07

4.7K 422 6
                                    


Pagi hari nya jungkook terbangun lebih dahulu. Dia merenung sambil menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.

Menyesali perbuatannya semalam. Sungguh itu di luar kendalinya.

" Eungh.. " akhirnya jimin terbangun. Menatap ke samping lalu ke atas.

" Dadd-y ? " Cicit jimin takut. Dia memundurkan tubuhnya agar jauh dari sang daddy.

" Baby ? " Panggil jungkook sambil berusaha meraih tubuh jimin.

" Dadd-y,jangan mendekat !! " Teriak jimin,dirinya Masih takut dengan sang daddy.

" Sayang.. maafkan daddy " lirih jungkook.

" Jangan sebut aku seperti itu !! " Bentak jimin sambil menutup wajahnya menggunakan tangannya.

Jungkook mendekat ke arah jimin lalu mendekap tubuh ringkih itu.

" Baby ? Maafkan daddy "

" Hiks.. Aku takut "

Jungkook mengusap kepala jimin sayang,mengecup sayang kepala anaknya..

" Mianhe,jeongmal mianhe "

Jimin Masih terisak di dekapan jungkook.

" Hiks.. ak-u ingin tin-ggal bersama hal-meoni " jungkook terdiam,mencoba untuk tak marah.

" Ta-pi kenapa sayang ? " Tanya jungkook lembut.

" Apa kau tid-ak nyaman bersama daddy ? "

" Bu-kan itu hiks.. "

" Lalu kenapa hah ?! " Bentak jungkook yang tak sadar.

" Hiks.. daddy tak akan mengerti !! " Kini jimin yang membentak jungkook.

Jungkook mendekap kembali tubuh jimin.

" Daddy tak bisa jauh darimu sayang.. daddy Mohon " pinta jungkook.

" Aku tetap akan tinggal bersama halmeoni " kukuh jimin lalu mendorong jungkook agar keluar dari kamarnya.

Setelah membersihkan tubuhnya,jimin membereskan sebagian baju nya untuk Di bawa ke rumah halmeoni nya.

" Huh.. Hari ini aku tak sekolah lagi " monolog jimin sambil memasukan baju baju nya.

Setelah beres semua,jimin menggendong tas nya lalu pergi keluar.

Jimin terdiam sesaat saat melihat daddy nya yang sedang duduk di sofa sambil menatap kosong TV yang tidak menyala itu.

Jimin kembali melanjutkan langkahnya-

" Apa kau yakin ? " Tanya jungkook dingin.

Sedikit sakit hati nya ketika jungkook berbicara dingin seperti Itu pada dirinya.

Tanpa menjawab,jimin pergi dari apartment nya lalu menunggu taxi yang sudah di pesannya tadi.

Setetes demi setetes air matanya keluar,hati nya sakit. Sungguh menyesakkan memiliki perasaan seperti ini.

" Eoh maaf.. anda tidak apa apa ? " Tanya sopir taxi tersebut dengan wajah paniknya.

" Eoh tidak apa apa ahjussi " jawab jimin lalu mencoba tersenyum kepada sopir taxi itu.

Sopir tadi hanya mengangguk dan tak lama kemudian mereka sudah sampai di mension keluarga Jeon.

Setelah membayar taxi tadi,jimin segera masuk ke dalam mension yang mewah dan megah itu.

" Tuan muda jimin ? " Sapa bodyguard yang berjaga di depan mension nya Itu.

" Hallo paman ? Apa kabar ? " Sapa jimin balik sambil tersenyum ramah.

" Baik Tuan muda,eoh.. kenapa anda membawa tas sebesar itu Tuan ? " Tanya bodyguard nya.

" Ah itu paman,Aku ingin tinggal disini sementara "

" Bukannya Tuan bersama Tuan jung- "

" Ah sudah ya paman.. Aku lelah,sampai nanti " potong jimin lalu masuk ke dalam mensionnya.

Bodyguard tadi hanya menggeleng Kan kepalanya.

Setelah perbincangan singkat tadi bersama bodyguard nya jimin langsung masuk tanpa mengetuk atau memencet Bel. Toh,dia juga bagian dari pemilik mension ini kan ?

" NENEK " teriak jimin menggelegar.

Terdengar seperti orang berlari dari arah dapur.

" Astaga Mina !! Dasar cucu nakal,kenapa baru berkunjung lagi hm ? " Kaget nenek nya sambil memeluk erat jimin.

" Aku bukan berkunjung Nek,tapi aku akan tinggal disini " jawab jimin yang masih betah berada di dekapan nenek nya.

" Tinggal ? Tapi bagaimana dengan dad- "

" Aku sudah meminta izin padanya Nek " potong jimin lalu melepaskan pelukannya.

" Tumben sekali anak itu mengizinkanmu tinggal disini, menginap saja tak memperbolehkan " cibir neneknya.

" Entah lah Nek,mungkin dia sedang baik hati " jawab jimin bohong.

" Ada apa berisik sek- "

" Mina !! " Kaget harabeoji nya yang menenteng koran serta memakai kacamata yang membuatnya terlihat gagah walau sudah berumur kepala Lima.

" Kakek !! " Kini jimin menghambur kepelukan kakeknya.

" Sudah lama kau tak berkunjung disini mina " sedih kakeknya.

" Dia akan tinggal disini yeobo " ucap neneknya.

" Tinggal disini ? Benarkah ? Kalau begitu Ayo Kita simpan tas mu itu "

" Kau terlihat lebih kecil dengan tas sebesar itu " ejek neneknya.

" Nenek !! " Jimin merenggut kesal.

" Sudah..sudah.. Ayo " ajak kakeknya.

" Kakek ? "

" Temani aku tidur siang ya "

" Baiklah.. baiklah.. untuk cucu tersayang kakek " mereka berdua tertawa bersama.

Jaeejong- nenek jimin yang melihat mereka hanya tersenyum bahagia. Berharap keluarga nya akan terus bahagia seperti ini.

semoga saja.




















Maafkan sy ya sayang..

Kemarin pergi terus pulang malam.. langsung tidur,jadi ga buka Hp






































-tbc.

Daddy Jeon °KM°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang