Puncak

57 32 5
                                    

Genta, Surya, dan Gilang tengah bersantai diteras rumah Surya. Genta yang sibuk dengan gamenya dikursi teras, Gilang yang sibuk memasukkan basket kedalam ring, dan Surya yang sibuk memberi makan ikan cupang yang ada dipelukkannya, ia duduk ngedeprok dilantai.

Gilang memantulkan bola lalu membuangnya asal, ia sudah mulai merasa bosan, “Ah BT sial” ucap Gilang sambil berjalan kearah Surya.

“Raisah ayo makan beb, kalo kamu udah gede se-ikan bawal nanti aku jual, oke” ucap Surya kepada ikan cupang yang berwarna merah itu.

“Eh tablo! Mana ada ikan cupang segede ikan bawal” ucap Gilang sambil menoyor kepala Surya.

“Deh ada lah, guekan baru beli senter pembesar milik spongebob” jawab Surya dengan tatapan yang tak lepas dari ikan cupangnya.

“Ini lagi, senter pembesar itu punya doraemon bukan spongebob!”  ucap Gilang sambil menjambak rambut Surya.

“Eh eh eh eh, cupang gue cupang gue…” ucap Surya panik karena akuarium kecil yang ia pegang goyang akibat Gilang menjambak rambutnya hingga kepalanya menunduk.

“Eh, lu bedua ributin apa sih?” ucap Genta menghampiri mereka berdua.

“Nih, Gilang mau jahatin Raisah” ucap Surya mengadu, sambil memberikan wajah sedihnya lalu menimang-nimang akuarium Raisah.

“Kapan gue mau jahatin tu cupang, jahatan juga lo” jawab Gilang yang tak mau disalahkan.

“Kok gue?” Tanya Surya bingung.

“Sebulan yang lalu, elu pelihara anak ayam yang warna warni, seminggu kemudian mati gara-gara lu puter-puter sayapnya. Gue yakin itu cupang juga bakal mati, gara-gara lu obok-obok begitu” penuturan Gilang membuat Genta menoleh dan Surya menunduk, mereka menatap akuarium kecil yang dipeluk Surya. Surya memberikan cengiran kudanya saat mendapatkan tatapan yang sangat tidak mengenakan dari Genta dan juga Gilang. Ia ditatap seperti itu oleh Genta dan Gilang karena sekarang ia tengah mengobok-obok air dimana tempat si Raisah tinggal.

“Dosa lu broh, nganiaya hewan begitu” ucap Genta menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Mampus lo! Masuk neraka terus diobok-obok ama Raisah disono” samber Gilang menakut-nakuti.

“Astaghfirulloh, maapin Surya ya alloh, Surya khilaf”

“Khilaf kok tiap hari” ucap Genta dan Gilang bersamaan.

“Ihhh Suryakan udah minta maaf” ucap sambil cemberut.

“Iyaiyaaa” jawab Gilang meng-iyakan ucapan Surya.

*****

Genta dan Gilang baru saja menghentikan motornya didepan pagar berwarna putih. Surya melompat dari motor besar milik Gilang, dan memberikan helmnya kepada cowok itu.

“Ta, katanya lu mau ngajak kita main, kok dibawa kerumah… rumah siapa lagi ni?” Tanya Surya bingung, Gilangpun mengangguk menyetujui ucapan Surya.

“Ada mainannya didalem, tapi buat luuu, jangan kasar-kasar maininnya” jawab Genta lalu turun dari motornya. Surya dan Gilang saling bertatapan dengan tatapan bingung.

“terus?” Tanya Gilang.

“Tunggu sini, gue mau kedalem bentar” Surya dan Gilang mengangguk , kemudian Genta membuka gerbangnya dan mulai masuk kedalam perkarangan rumah tersebut. Ia berhenti didepan pintu rumah tersebut.

“Assalamu’alaikum, Azkaaaa, assalamu’alaikum” ucap Genta dengan suara yang cukup kencang. Diluar sana Gilang dan Surya saling bertatapan. Seakan mereka mengerti pikiran mereka satu sama lain.

Be My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang