Dream
Chanjin Brothership
❄Happy Reading❄
Musim dingin telah berakhir, kini berganti dengan musim yang penuh dengan keasrian, bunga bermekaran, Pohon2 rindang kembali, hingga salju yang dulunya menutupi seluruh ruas jalan kini sudah mulai mencair
Di musim yang baru ini, apakah hati seseorang juga berubah? Atau tetap pada hatinya yang dulu? Mungkin ya dan mungkin tidak
Kakak dari Hwang Hyunjin sudah siuman dari 2 hari yang lalu, membuat semua orang kini bisa bernafas lega, tak ada lagi isakan kecil setiap malam, tak ada lagi raungan frustasi yang menggema di sepanjang koridor, dan tak ada lagi ratapan kesedihan dari sang ayah, itu semua kini telah berganti dengan senyuman kelegaan, Sang Bunda juga beberapa kali berterima kasih kepada dokter dan perawat yang sudah merawat anak sulungnya
"Nyonya anda juga harus berterimakasih pada anak anda, berkat dia kami terbantu sekali, dia yang menjaga kakaknya setiap malam dalam kurun waktu 1 bulan terakhir ini"
Sang Dokter menatap Hyunjin yang membungkuk berterimakasih, apresiasi yang didapat dari pujian sang Dokter tak ayal membuat Hyunjin senang, matanya bergetar perjuangannya dalam 1 bulan ini terbayar dengan setimpal
Kakaknya sudah siuman
Hyunjin melirik sang bunda yang tersenyum kecil padanya, samar2 Hyunjin ikut tersenyum mengetahui mungkin bundanya bangga dengan apa yang sudah ia lakukan terhadap anak sulungnya, tubuh Hyunjin tertarik ke dalam pelukan hangat, sang bunda mengusap surainya pelan lalu berbisik
'Hyunjin, terimakasih ya nak? Tapi sebenarnya bunda tak mengharapkan kau melakukan semua ini'
Tunggu, apa maksud perkataan itu?
Bunda Hyunjin melangkah meninggalkan dirinya berdiri termangu di depan meja resepsionis, perkataan Sang bunda terus berputar di kepalanya, sampai2 panggilan dari resepsionis tak ia tanggapi, telinganya berdengung, secara tak sadar ia memegangi kepalanya
Sakit kepala menyerang tiba2, hingga Hyunjin berjongkok sambil meremas rambutnya, pandangannya mengabur, suara panggilan resepsionis samar2 terdengar menggema, sebelum semuanya menghitam
Gelap
❄❄❄❄❄
Hyunjin POV
Kepalaku sangat sakit sampai2 rasanya aku ingin memecahkan kepalaku agar sakit ini berhenti, ketika kubuka mataku yang kulihat hanya ruangan putih tanpa perabot apapun, aku berteriak memanggil entah siapa, secara tak sadar kupegang pipiku ada air yang mengalir disana tanpa henti
Darah?!?
Aku mengusap usap mataku, lalu kulihat tanganku yang sudah penuh dengan darah, Apa ini? Aku tak mengerti, aku ingin berhenti menangis namun tak bisa
Memilih tak peduli aku berlari sekencang mungkin berharap agar air mata darah ini berhenti mengalir, mataku tidak sakit tapi aku tak ingin sesuatu yang mengganjal pada prinsipku mengalir di pipiku, dan itu sangat menggangguku
Karena lelah aku berhenti sembari mengatur napas, kemudian mendongak tepat di depanku ada sebuah cermin besar, aku terkejut melihat aku tak memiliki sepasang mata, namun aku bisa melihat, aku berteriak ketakutan, ada apa dengan diriku?!?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream [찬진 x Brothership]
FanfictionKapan? sampai kapan kita harus seperti ini? Kak, apa aku boleh berharap pada tuhan? kali ini saja, lihatlah ke arahku, biarkan aku memelukmu erat, biarkan aku berada disampingmu, menemanimu ketika kau membutuhkanku........ walau hanya sebuah mimpi ...