4. Misi Rahasia

60 3 0
                                    

"Iya Ma... ini Zeca masih di jalan. Sebentar lagi mungkin sampai"

"Okay Ma..I love you"

Zeca menyimpan ponselnya kembali di tas ranselnya. Siang ia sedang menempuh perjalanan yang cukup panjang untuk sampai ke rumah Om nya-Arga yang berada di satu distrik area Eropa Timur namun berbeda kota.

Zeca yang tinggal di kota Vienna, Austria menempuh perjalanan ke Budapest dimana rumah Om nya berada. Zeca menggunakan transportasi umum untuk sampai disana . Sebenarnya Zeca sangat malas untuk Berpergian karena dia adalah tipe gadis rumah yang nyaman di dalam rumah.

Zeca menyentuh pipinya di jendela kereta, ia memandang sepanjang pemandangan luar yang tampak indah. Sesekali ia tersenyum, menarik nafas dalam kemudian membuangnya nafas nya tepat pada kaca. Jari mungilnya menulis nama seseorang di embun kaca itu .

Suasana kereta sangat sepi, hanya ada lima atau enam penumpang dengan tujuan yang sama. Bahkan Zeca duduk sendiri di bangku kereta.Gadis yang memakai bucket hat itu melirik jam tangannya. Masih dua jam lagi untuk sampai di kota cantik terbesar di Hongaria itu.

Zeca memutuskan untuk menghabiskan waktunya dalam perjalanan dengan memutar beberapa lagu di playlist musiknya lewat headphone-nya. Lagu pertama yang nyala adalah lagu paling ia sukai.

-While We're Young by Jhene Aiko-

Zeca memejamkan mata mencoba untuk beristirahat, namun saat otaknya mulai tenang. Bayangan panggung yang ia naiki beberapa hari yang lalu muncul bersama sosok pria yang membuatnya menangis semalaman.

Zeca membuka mata, ia mengeluh dengan membuang nafas berat ."Ugh... alam bawah sadarku sepertinya telah merekam jelas pria jahat itu"

"Sekarang aku tak tau harus masuk ke kampus mana ?  Aku masih menginginkan Galaxy College"

"Aah...jika saja aku lebih bermain dengan baik.. tapi, aku sudah memberikan yang terbaik. Arghh!!pria itu benar-benar membuatku kesal berhari-hari"

"Aku curiga kenapa dia bisa membawaku ke rumahnya malam itu ? Apa dia pergi juga ke Klub itu ? Dia ? Yang benar saja. Pasti dia mengikutiku "

Zeca melipat kedua tangannya di meja dan menyembunyikan wajahnya di antara lengannya . Di otaknya masih memikirkan alasan kenapa pria bernama Noah itu tak meloloskannya padahal dia sudah mencukupi kriteria pemenang bahkan sangat pantas untuk meraih tempat pertama pada kompetisi itu.

Kereta berhenti di stasiun tujuan, Zeca mengecek segala barang yang mungkin lupa ia masukkan ke dalam tas nya. Setelah memastikan barangnya aman, Zeca berjalan keluar kereta. Saat kakinya menyentuh tanah Budapest, Zeca menghirup aroma kota itu .

"Segarnya...."

"Zecaaaaa!!!"

Zeca mengernyitkan dahi saat mendengar ada yang memanggil namanya. Ia melihat ke sekeliling, tidak ada seseorang yang ia kenal. Zeca mengangkat bahu dan berpikir mungkin saja ada orang yang namanya sama dengannya. Namun, saat ia hendak melangkah keluar stasiun namanya terdengar lagi.

"Zecanavia"

Lagi-lagi Zeca tak melihat seseorang yang terlihat memanggil namanya. Disini Zeca mulai terlihat bingung hingga ia melihat dari kejauhan sosok pria tinggi memakai outer cokelat panjang melambaikan tangan ke arahnya.

WHISPER IN JULYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang