Kekuatan cinta memang tidak bisa di ganggu gugat oleh siapapun yang tengah merasakannya. Bahkan setelah puluhan tahun, dan dengan keadaan yang sudah berbeda pula, perasaan itu masih ada di hati Jungkook untuk gadis di masa remajanya. Jungkook pernah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hyung?"
"Oh, hei Jungkook-ah. Lama kita tidak bertemu. Bagaimana keadaanmu setelah kecelakaan itu?"
Cuaca sore ini sangat indah. Matahari sore bersinar dengan rona kemerahannya. Tidak ada tanda-tanda akan turun hujan, namun tiba-tiba petir menghujam jantung Jungkook dengan sangat kuat. Jungkook merasakan nyeri pada hatinya saat pria itu berucap tentang kecelakaan yang di alaminya 9 bulan yang lalu, seakan dia tahu semuanya.
"Hyung" Jungkook mencoba mendekat, ingin meraih Eunbi dari genggaman tangan pria itu.
"Jangan mendekat. Atau aku akan menjatuhkan anak ini"
"Appaaaa"
"Ah ne. Ne. Jangan sakiti anak ku"
Hatinya semakin nyeri saat melihat raut wajah Eunbi yang sangat ketakutan. Bibir putrinya bergetar karena menahan rasa takutnya. Kedua mata kecilnya juga terlihat sembab. Pemandangan ini sungguh membunuh dirinya.
"Apa? Anak mu? Hahahaha" kata laki-laki itu lalu tertawa.
Jungkook terus memohon untuk pria itu tidak menyakiti Eunbi. Melihat anaknya ketakutan seperti itu sungguh membuat Jungkook frustasi. Semua amarah ia tahan sebentar untuk menetralisir keadaan.
"Hyung, apa yang kau inginkan. Tolong lepaskan Eunbi, hyung" pinta Jungkook lagi.
Di saat yang bersamaan, Eunha datang dengan tatapan bingungnya. Eunha merasa sangat familiar dengan wajah laki-laki yang mengenggam Eunbi. Eunha masih berusaha mengingat apa yang harus ia ingat, dan sampai akhirnya, "Seok Jung oppa?"
Seok Jung yang menyadari kehadiran Eunha langsung mengalihkan perhatiannya pada gadis itu.
"Oh hai juga Eunha-ya. Waaah sudah bertahun-tahun kita tidak pernah bertemu setelah kematian Seokjin, bukan? Rasanya dunia sempit sekali setelah melihatmu disini menggunakan gaun itu dan mengucapkan janji suci di depan pendeta"
"Opp.. Oppaa... Apa y.. yang kau lakukan dengan Eunbi?" tanya Eunha khawatir. Eunha bisa melihat anak itu ketakutan. Sangat ketakutan.
"Apa yang aku lakukan dengan anak ini? Tentu saja aku ingin mengirimnya kepada Seokjin" kata Seok Jung dengan santainya. Tatapan yang awalnya ramah, kini berubah 360 derajat menjadi tatapan yang mematikan. Tatapan tentang sebuah perasaan yang biasa kita sebut DENDAM. Itu sangat terlihat jelas. Sangat jelas.
"Mwo? Apa maksutmu hyung?"
Jungkook mencoba mencerna ucapan Seok Jung. Rasanya ia akan gila karena otaknya sudah tidak bisa diajak kompromi semenjak Jungkook menemukan jepit rambut Eunbi yang tergeletak di tanah tadi. Semenjak itu, ia sudah habis akal. Tidak tahu harus berfikir apa.
"EUNBI BUKAN ANAKMU" ucapnya penuh amarah. Pada detik berikutnya, Jeon Eunbi, seorang putri kecil dari ayah single parent, yang masih memiliki sejuta mimpi dan jalan hidupnya masih sangat panjang, dan baru saja berbahagia memiliki seorang Ibu, harus menerima kenyataan jika dirinya di lepaskan begitu saja dari genggaman Seok Jung.
