R.E Part 8

125 8 0
                                    

Ponsel milik Razi tiba-tiba bergetar dengan durasi yang cukup lama, pertanda bahwa ada yang menelpon cowok itu. Dengan segara Razi mengecek nama yang tertera di layar ponsel nya dan disana terdapat nama Brian.

-Brian is calling-

"apa?"

Terdengar suara berisik di sebrang sana membuat Razi mengernyit sebentar mengira bahwa sahabat nya itu pasti mengajak nya untuk nongkrong.

"Zi ini gue Algi anak ekskul futsal"

Kini kerutan di kening Razi terlihat kembali, "Brian nya mana?"

"ke rumah sakit Bulan Bintang sekarang Zi, Brian kecelakaan."

Tutt.. Tut.. Tut...

Razi menatap aneh ponsel nya. Rumah sakit? Kecelakaan? Brian? apa lagi ini Ya Tuhan... Buru-buru ia berjalan menuju kamar nya yang berada di lantai dua untuk mengambil kunci mobil kemudian turun lalu berpamitan singkat dengan sang Bunda.

"Bun, keluar bentar. Brian masuk rumah sakit," setelah mengatakan itu bahkan tanpa mengucapkan salam, cowok bertuguh kekar itu langsung keluar rumah menyisakan Railen, Via, Raza dan Perempuan baru itu yang menatap Razi bingung.

Di sepanjang jalan Razi sama sekali tak mau menurunkan kecepatan laju mobil nya membuat ia sering kali mendapat peringatan berupa klakson yang cukup panjang dari pengendara lain, ya begitu lah Razi bila sudah kesetanan. Tak membutuhkan waktu lama cowok itu sudah sampai di parkiran rumah sakit Bulan Bintang yang di katakan Algi tadi saat di telepon dan Razi langsung masuk ke UGD lalu melihat Algi dan Fathar yang sedang menunggu di ruang tunggu dengan raut muka khawatir.

"mana Brian?" tanya Razi masih sedikit tenang sambil sibuk mencari-cari keberadaan Brian.

"disana lagi di tangani dokter," jawab Fathar sambil menunjuk kearah tempat tidur pasien yang tak jauh dari mereka yang sudah du tutupi gorden.

"kok bisa?" tanya Razi menatap serius kearah Algi dan Fathar.

Yang di tatap sama-sama menundukkan kepala mereka, "jawab!" nada bicara Razi sedikit meninggi mengingat ini adalah rumah sakit ia masih bisa mengkontrol emosi nya.

"dia balapan Zi..." jawab Algi masih dengan gaya menunduk.

"terus dia di tabrak atau nabrak?!" oke mungkin kali ini kesabaran Razi sudah habis, cowok itu bahkan berteriak didepan mereka berdua membuat beberapa pasien dan perawat menatap ke arah mereka.

"ini kecelakaan Zi," ujar Fathar yang kini memberanikan diri untuk menatap langsung mata cokelat milik Razi, "dia sering balapan tapi malam ini beda, dia keliatan kosong dan gak bisa jaga diri sampai akhirnya dia buat kesalahan fatal." lanjut Fathar.

Razi sendiri memang tau bahwa Brian sering balap liar namun ia sedikit terkejut ketika mendengar penjelasan Fathar bahwa malam ini Brian terlihat kosong sehingga menyebabkan kesalahan yang fatal, maksud nya apa? Razi benar-benar bingung sekarang.

"sederhanain kalimat lo gak usah sok kayak ilmuwan," mulut pedas Razi bereaksi sekarang.

Fathar menarik napas nya sebelum mulai untuk menjelaskan lagi kepada Razi, "dia kayak punya banyak pikiran malam ini sampai dia ceroboh dan ngelakuin kesalahan fatal," menurut Fathar itu sudah cukup sederhana.

RaziEchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang