Karena gak mau banyak ngasih saran atau kritik jadi klo ada typo bertebaran. Tolong kasih tau ya:)
Info: You(YN/Your Name).
Cerita gak sama, kaya cerita yang awal-awal. Setiap cerita bisa gue ubah-ubah. Jadi selamat menikmati.....
Ooeeekk... Ooeeekk...
Suara menggelenggar dan nyaring, itu yang terdengar di kamarnya YN dan Rowoon. Malaikat kecil yang baru lahir ke dunia ini sekitar 1 bulan lalu, ini membawa ke ceriaan dan syukur kepada Tuhan.
...
YN sedang menimang-nimang Erran yang sedang terlelap dengan. Menyusu kepada YN. Karena mengantuk YN akhirnya bersandar di sofa empuknya yang nyaman. Tak terasa, bahwa etesintes Rowoon yang mendekat dan duduk di sampingnya dengan muka bantalnya. Sehabis bangun tidur akibat jagoan kecilnya, Malaikatnya yang menangis.
Ia melirik YN yang menyenderkan kepalanya di sofa, karena duduknya berdekatan. Rowoon membenarkan kepala YN, agar sang istri tidur di bahunya dengan yaman ia melirik Erran yang sibuk menyusu. Dengan memejamkan matanya.
Melirik jam di samping nakas menunjukan jam 3 dini hari. Hufft~ sudah menjadi rutinitas mereka berdua jika Erran bangun, karena entah itu lapar, haus, atau buang air besar dan kecil. Pasti jam segini sudah stayby.
"Nyaman amat kamu... Minum aja sambil bobo" ucap Rowoon kepada Erran dengan memegang kaki sang anak. dan menoel pipi tembam Erran. Yang memiliki semburat warna merah.
"Ehnggg~.... Oppa~" suara serak YN saat meraskan sandaran kepalanya yang bergerak, membuat dirinya menggakat kepalanya. Dan melihat di sebelah kanannya suami tercintanya di sampingnya. Dengan tersenyum sebagai responya.
"Keganggu, tidurnya?" tanya Rowoon saat merasakan YN yang mulai menegapkan cara duduknya. Walau dengan hati-hati takut Erran bangun saat ini.
"Hmm... Iya"
"Aku ketiduran ya Oppa?" tanya balik YN saat mencoba, mengingat kenapa ia bisa tertidur dalam posisi duduk di sofa. Walaupun nyaman namun gak baik bagi dirinya apa lagi ia baru 1 bulan melahirkan.
"Iya. Makanya kalau pengen gak ketiduran, kenapa gak bangunin Oppa aja hmm?" tanya Rowoon saat mengelus surai hitam istri tercintanya ini.
"Ngantuk. Oppa masih tidur, gak berani bangunin karna kelihatan banget capenya. Kan Oppa habis tour ke luar negeri." jawab jujur YN, bayangkan saja selama 2 minggu Rowoon tour di luar negeri dan pulang pada jam 12 malam. Karena tak tega membangunkannya, maka lebih baik sendiri sajakan? pikir YN.
"Hah! Aku makin sayang kamu deh. Kalau kaya gini aku bisa kena diabetes angkut kalau kamu, manisnya lebih dari gula, pengertian lebih dari sekedar pengertian dan gak bisa aku gambarkan deh. Tapi aku cuma mau kamu juga jaga kesehatan, kata Eomma kemarin sempet pingsa iya?" ucap Rowoon panjang lebar, gimana punya istri yang udah nunggu kapan pulang, sampe sakit dan pingsan. Walau begitu masih bisa tersenyum disaat ia merasa lelah? Ini yang dinamakan "Seorang wanita lebih mulia, dan seorang ibu lebih menyayangi, dan seorang istri lebih pengertian dan kasih sayang yang tulus." Itu yang pernah Rowoon dengar dari Eommanya.
Sekarang ia mengerti. Boleh bersyukur? Tentu boleh sangat malahan.
"Maaf" sambil nundukin kepala YN, gak bisa bohong kalau ia sakit kemarin sampe-sampe pingsan di ruang tamu. Untung ada Eomma saat itu sedang berkunjung, apa jadinya jika tak ditemukan? Mungkin sudah di bawa ke rumah sakit YN.
"Hey. Jangan menundukan kepalamu, sayang... Kau tak salah. Malah aku yang salah, seharusnya aku ada di sampingmu. Menjagamu dan Erran selalu melindungi kalian itu yang aku inginkan. Maaf karena aku harus ninggalin kamu 2 minggu. Huh! Jauh dari kalian saja aku serasa mati tau?!... Apa lagi saat Eomma menelponku kau pingsan, serasa jantungku berhenti berdetak saja saat itu. Kau tau aku panik dan meminta agar aku pulang saja. Tapi karena sudah tertulis di kontrak jadi aku tak bisa. Aku merasa gak becus lindungin orang yang aku sayang. Aku minta maaf sekali lagi maaf." Rowoon mengucapkan hal tersebut dengan, meraih wajah YN dengan kedua telapak tangganya. Ia mendekat dan mencium lebut bibir yang manis yang menjadi candu baginya itu.
"Ngggg~..." Erangan terdengar akibat Rowoon mencium dan menggigit bibir bawah YN dengan ganas.
"Maaf" ucap sekali lagi Rowoon tepat di bibir YN. Setelah aksi ciumnya itu ia mengecup pelan bibir YN, yang bengkak akibat ulahnya. Bukan hanya itu saja ia mencium dahi, mata, hidung, dan pipi YN.
"Kau sangat imut~" ucap Rowoon saat melihat semburat warna merah di pipi sang istri. ia mengecup pipi yang seperti bakpao itu dengan gemas. Yang malah menimbulkan bekas memerah yang ketara. Dan di iringi tawa keduanya.
"Berhentilah meminta maaf. Oppa kau tak salah... Itu kewajibanmukan? Kau harus melaksanakannya. Itu juga kau sedang mencari nafkah buat kami. Jangan menyalakan dirimu sendiri oke?" YN memang sangat pengertian, wajah cantik dan manis dengan pipi bakpao dan 2 lesung pipit yang sempurna. Dan juga hidung yang selalu Rowoon jepit dengan tangganya itu. Menjadi candu apa lagi bibir manisnya. Boleh di ulangin lagi aksi ciumnya?
....
Sedikit???... Tenang akan ada Next Chatper kok^^ tpi klo naskahnya udah refisi ya?
Jangan lupa Commentnya, dan vote juga yang banyak.
Tbc:v
KAMU SEDANG MEMBACA
SF9END(TAHAP REVISI)
Romance#1dlm crta sf9 ⚠MAU BACA WAJIB VOTE ATAU COMMENT YANG POSITIF DAN TIDAK MENYINGGUNG AUTHOR. DAN INI DI PRIVAT INGAT PRIVATTTTTTT.....^^ 🔞SETIAP ADEGAN DI PRIVAT DEMI KEAMANAN PEMBACA DAN AUTHOR⚠