Duka yang mendalam

1.8K 164 3
                                    

Dream

Chanjin Brothership

❄Happy Reading❄



Langkah kaki ringan mengayun, Hwang Hyunjin tersenyum lebar sembari menatap halaman depan yang sudah bersih dari dedaunan pohon apelnya, sudah lama ia tak bekerja seperti ini, karena sebulan penuh ia habiskan di rumah sakit

Ia dudukkan dirinya di ayunan rotan yang mulai rapuh, Sapu lidi di genggamannya pun ia letakkan di sandaran pohon apel yang sudah sangat besar, Hyunjin kadang berpikir pohon apa ini sebenarnya? Apakah ini pohon ajaib? Karena setiap musim dingin kan daunnya berubah menjadi biru

Entahlah Hyunjin juga bingung

Hyunjin menatap punggung kakinya, goresan bekas cambuk sungguh menjadi pahatan sempurna disana, ia meringis membayangkan jika dirinya kena cambuk saja sudah sesakit ini, bagaimana jika cambukan itu didapat juga oleh kakaknya? Tidak akan, Hyunjin tidak akan membiarkan hal itu terjadi

Menghela napas lelah, Hyunjin kemudian mengedarkan pandangannya ke penjuru halaman, hingga netranya menangkap seorang penjual es krim akan melewati rumahnya, dengan cepat Hyunjin berlari ingin memanggil penjual es krim tersebut, namun tiba2 langkahnya terhenti, senyum merekah yang tadi terpatri indah di bibirnya kini meredup

'Dia kan tidak boleh keluar rumah'

Hyunjin menatap sedih penjual es krim yang perlahan hampir hilang dari pandangannya, bahkan untuk sekedar makan es krim saja ia harus pikir2 dulu, jika ia nekat maka amukan sang ayah yang akan didapatnya

Langkah kaki jenjang itu kembali menghampiri tempat duduknya tadi, ia sungguh ingin makan es krim, lidahnya sudah bosan karena memakan makanan rumahan setiap hari, walaupun ia tahu ia punya gejala magh namun apa salahnya sekali sekali makan makanan luar? Apa itu salah, 6 tahun ia hanya terkurung di rumah, dan ia hanya makan makanan yang di buatkan oleh sang bunda

Jika kalian menjadi Hyunjin, apakah kalian sanggup?

❄❄❄❄❄

Bangchan Pov

"Chan, ayo makan dulu"

Aku berjalan pelan ke arah meja makan, kudapati Bunda dan Hyunjin sudah duduk manis di sana, lalu mataku menangkap kursi kosong dihadapanku, Cih dia benar2 keterlaluan, kalau begitu lebih baik jangan pulang sekalian, ayah macam apa dia?

"Kemana dia?"

"Maksudmu siapa nak?"

Aku berdecak pelan
"Bang Haechan, apa bedebah itu sudah punya rumah sendiri? Sudah seminggu sejak aku pulang ia juga tak pulang"

Aku terkekeh, kulirik bunda dan Hyunjin bergantian, bunda tampak kesal karena mudah sekali menebak dari raut ekspresi wajahnya, sedangkan anak itu hanya diam menunduk sambil memainkan nasinya

"Chan, bunda sudah berapa kali mengatakan ini padamu? Tolong hormati dia, dia ayahmu nak"

"Ayahku? Really? Orang yang selalu membawa wanita yang berbeda setiap harinya ke hotel, bajingan seperti itu bunda bilang ayahku?"

Aku sungguh muak, kenapa bunda terlalu naif? setiap hari ia terus saja membela bajingan itu, apa tidak cukup bajingan itu menyakiti hati bunda? Jika sudah seperti ini aku tidak bisa diam saja

Dream [찬진 x Brothership]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang