda memanggil nya dengan Raza. Raza sendiri merupakan sosok Papa yang begitu berwibawa dan tegas dalam mendidik anak-anak nya, begitu lah yang Razi rasakan selama ini.

"diem semua kan kalo Papa udah ngomong," ucap Abang kedua Razi. Rial nama nya, yang sekarang sedang kuliah di Jerman dan mengambil jurusan bisnis. Akibat tempat kuliah nya yang jauh itu membuat Rial jarang pulang ke rumah dan memilih untuk menetap di Jerman sampai masa kuliah nya selesai.

"gak ada sahut-sahutan lagi," ujar Razi mengingatkan Abang kedua nya.

"hush! Razi nya juga diem," ucap Bunda yang tidak dapat respon dari Razi.

Setelah itu, tak ada satupun yang membuka suara mereka. Semuanya sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing sampai akhirnya suara Papa membuat gerakan mereka terhenti.

"ada satu orang yang nanti akan gabung sama kita,"

"siapa?" tanya Razi reflek dari mulut nya.

"nanti tau sendiri," jawab sang Papa dengan nada santai dan tenang.

"Papa ya, main nya secret-secret sekarang." ucap Railen yang membuat gelak tawa keluarga agler itu terdengar.

RaziEchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang