Kau tidak akan tahu betapa berharganya seseorang sampai seseorang itu pergi meninggalkanmu.
Disclaimer : Masashi Kishimoto
3 bulan kemudian.
Berita akan kematian seorang gadis berambut indigo yang diduga akibat insiden tabrak lari tersebut menggemparkan kota besar itu.
Pasalnya, semua orang mengetahui hanya seseorang yang memiliki ciri khas tersebut.
Dan itu adalah Hinata. Istri dari seorang ceo muda yang sangat sukses, Uzumaki Naruto.
Setidaknya, itu yang mereka ketahui.
Keesokan harinya Hinata dimakamkan.
Banyak warga yang menghadiri upacara pemakaman Hinata. Mereka semua menyayangkan gadis bak malaikat itu harus menghembuskan nafas terakhirnya karena sebuah insiden yang tidak manusiawi.
Mereka semua yakin, seseorang yang menabrak Hinata pastilah seseorang yang iri terhadapnya. Dan mereka mendoakan agar seseorang itu dapat ditemukan juga dihukum seberat-beratnya.
Keluarga Namikaze, Kushina dan Minato serta Naruto pun hadir dalam pemakaman Hinata.
Kushina terus menangis sejak dilihatnya berita kematian Hinata di sebuah acara tv. Minato memeluk Kushina, menenagkan istrinya. Ia pun merasa sangat bersedih.
Mereka sangat tidak menyangka, Hinata akan meniggalkan mereka secepat ini. Mereka merasa gagal dalam melindungi Hinata. Dan mereka pun merasa sangat bersalah kepada sang sahabat.
Sedangkan Naruto, pria itu terkejut bukan main saat dilihatnya berita itu. Entah mengapa, hatinya merasakan sakit yang amat. Seperti ada ribuan jarum menusuk-nusuk hatinya tanpa ampun. Hingga membuat dirinya menangis.
Naruto menyadari jika dirinya tidak pernah menangis sampai seperti ini. Apalagi hanya karena seorang gadis.
Namun otak cerdas juga hatinya seakan menampar keras dirinya.
Ya, Naruto menyadari jika ia menyukai-ah tidak, mencintai Hinata.
Peristiwa beberapa bulan belakangan ini yang awalnya hanyalah sebuah rencana busuknya, menjadi boomerang baginya. Membuat dirinya tanpa sadar jatuh akan pesona Hinata.
Naruto menyadari jika Hinata sangatlah berbeda dengan para wanita diluar sana.
Hinata sangatlah lemah lembut, pintar memasak dan juga selalu menuruti apa yang Naruto katakan.
Naruto sempat terenyuh saat dirinya menyadari jika Hinata selalu menunggunya pulang. Hinata bahkan hanya akan makan malam jika dirinya sudah pulang.
Dan dirinya ingat pernah melihat kotak bekal dengan isi yang berserakan didepan pintu ruangan nya saat sedang berbicara dengan Shion. Dirinya pun langsung mengetahui jika yang mendengar pastilah Hinata.
Naruto berbohong.
Naruto sebenarnya pernah memakan -bahkan beberapa kali- masakan Hinata karena dirinya tergoda dengan aroma nya. Dan Naruto pun memuji keahlian Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cadeia
أدب الهواةJauh dalam hatinya, ia berjanji. Bahwa dirinya akan bertahan untuk terakhir kalinya. . . . Hanya satu kali ini saja.