6

2.3K 228 4
                                    

Ada yang mengganggu di pikiran Jeon Jungkook. Sedari tadi ia duduk termenung di sofa diruang TV. Ditemani secangkir kopi kesukaannya. Ini sudah pukul 11 malam. Tapi ia juga belum tidur. Bibi Soo pasti juga sudah tidur sejak tadi. Beliau mengeluh sedikit tidak enak badan seharian ini. Jadi ia lebih banyak beristirahat.

TV masih dalam keadaan menyala, tapi mata Jungkook tidak fokus pada hal itu. Ia lebih memilih melihat lantai sambil memikirkan beberapa hal. Ada beberapa masalah di kantornya, dan juga pada Eunbi. Anak itu sejak pulang sekolah sangat manja padanya. Bahkan Jungkook harus menemaninya sampai anak itu terlelap. Ia tidak tahu ada apa dengan Eunbi seharian ini. Hanya saja ia merasakan perbedaan dari sikap putrinya itu.

"Appa"

Jungkook menoleh ke arah sumber suara yang memanggilnya. Seorang anak kecil dengan rambut berantakan keluar dari kamarnya. Ia memegang boneka teddy kesayangannya. Dan juga secarik kertas.

"Eunbi-ya? Kau bangun sayang?" kata Jungkook saat Eunbi sudah duduk di pangkuannya. Lagi lagi, Eunbi menggelendot manja di dada ayahnya. Tangan Jungkook sibuk merapikan rambut Eunbi.

"Wae geureu?"

Eunbi menyerahkan secarik kertas yang ia bawa tadi. Jungkook menerimanya dengan penasaran. Ia segera membuka lembaran kertas itu.

Ternyata lembar itu adalah pengumuman akan ada tur ke Pulau Jeju dari sekolah Eunbi. Bukan hanya siswa, para orangtua juga disarankan untuk ikut serta karena akan ada juga lomba kekompakan antara orangtua dan anaknya. Jungkook menghela nafasnya. Dadanya sedikit nyeri saat menangkap apa maksud Eunbi. Ia jadi tahu alasan Eunbi sangat manja hari ini. Rupanya ia mengkode jika ada event untuk orangtua dan siswa di sekolah Eunbi.

"Ottohkae appa? Eunbi kan tidak punya eomma" kata Eunbi sedikit bergetar suaranya. Ia terdengar sedikit menahan tangisnya agar tidak membuat appanya sedih.

Benar saja. Jantung Jungkook seakan dihantam bertubi tubi dengan benda tajam saat Eunbi mengatakan hal itu. Dadanya makin sesak. Matanya panas karena menahan air mata agar tidak jatuh dihadapan putrinya.

"Appa?" panggil Eunbi lagi. Jungkook menyeka matanya yang basah karena air itu.

"Bagaimana jika yang datang appa saja? Kan appa juga bisa jadi eomma, eoh?"

"Tapi appa, pasti teman-teman Eunbi bersama appa eommanya. Dan Eunbi hanya bersama appa saja" Eunbi sedikit menunduk untuk menyembunyikan wajah sedihnya dari appa.

"Bagaimana jika kita mengajak Bibi Soo. Bibi Soo eomma Eunbi, bukan?"

Eunbi menggeleng. Ia hanya menginginkan eommanya kembali di hidupnya. Setidaknya, merasakan sentuhan tangan Eommanya sudah cukup untuk Eunbi. Anak itu bahkan tidak tahu wajah Eommanya seperti apa. Eunbi hanya tahu wajah Eommanya karena melihat foto yang diberikan Jungkook.

"Ya sudah. Eunbi tidur saja. Nanti biar appa pikirkan bagaimana caranya, oke. Uljima princess appa. Hwaiting"

Setelah sedikit tenang, akhirnya Eunbi menuruti perintah appanya. Ia berjalan ke kamar dengan langkah gontai. Ia pasti sangat sedih karena hal ini.

---------

"Yeoboseyo?"

"........."

"Sekarang?"

"........."

"Ah, geureu. Aku akan segera bersiap"

Eunha mematikan teleponnya. Ia sedikit menimbang mengapa Jungkook ingin bertemu saat jam kantor seperti ini. Memangnya dia bisa seenak jidatnya sendiri mentang mentang ia CEO di perusahaan itu. Tapi karena Eunha tidak bisa menolak, jadi ia segera bersiap.

Sunrise (Completed) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang