R.E Part 4

166 8 0
                                    

Malam itu dirumah Razi berkumpul lah manusia-manusia tak di undang seperti jailangkung, pasal nya sahabat-sahabat Razi itu datang secara tiba-tiba tanpa ada kabar yang memberitahu dirinya bahwa mereka se-partai akan datang kerumah. Mengapa se-partai? karena tidak hanya Harris, Gara dan Brian tapi ada teman-teman Rayden dan Railen juga yang datang kerumah. Huft! untung saja Bunda dan Papa mereka sedang keluar, Bang Refal juga masih di kantor dan Kak Rial lagi ada di kamar nya mungkin sedang menyiapkan berkas-berkas kuliah nya, oh entahlah. Kini mereka para tamu tak di undang itu memenuhi ruang keluarga yang ada di rumah Razi bahkan ada yang sampai duduk di karpet berbulu sangking tidak muat nya di sofa, benar-benar mereka itu.

"ngapain sih kesini? gak ada kerjaan lo semua?" tanya Razi sarkastik membuat kekehan dari teman-teman Rayden terdengar.

"aduh Zi, kan numpang bentar doang." ujar Erga enteng seolah tanpa beban, sedangkan Razi sudah menatap Erga dengan tatapan mematikan nya.

"numpang apaan, bikin rumah hancur aja." cibir Razi yang masih merasa kesal dengan kedatangan tiba-tiba mereka.

"gak usah sensi kali Zi." sahut Afdal yang dari tadi hanya menyimak pembicaraan.

"serah,"

"ya udah, bikin minum gih sono! haus nih!!" suruh Erga pada Razi, membuat Razi mengumpat dalam hati.

Razi pun pergi ke dapur untuk membuatkan minuman untuk teman-teman kurang kerjaan nya itu, namun saat baru saja ia sampai di dapur ternyata Alicia, sepupu nya itu tengah mengaduk susu milo bersama dengan Ghina di samping nya.

"ngapain?" tanya Razi kebingungan.

"buatin minum lah, apa lagi?" sahut Ghina. Gadis itu adalah kembaran nya Gara, memang sifat nya sedikit mirip namun Ghina lebih kasar dari Gara.

"ya udah antar aja ke depan," ujar Razi sebelum ia pergi dari dapur, tak lama muncul lah Railen dengan muka bantal nya.

"baru bangun lo?" basa-basi dari seorang Alicia.

Railen memperhatikan Alicia yang tengah mengaduk milo itu kemudian mengangguk lemah, nyawa nya mungkin belum sepenuhnya terkumpul.

"milo mau?" tawar Alicia pada Railen yang langsung di angguki oleh gadis itu.

"enak aja! lupa lo kalau alergi cokelat?" sahut Ghina pada saat itu.

"aishh.. gue lupa. gak jadi deh! padahal enak tuh keliatan nya" ucap Railen, kemudian gadis itu kembali naik ke lantai dua menuju kamar nya.

"bisa-bisa nya dia lupa," ujar Alicia dengan sedikit kekehan.

Di sisi lain, Brian tengah sibuk dengan bola basket di tangan nya. Cowok bertubuh tinggi itu bermain di lapangan basket milik keluarga agler, sengaja memang Papa nya Razi membuatkan lapangan tersebut karena Bunda mereka yaitu Via sangat suka bermain basket, mereka juga membangun kolam renang yang cukup luas di halaman belakang yang dimana tersambung dengan ruang makan mereka, kolam renang juga di bangun karena Raza dan Via sama-sama menyukai olahraga renang hingga turun ke Refal dan Rial.

"tumben gak sama si Echa lo?" tanya Gara sambil memperhatikan Brian yang sedang men- driblle bola basket.

Tidak ada sahutan dari Brian membuat Harris yang duduk di samping Gara ikut jengkel, "di tanya jawab kali," sindir Harris membuat permainan bola basket Brian terhenti.

"apa?" tanya Brian dengan tampang polos nya.

"aduh bego bener lo! si Gara nanya, tumben gak sama Echa?" ucap Harris ngegas.

"ohh itu? dia sibuk," jawab Brian jujur dan seadanya lalu memilih untuk menghampiri sahabat nya itu.

"sibuk apaan? emang tuan puteri kayak dia bisa sibuk juga?" ucap Harris ngasal yang akhirnya mendapat tonjokan dari Brian.

RaziEchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang