[G]

1.6K 280 2
                                    

    "Joy, maafin aku ya." Yerin menunjukkan wajah menyesal.

    Joy menoleh lalu tersenyum, "Nggak kok ini juga salah aku, harusnya aku nggak lupa bawa tugasnya, maaf ya Rin tadi aku udah marah-marah."

    "Aku juga salah, harusnya setiap masing-masing dari kita punya copyan data itu."

    "Akhirnya ada jalan damai! Kirain bakal lama tengkarnya?"

    "Ten! Tutup mulut kamu sebelum aku tutup pakai lem tembak!"

    Ten segera berlari keluar kelas saat mendengar ancaman dari Hayoung.

    "Udah yuk ke kantin? Laper banget nih?" ajak Hayoung.

.
.
.
.
.
.

    "Ngeliatin doang, samperin kek, ngapain sih cuma ngeliatin dari jauh?"

    "Liat dia dari jauh aja udah seneng kok," sahut yang lain.

    Laki-laki di sebelahnya hanya mengangkat bahu tidak perduli.

    "Hari ini mau liat dia latihan basket lagi?"

    "Pasti dong, kan cuma itu kesempatan terbaik."

    "Masuk basket aja sih, ngapain malah masuk futsal."

    "Kan biar bisa liat dia, kalau di basket, anak perempuan sama laki-lakinya dipisah latihannya."

    "Iya juga sih, eh tapi liatnya biasa aja donk, Nanti ketahuan! Dasar stalker nggak pro nih!"

    Laki-laki itu hanya bisa berdecak sebal, lalu kembali melihat ke arah lapangan, tepatnya pada seorang gadis yang sedang tertawa bersama teman-temannya.

Sticky Note [TAERIN] [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang