Bagian 37 : Game Over.

2.1K 85 39
                                    

"Game over and you lose."

***

Suara mesin mobil terdengar saat mobil yang dikendarai atha tiba tepat di depan rumah almarhuma ibunya? ibu sukma. Membuat sesak di dada atha kembali muncul. Atha keluar dari mobil tanpa memperdulikan mesin mobil yang masih menyala. Tepat di depan pintu rumah yang tertutup rapat. Atha mencoba menggedor pintu itu dengan sekuat tenaga.

"Neng cari orang di rumah itu?" Tanya seorang warga yang tidak sengaja lewat. Atha hanya mengangguk mencoba menahan air mata yang akan meleleh.

"Orangnya kagak ada. Udah lama ngga ditinggalin. Ini aja pak RT usul buat ngasih rumah ini ke orang yang lebih membutuhkan." Ucap orang itu. Panik hanya itu yang atha rasakan. Tanpa mengucapkan terima kasih atau apapun. Atha langsung saja mencari kemungkinan mia dan anton berada. Menyusuri ramainya ibukota jakarta. Atha menyambangi berbagai tempat yang seringkali dikunjungi mia dan anton. Rumah teman-temannya. Dan sampai atha datang ke kediaman bramantyo. Masuk dan langsung menerobos rumah dengan penjagaan yang tidak bisa dianggap remeh.

"Mia!" Panggil atha.

"Anton!"

"Mia!!"

Dan beberapa penjaga rumah yang menjegal atha dan membanting tubuh atha di atas aspal yang keras membuat beberapa bagian wajah pucat atha tergores. Atha tidak tinggal diam. Gadis pemegang sabuk hitam taekwondo itu melawan dan menjatuhkan semua penjaga. Membuat semuanya kewalahan. Pukulan dan hantaman dirinya layangkan untuk melampiaskan amarahnya.

Valle datang keluar bersama ted yang merangkulnya mesra."Mau apa kamu datang kemari?" Tanya Valle dingin. Atha yang sedari tadi memikirkan siapa dalang di balik semua ini. Dapat menyimpulkan dengan mudah jika Valle-lah yang membuat semua ini terjadi. Perginya Mia dan anton yang telah mengetahui jika atha yang telah menyebabkan ibunya meninggal. Ibu kandungnya dan ibu dari mia serta anton.

"Dimana...mia?!! Dan anton?!" Tegas atha. Yang masih dalam cekalan penjaga rumah bramantyo. Melepaskannya dan membuat dua penjaga pria tersungkur.

"Kamu fikir saya sudi menampung mereka disini?" Ucap Vale sombong. Atha melihat ke dalam netra cokelat valle. Mencari kebohongan disana namun nihil. Valle tidak berbohong.

"Seharusnya kau pikirkan kekasihmu. Apakah dia masih hidup atau hanya sudah berupa seonggok daging yang telah membusuk?!" Ucap Ted. Dengan seringainya ted merasa dirinya lebih unggul dari Keinaraya. Atha ingat saat adilla tertangkap. Ted yang kabur begitu saja tanpa memperdulikan nasib adilla. Ted terlalu pengecut dan tidak menunjukan dirinya saat adilla melakukan misi penculikan.

"Saya ngga akan percaya sama omongan kamu. Pengecut seperti kamu. Bisa apa?!" Seru atha tak percaya.

"Silahkan jika kau tidak percaya. Saya hanya memperingatkan, lebih memilih mencari adik kandung kamu yang hilang atau kekasihmu yang diujung maut!!" Ujar Ted lagi. Setelahnya atha bangkit memberontak dari cekalan dua orang laki-laki dan berlari masuk ke dalam mobil, untuk mencari mereka.

Kepergian atha membuat Valle tersenyum puas. Menyadari rencananya sebentar lagi berhasil."Kamu sudah menaruh surat itu pada tempat yang tepat kan?" Tanya vale pada ted.

"Tentu saja sayangku." Jawab ted. Pikirannya atha hanya terfokus pada dua tujuan. Sehingga membuatnya melakukan semuanya sendiri. Gadis itu harus memilih. Pilihan itu berimbas pada kematian Dave. Atha bingung, Ini adalah pilihan yang sulit untuknya. Tapi prinsipnya keluarga diatas segalanya menjadi goyah saat mendengar bahwa nyawa dave berada di ujung tanduk.

I'm (not) Strong GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang