Disclaimer : Masashi Kishimoto
Hinata berjalan riang seraya bersenandung kecil.
Entah apa yang terjadi pada suaminya sehingga suaminya tersebut lupa membawa kotak bekal untuk makan siangnya nanti.
Sehingga Hinata memutuskan untuk mengantarnya.
Sepanjang perjalanan, Hinata selalu mendengar bisik-bisik mengenai dirinya. Namun Hinata tidak mengambil pusing.
Sesampainya di gedung perusahaan suaminya yang sangat besar itu, saat Hinata akan melangkahkan kaki jenjangnya untuk masuk lebih dalam, seketika seluruh karyawan yang melihat Hinata membungkuk hormat.
Hinata terkejut tentu saja. Ia merasa tidak enak diperlakukan seperti itu.
Hinata gugup. Melihat sekeliling. Berniat menanyakan ruangan Sasuke pada seseorang.
Tapi demi Kami-sama! Bahkan karyawan yang berada jauh disana pun juga membungkuk hormat padanya!
Dengan linglung Hinata pun akhirnya ikut membungkukkan badannya.
Para karyawan yang melihat Hinata membungkuk itu sangat terkejut. Dengan segera mereka bersujud.
"E-eh?!" Hinata yang melihat itupun gelagapan. "A-ano..S-sudah, j-jangan bersujud s-seperti itu.."
"Hei! Kalian semua tidak dengar hah? Berdirilah! Kalian membuat Nyonya Uchiha merasa tidak enak." Terdengar suara baritone menggelegar didalam gedung perusahaan yang mendadak menjadi sepi itu.
Seketika seluruh karyawan berdiri dari sujudnya dan meminta maaf pada Hinata karena sudah membuat istri dari ceo mereka tidak enak.
"T-tidak apa-apa. K-kalian semua tidak salah. T-tetapi jangan s-seperti itu lagi, a-aku sungguh tidak e-enak." Ucap Hinata seraya tersenyum lembut menatap seluruh karyawan yang tadi bersujud padanya.
Mereka semua terpana akan senyuman Hinata. Astaga! Istri dari ceo mereka cantik sekali! Bagaikan bidadari yang sedang menjelma!
"Merepotkan." Pria yang ternyata ber name-tag Suigetsu itupun memutar kedua matanya bosan.
Suigetsu berjalan menghampiri Hinata dan membungkuk hormat sebelum berkata. "Perkenalkan saya Suigetsu, sekretaris suami anda. Apa ada yang bisa saya bantu Nyonya?"
Hinata diam mengerjapkan matanya lucu memandang Suigetsu. Hinata merasa seperti pernah mengalami kejadian serupa. Sekelebat bayangan berputar dalam otaknya.
Apakah ini yang disebut dengan Deja vu?
"Nyonya?" Suara Suigetsu menyadarkannya.
"A-ah maaf. A-ano, aku ingin m-mengantarkan bekal ini untuk Sa-Sasuke-kun."
"Baiklah, mari saya antar."
Hinata berjalan mengekor dibelakang Suigetsu melewati para karyawan yang masih diam terpaku di tempat mereka dengan masih memandangi Hinata takjub.
Suigetsu yang melihat itupun jengah. "Hei kalian semua! Sudah bosan rupanya!"
Seakan tersadar, para karyawan tersebut segera pergi mengurusi urusan nya masing-masing.
Hinata yang bingung melihat kejadian itu pun hanya mengedipkan matanya lucu.
Sesampainya didepan pintu ruangan Sasuke, Hinata berterima kasih kepada Suigetsu sebelum mengetuk pintu.
"Masuk."
Setelah mendengar suara Sasuke dari dalam, Hinata mendorong pelan pintu seraya melongokkan kepalanya kedalam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cadeia
FanfictionJauh dalam hatinya, ia berjanji. Bahwa dirinya akan bertahan untuk terakhir kalinya. . . . Hanya satu kali ini saja.