Bagian 29 : Kenangan Satya.

2.3K 79 7
                                    

"Dia yang pergi. Kenangan yang telah terkubur rapi dan mengapa kini dia membayangi lagi?!"

***

Sinar mentari menyapa pagi mansion yang mulai ramai dengan aktivitas para pekerja. Sedangkan si empunya mansion masih tertidur lelap di atas kasur di temani satya yang senantiasa menjaganya dari semalam. Satya takut atha akan melakukan hal-hal bodoh yang dapat mengancam nyawanya.

Mendapatkan laporan dari Ed semalam satya merasakan sedikit perasaan lega. Bahwa adilla telah mati, namun disisi lain dia masih khawatir karena jasadnya yang belum ditemukan. Dan tidak menutup kemungkinan dia belum mati.

Suara ketukan kamar membangunkan satya dari lamunannya. Dilihatnya Rangga dan Rizka yang berada di depan pintu kamar atha.

"Bisa kita bicara sebentar?" Tanya rangga sopan. Bagaimanapun sosok di depannya mungkin seseorang yang berarti bagi adiknya.

Satya mengangguk. Memaklumi kebingungan yang ketara di wajah rangga akan keadaan adiknya. Mereka beriga keluar dari kamar atha dan menuju ruang keluarga yang terletak jauh dari kamar atha. Mereka semua duduk di atas sofa empuk dengan harga puluhan juta rupiah.

Rangga memandang sekeliling mengagumi interior mansion ini. Dia mulai bingung bagaimana atha bisa mempunyai sebuah mansion? sedangkan rumah keluarga bramantyo saja hanya berupa rumah besar yang kalah mewahnya dengan mansion ini? sedangkan rizka mencoba menilai semua sikap yang di tunjukan oleh satya. Namun nihil seolah satya sudah terlatih mengendalikan sikap dan ekspresi wajahnya. Dalam hati rizka bertanya siapa orang yang ada di hadapannya.

"Perkenalkan nama saya Satya pradana orang yang selama ini menggantikan rangga sebagai abang yang baik buat atha. Dan perkenalkan juga, saya Bagaskara satriya pemilik mansion ini." Bohong satya bagaimanapun dia tidak bisa membongkar wajah atha sebagai keina. Tidak apa identitasnya terbongkar yang terpenting atha aman. fikir satya.

"Bagaskara Satriya?" Tanya rangga. Merasa tidak ading dengan nama itu.

"Ya tentu lo ngga asing kan? sama nama itu? Seorang pengusaha muda dengan penghasilan selangit dan menguasai hampir sepertiga kekayaan alam di indonesia." Satya yang tidak memperdulikan bahasa yang dia gunakan hanya tersenyum bangga atas pencapaiannya. Meskipun pencapaiannya diraih karena adanya atha dan Am.

Rangga melotot dan rizka ternganga. Bagaimana bisa atha kenal dengan orang sepertinya. Setahu mereka atha adalah sosok tertutup pada orang asing.

"Bagaimana lo bisa kenal atha?!" Tanya rizka. Penasaran.

"It's Simple atha bantu gue waktu masa sulit. Gue ngedukung atha buat jalanin neraka dunianya. Itu impas kan?! Lagipula dia butuh seorang yang selalu support." Meskipun setahun belakangan ini satya lepas tangan.

"Gue percaya lo. Cuman kenapa elo bawa adek gue ke sini?!" Tanya rangga mengintrogasi satya. Dimata Rangga, satya dengan penampilannya yang mewah mengisyaratkan bahwa dia seorang pemain wanita?

Memang benar satya pemain wanita tetapi dendam yang membara karena orang itu. Membuat dia hanya menjadikan wanita sebagai pemuas nafsu? Namun tidak dengan kedua adiknya. Satya menyayangi mereka. Sebenci apapun dia pada jalang itu. dirinya tidak bisa membenci atha dan Am juga wanita-wanita baik di luar sana.

Satya hanya mempermainkan wanita yang hanya mendekatinya dengan sebuah alasan. Uang dan kematian satya.Tetapi bukan namanya satya bila dia tidak bisa mengatasinya.

I'm (not) Strong GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang