Saranghae

78 43 0
                                    

"Ahhh anjir Baraaa jangan ngebut lagi woyyy" teriak Azka sambil tertawa.

"Biarin, biar lu terbang" balas Bara dengan suara yang kencang.

"Woooooooo" teriak Azka sambil tertawa lagi.

Perjalanan tidak cukup ramai, jadi Bara dapat membawa si gede dengan cepat.

"Wohh gila lo, nyari mati" ucap Azka sambil loncat dari si gede.

"Udah lama gue gakebut-kebutan ama si gede" jawab Bara sambil membuka helm full-facenya. Lalu turun dan berdiri disamping motornya.

"Nihhh" Azka memberikan helm bogo kepada Bara.

"Kaki lo gimana?" Tanya Bara sambil memperhatikan lutut Azka yang sedikit memerah darah kering akibat kemaren.

"Halah cuma lecet dikit doang" ucap Azka sambil menepuk-nepuk pelan lututnya.

"Sakit ga?" Tanya Bara.

"Engga, aku kan kuattt" jawab Azka dengan lantang.

"Ohhh jadi gasakit tohh...."

"Aww jangan ditabok juga dong samsudin" geram Azka sambil meringis merasakan nyeri dilututnya.

"Katanya gasakit" ucap Bara sambil mengacak-acak puncuk rambut Azka.

"Ck tau ah" kesal Azka sambil menyilakan kedua tangannya lalu menatap arah lain.

"Gentaa" ucap Azka semangat ketika melihat motor besar Genta memasuki gerbang sekolah. Ucapan Azka mampu memancing Bara untuk ikut serta dengan apa yang ia lihat.

"Bucin" cetus Bara sambil menaiki si gede.

"Lah kok bucin? Lo tuh gapernah apa ngerasain jatuh cintaa" ucap Azka dengan nada kesal.

"Seterah lo bocil" jawab Bara lalu memakai helmnya.

"Masuk sono, suruh lari lagi lu nanti" lanjut Bara lalu pergi meninggalkan Azka didepan gerbang sendirian. Ya Azka beberapa kali telat dan dihukum lari mengelilingi lapangan.

"Dasar jomblo akut" kesal Azka lalu berlari masuk kedalam sekolahnya.

Azka mempercepat langkahnya ketika melihat Genta yang tengah berjalan dikoridor.

"GENTAAAA" teriak Azka, sang pemilik namapun berhenti dan membalikan badannya.

"Apa?" Tanya Genta ketika Azka sudah sampai dihadapannya.

"Aduh sabar, Azka engap" ucap Azka sambil membungkuk, tangannya berpegangan pada lututnya sebagai tumpuan, pundaknya naik-turun bertanda ia tengah mengatur nafasnya.

Genta menatapnya heran, lalu berbalik melanjutkan langkahnya yang tertunda.

"Ishh kok ditinggal? Genta, tungguin" ucap Azka lalu mengejar Genta kembali.

"Jadi itu yang namanya Bara?" Tanya Genta sambil memiringkan tubuhnya berhadapan dengan Azka.

"Lo kenal?" Tanya Azka balik.

"Tadi gue liat dia ngacak-ngacak rambut lo" jawab Genta lalu melangkahkan kakinya.

Azka terdiam menatap punggung Genta yang semakin menghilang.

"Dia marah ya?" Tanya Azka entah pada siapa.

🌷🌷🌷🌷🌷

"Helloo eprihbadehhhhh" sapa Azka ketika ia tiba disekolahnya.

"Bacod Ka, eluma pagi-pagi udah bacod" kesal Rana memandang Azka yang duduk dibelakangnya.

"Suka-suka yang suka dong" jawab Azka.

Be My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang