Dream
Chanjin Brothership
❄Happy Reading❄
Akhirnya kami pun sampai dirumah, setelah melalui perjalanan yang cukup panjang dan terkesan canggung, ah tidak mungkin hanya aku yang merasa begitu, karena tampaknya bunda dan Kakak menikmati obrolan mereka, ya aku duduk di jok belakang sedangkan Kak chan yang mengemudi
Wah rasanya hatiku menghangat melihat senyuman dan tawa bunda, serta suara kak Chan yang tambah berat, ugh rasanya aku tak sabar mendengarnya bernyanyi sambil memainkan piano
Kakak aku iri pada bunda, kau selalu tersenyum dan menanggapi obrolan bunda, apa aku juga bisa seperti itu kak? Aku berharap kakak mau menerimaku kali ini
❄❄❄❄❄
"Senang sekali rasanya bisa pulang kerumah" ujar Kak Chan dengan raut kerinduan yang sangat jelas kutangkap dari wajahnya
Bunda terkekeh sambil mengacak surai greentea nya kakak
"Makanya sering2 lah pulang, rumah ini jadi sepi tanpamu Chan"Kulihat Kakak tertawa sambil mengibas ngibaskan tangannya, aku terpana, tawa kak Chan seolah olah menyihirku, Kakak kenapa kau sangat tampan?
"Bunda bunda, aku tak kan kembali lagi kesana, aku akan menetap disini"
Benarkah? Kakak akan tinggal bersama kami lagi?
"Astaga Chan! Bunda senang sekali mendengarnya" Bunda memeluk kakak sekali lagi, tangisku pecah tapi tak bersuara,
Ya tuhan kau benar2 baik, kau mengabulkan seluruh doakuBunda membuka pagar rumah, lalu berjalan mendahului kami, karena pintu utama juga terkunci
Aku masih diam di samping mobil, melirik Kak Chan yang sedang memainkan ponselnya, aku senyum2 sendiri memperhatikan raut wajahnya yang berubah ubah, lucu
Ah dia sudah selesai, ponselnya ia masukkan ke dalam saku celananya, dia menatapku sekilas lalu berjalan kebelakang, membuka bagasi mengeluarkan kopernya
"Kak, biar aku saja yang bawa" tawarku
Aku mengambil koper hitam kak Chan dari tangannya, senyumku tak luput kuberikan pada kak Chan
"Hm" dia melenggang pergi meninggalkan ku, aku bingung kenapa kak Chan agak berubah? Ah mungkin ini efeknya baru pulang dari luar negeri
Tak mau membuang waktu, kuseret koper kakak, astaga kopernya berat sekali, tak apa Hyunjin, menolong orang itu suatu kebaikan, apalagi pada kakakmu sendiri kan?
Di dalam kulihat bunda kembali sibuk berkutat dengan dapurnya, setelah mengantar koper kakak tadi, aku pun pergi menghampiri bunda
"Bunda masak apa?"
"Oh adek, bunda kira siapa tadi" ujar bunda terkekeh, aku menepuk pelan bahu bunda sambil tertawa
"Ini bunda masak Japchae, kesukaan kakakmu, adek mau bantu bunda?"
Aku mengangguk antusias, membuat masakan untuk kakak inilah hal yang selama ini ku inginkan, kak dengan hal2 kecil yang kulakukan untukmu ini semoga saja kau menyukainya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream [찬진 x Brothership]
FanfictionKapan? sampai kapan kita harus seperti ini? Kak, apa aku boleh berharap pada tuhan? kali ini saja, lihatlah ke arahku, biarkan aku memelukmu erat, biarkan aku berada disampingmu, menemanimu ketika kau membutuhkanku........ walau hanya sebuah mimpi ...