... Last gift for mom ...

160 66 90
                                    

Kasih sayangnya adalah hidupku, belaian dan cinta yang di curahkannya adalah kebahagiaan ku.

Ibu..
Dialah orang pertama yang ingin ku bahagiakan di dunia ini.

Namaku Nadya Aisyah, gadis biasa yang tinggal di desa, menjadi sarjana dan mendapatkan predikat cum laude adalah cita-cita ku dari kecil.

Pagi, siang dan malam tak henti henti nya ku berdoa dan memunajat kepada Allah, agar senantiasa memberi ku kemudahan untuk menggapai cita-cita ku.

Ibu ...
Dialah penyemangat ku untuk terus mengejar cita-cita, walaupun aku di lahirkan dari keluarga serba kekurangan, tapi aku ingin menunjukan kepada dunia bahwa kesuksesan seseorang tidak di ukur dari materi, tapi dari seberapa besar usaha kita untuk menjadi sukses.

Ayah ku sudah meninggal sejak umur ku 5 tahun, ibu membesarkan ku seorang diri dengan uang hasil kerja kerasnya, menjadi buruh cuci keliling.

Setiap ku melihat ibu bekerja pagi, siang dan malam tanpa henti ntah kenapa dada ku terasa sesak.

Ingin rasanya ku menggantikan pengorbanannya selama ini ke pada ku.

Pernah suatu hari aku memaksa ibu untuk mengijinkan ku membantu dirinya menjadi buruh cuci, tapi dia selalu berkata, "Nak biar ibu yang kerja, kamu belajar yang giat agar menjadi sarjana dan membanggakan ibu."

Dan semenjak itu aku selalu menyemangati diri ku sendiri agar aku lebih giat belajar dan menjadi orang sukses supaya bisa membahagiakan ibu.

Dan di sinilah aku di kota jakarta, kota metropolitan.

Aku memberanikan diri untuk merantau ke kota besar ini untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Alhamdulilah berkat doa ibu dan kerja kerasnya, aku di terima di Universitas Indonesia dengan jalur beasiswa.

Sungguh berat hati ini meninggalkan ibu di kampung seorang diri.

Tapi apalah daya ku, aku harus mengejar cita cita ku di kota besar ini, meninggalkan ibu seorang diri adalah hal yang paling sulit dalam hidup ku.

Tapi ibu selalu memberi ku semangat dan selalu berkata, "Nak gapailah cita - cita mu walau di negeri orang, buktikan pada dunia bahwa kau anak ibu yang bisa di banggakan."

Entah kenapa setiap aku mengingat kata katanya, cairan bening selalu menetes dari pelupuk mata ku tanpa henti.

Di kota besar ini aku hidup seorang diri, tak ada sanak sodara yang bisa ku kunjungi.

Tapi aku bersyukur masih ada orang yang mau berteman dengan ku, walau dia sudah tau aku hanyalah gadis desa yang miskin.

Namanya Ara Fahira, orangnya cantik dan ramah ke semua orang.

Dia sama dengan ku mengambil fakultas kedokteran, tapi bedanya dia masuk menggunakan uang sedangkan aku masuk menggunakan jalur beasiswa.

Dan sekarang aku sudah semester akhir, banyak rintangan yang harus ku lewati agar sampai di titik ini.

*****

Seorang gadis cantik meneriaki namaku dari belakang.

"Nadya!" teriak nya dengan lantang sambil berlari ke arah ku.

"Ada apa?" tanya ku sambil mengernyit heran.

"Aku mencari mu dari pagi Nad," jawabnya dengan ngos ngosan.

"Ada apa kamu mencari ku dari pagi?" tanya ku.

"Kemarin, kamu di cariin Dosen killer," jawab Ara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Last gift For Mom."Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang