Dream
Chanjin Brothership
❄Happy Reading❄
Tungkai kakiku melemah, melihat kedekatan kakak dengan Felix, 2 cangkir teh yang berada di nampan yang kupegang bergetar, kakak bisakah kita menjadi sedekat kau dengan Felix?
Dengan langkah ragu aku mengetuk pintu kamar kakak yang sedikit terbuka, mereka berdua menoleh, namun kulihat kakak malah kembali fokus dengan komputernya, menghiraukanku, sedangkan Felix tersenyum lalu mempersilahkanku masuk
"Oh Hyunjin? Masuklah"
Aku tersenyum canggung, lalu meletakkan nampan berisi teh itu di meja nakas di samping tempat tidur kak Chan, kulihat Felix melepas Earphone yang bertengger di kedua telinganya, lalu menarikku duduk disampingnya
"Hyunjin, sudah lama aku ingin mengobrol denganmu" ujarnya semangat
Felix tampaknya orang yang ramah, dilihat dari perlakuannya padaku, seperti selalu menyapaku ketika ia pergi ke rumah, atau sekedar menanyakan kabar, bukankah dia sangat perhatian? Aku pun berangan jika kak Chan bisa seperti Felix, mungkin aku akan sangat bahagia
"Aku bosan, kakakmu itu terus saja menyuruhku inilah itulah, dan sekarang ia mempekerjakanku dengan sistem kerja rodi" keluhnya
Aku tertawa kecil menanggapinya, kulirik Kak Chan yang masih fokus tanpa terganggu dengan Felix yang sibuk berceloteh, aku hanya saja takut jika Kakak merasa terganggu dan memarahiku
"K-kak Felix, Hyunjin pergi dulu ya, mungkin bunda butuh bantuan"
"Tunggu apa katamu?"
"Kak Felix, mungkin bunda butuh ban-
Kalimat ku terpotong ketika Ia malah tertawa sambil memegangi perutnya, seketika aku panik dengan takut2 aku melirik kakak takutnya ia mendengar tawa Kak Felix dan berubah menjadi maung
"Hahaha, hei Hyunjin umurku baru 20, kurasa kita seumuran kenapa kau malah memanggilku kakak?"
Kulihat ia masih tertawa, aku tersenyum, tawanya sangat mempesona, hingga dimple nya terlihat, ah Kak Felix sangat cantik, aku jadi iri
"Kak Felix, aku baru 18 tahun"
Kulihat ia berhenti tertawa, dan lihatlah ia menganga dengan ekspresi yang sangat lucu
"E-ee itu, yah berarti kau memang harus memanggilku kakak ya, huhu" ujarnya berekspresi sedih yang dibuat buat
Aku mengangguk, lalu melirik Kak Chan kembali, dia masih saja fokus dengan komputernya, aku menghela napas, aku tak ingin kak Chan kelelahan, kulihat matanya sudah mulai memberat, kakak memang pekerja keras, kak Felix juga kulihat di bawah matanya terdapat kantong mata yang menghitam
"Yasudah kak Felix, Hyunjin pergi dulu yaa, jangan paksakan diri kak, nanti sakit" kak Felix mengangguk lalu mengusak suraiku
"Emm k-kak Chan"
Tak ada respon, aku malah berdiri seperti orang bingung disampingnya, ketika aku mulai menyadari sesuatu, aku menepuk jidatku, astaga bodoh kau Hyunjin, jelas2 ia sedang memakai earphone, mana bisa ia mendengarmu, kemudian kutepuk bahu kakak, ia menoleh
"Kakak, Hyunjin pergi dulu ya, jangan paksakan diri, nanti kakak kelelahan" aku berujar sedikit gugup karena kak Chan hanya menatapku datar
Ia kembali memasang earphonenya, mengabaikan perkataanku tadi, aku tersenyum miris, ternyata di abaikan itu sakit ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream [찬진 x Brothership]
FanfictionKapan? sampai kapan kita harus seperti ini? Kak, apa aku boleh berharap pada tuhan? kali ini saja, lihatlah ke arahku, biarkan aku memelukmu erat, biarkan aku berada disampingmu, menemanimu ketika kau membutuhkanku........ walau hanya sebuah mimpi ...