Kekuatan cinta memang tidak bisa di ganggu gugat oleh siapapun yang tengah merasakannya. Bahkan setelah puluhan tahun, dan dengan keadaan yang sudah berbeda pula, perasaan itu masih ada di hati Jungkook untuk gadis di masa remajanya. Jungkook pernah...
"Bagaimana sekretaris Jung? Apakah ada info yang kau dapatkan hari ini?" Jungkook memasang wajah yang serius. Kali ini ia benar benar memperhatikan dengan baik setiap kalimat yang diutarakan sekretarisnya. Karena ini menyangkut paket yang ia terima tempo lalu.
Terdengar suara dari seberang sana, "Hanya sedikit yang saya dapatkan pak. Setelah saya selidiki, orang yang mengirim paket itu ternyata sudah meninggal beberapa tahun yang lalu" seketika bulu kuduk Jungkook berdiri semua mendengar pernyataan yang mengejutkan dari sekretaris Jung. "Ia memiliki beberapa alamat yang digunakan untuk mengirim paket paket tersebut. Disetiap paket memiliki alamat yang berbeda, jadi kecil kemungkinan untuk menemukan bukti dari alamat mana yang seharusnya kita cari. Dan.." sekretaris Jung menghentikan ucapannya.
"Dan apa?"
"Dan orang itu adalah salah satu dari masa lalu Pak Jungkook. Namun Saya belum bisa menemukan siapa namanya dari masa lalu Pak Jungkook yang mana karena masalah alamat tersebut. Tapi saya akan selidiki secepat mungkin, pak"
Setelah dirasa cukup penjelasan sekretaris Jung, Jungkook segera menutup teleponnya. Kini, pandangannya ia alihkan ke hamparan laut yang berwarna biru gelap. Ia tidak tahu harus mendeskripsikan dirinya seperti apa sekarang, ketika mendengar orang itu sudah meninggal dan dari masa lalunya. Jika memang itu dari masa lalu, mengapa si pengirim itu sampai harus meminta maaf dengan cara seperti ini. Dan siapa dibalik pengiriman ini, secara tidak mungkin orang yang sudah meninggal bisa mengirim paket itu selama 4 tahun belakangan ini. Malam ini sudah dipastikan ia tidak bisa tidur dengan tenang lagi. Tapi ia percaya, cepat atau lambat misteri 4 tahun ini akan segera terpecahkan. Dan Jungkook hanya perlu menunggu waktu itu sambil terus berusaha untuk mencari tahu.
"Kau belum tidur?" suara seorang wanita membuyarkan lamunannya.
"Eoh, kau rupanya Eunha-ya. Mengagetkan ku saja" kata Jungkook sambil tertawa kecil. "Dan kau sendiri, kenapa belum tidur dan malah keluar ke pantai. Angin disini sangat kencang, tidak baik untuk kesehatan" tanya balik Jungkook.
"Ah, aku hanya mencari udara segar. Perutku rasanya masih tidak enak. Sepertinya aku masih ada sisa mabuk tadi pagi" jelasnya. Eunha mendekati Jungkook dan duduk disamping pria itu.
"Heish, apakah bayi kita nakal, yeobo?" goda Jungkook sambil memainkan matanya. Ia terkekeh karena ekspresi Eunha yang kelihatan jijik karena godaannya itu.
"Hya, Jeon Jungkook, hentikan ucapanmu atau kau ku lempar ke laut sana. Kau membuatku tambah mual saja"
"Hya, Jung Eunha, coba saja jika kau kuat mengangatku"
"Hentikan. Kau sudah punya anak dan sikapmu masih saja seperti bayi berusia 32 tahun"
Jungkook hanya bisa terkekeh ringan sambil terus melihat Eunha disampingnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Heoolll, mati gak lu di tatap Juki kaya begituuuu🤒🤒🤕)