Prolog

247 49 9
                                    

"AZKA GUE SUKA SAMA LO, LO MAU GA JADI PACAR GUE....."

Suara berat tersebut menggelegar diseluruh penjuru sekolah. Menghentikan langkah empat gadis yang tengah berjalan ditengah lapangan. Sang pemilik nama menoleh kebelakang, ia menundukan kepala--menatap cowok yang sedang berlutut didepannya dengan setangkai bunga kecil, ia yakin bahwa bunga tersebut dipetiknya dipot bunga tepi lapangan. Gadis berambut coklat selengan itu mengerutkan keningnya. Ia menatap ketiga sahabatnya dengan tatapan bingung. Lalu ia menatap sekitarnya, lapangan penuh dengan manusia-manusia yang memiliki urat kepo yang berlebihan.

"Lo lagi nembak gue?" Tanya Azka polos. Tak ada jawaban. Cowok tersebut mendengakkan kepalanya, menatap Azka sambil tersenyum.

"Udah terima ajaaa" saut cowok dibelakang cowok yang tengah berlutut tersebut sambil menahan tawa.

"Genta... lu bercanda ya?" Tanya Azka lagi kepada cowok dihadapannya.

"Udah si terima ajaa" gemas cowok tadi. Azka menatap cowok itu sebentar lalu kembali menatap Genta yang masih menatapanya dengan posisi berlututnya dan tangan yang terulur memegang setangkai bunga.

"Oke gue mau" jawab Azka enteng.

Genta berdiri. Kini bergantian, Genta menunduk menatap Azka yang tubuhnya lebih pendek darinya.

"Terimakasih" ucap Genta sambil tersenyum, hingga menampilak lesung pipi dipipi kanan dan kirinya. Tangannya terulur memberikan bunga tersebut, dengan senang hati Azka menerimanya dengan senyum yang tak hentinya terhias diwajah imutnya.

# Jangan lupa tinggalkan jejak ☆
# Tombolnya ada dibawah sini yaaa
# Terimakasihhhhh
# Dadoooo👋

Be My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang