8. Bertemu Lagi

42 1 0
                                    

Zeca bernyanyi di dalam kamar apartemennya, lagu "Persona-BTS" ia pilih untuk menemaninya pagi itu. Dengan setelan rok dan blouse oranye ia menyisir rambutnya dan bernyanyi.

Ia mendapat semangat baru pagi ini karena semalam ia berada di rumah Eddie untuk bertemu Ibunya. Ia merasa bahagia saat Eddie memperkenalkan dirinya kepada ibunya sebagai kekasihnya meskipun mereka belum menjalin kasih.

"Persona
Who the hell am i?
I just wanna go,
i just wanna fly.
I just wanna give you all the voices till I die.
I just wanna give you all the shoulders when you cry"

Begitulah lirik lagu yang Zeca nyanyikan mengikuti suara pria di dalam alunan lagu itu. Zeca telah selesai merapikan rambutnya. Ia mengambil topi dan memakainya. Penampilannya sangat keren pagi itu .

Zeca keluar kamar dan menuju pintu keluar, ia meninggalkan apartemen pada pukul sepuluh pagi. Di halaman an gedung seorang pria telah menunggunya yang tak lain adalah Eddie.

"Wow, kau terlihat cantik hari ini Zeca"

"Terima kasih" Zeca memasuki mobil yang pintunya di bukakan oleh Eddie.

Keduanya pergi meninggalkan kompleks elite itu. "Mau kemana kita hari ini ?"

"Ummm, kemana aja deh"

Eddie mengangguk mendengar jawaban Zeca. Ia menginjak gas, melajukan mobil dengan kecepatan di atas rata-rata. Eddie berencana mengajak Zeca berkencan sepanjang hari itu.

Siang itu Eddie dan Zeca berhenti di sebuah Basement kosong untuk meninggalkan mobil Eddie disana. Kemudian keduanya keluar mobil dan berjalan bergandengan tangan menuju halte bis.

Eddie mengajak Zeca berkeliling kota dan bersikap sebagai orang lokal dengan menaiki kendaraan umum, mencoba makanan khas Vienna dan mendatangi beberapa gedung tua yang menjadi ikonik kota tersebut.

Tak terasa matahari mulai menguning dan sangat dekat dengan garis daratan. Tanda sebentar lagi ia akan tenggelam. Eddie mengajak Zeca ke atas gedung kosong untuk menonton matahari tenggelam.

"Jadi, Eddie  apa kau sudah mempunyai pacar ?"tanya Zeca.

Eddie tertawa,"Jika kau bersedia menjadi pacarku maka akan aku jawab iya"

Zeca mencubit pinggang Eddie pelan, membuat pria itu mengaduh."Apa salahku Zeca?"

Zeca menatap lurus ke depan, Menyandarkan tubuhnya di pinggir balkon menatap matahari yang tinggal ujungnya. Ia menutup mata menghalau paparan sinar terang dari matahari sore.

Kemudian Zeca merasakan sebuah tangan menyentuh perutnya. Kemudian memeluk erat disana. Zeca juga mendengar suara nafas yang berasal dari pundaknya . Ia tahu bahwa Eddie sedang memeluknya dari belakang dan Zeca mengijinkannya.

"Jadilah pacarku Zeca"

Zeca tertawa,"Apa itu sebuah ajakan ?"

Eddie memutar tubuh Zeca menjadi persis di depan matanya. Eddie menyentuh pipi halus Zeca dengan lembut dan menyentuh bibir kecil Zeca dengan ibu jarinya.

Smirk Eddie terlihat saat Zeca menutup mata merasakan sentuhan jari di bibir merahnya. Dalam pikiran Eddie, ia merasa harus menyentuh benda kenyal itu lewat bibirnya. Namun, ia harus sabar untuk membuat Zeca menjadi miliknya sebelum kemudian ia hancurkan. Eddie harus menahannya kali ini, permainan cantik hanya untuk Zeca.

"Jawablah itu besok, sebelum aku berubah pikiran" Canda Eddie membuat Zeca memukul dadanya.

"Kalau ingin berubah pikiran kenapa tidak sekarang saja"

WHISPER IN JULYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang