CHAPTER 08 [Devil Inside Me]

2.3K 199 2
                                    

CHAPTER 08
DEVIL INSIDE ME


Playlist : Feel so close - Calvin Harris

Danika bersyukur hayden menemaninya, entah sudah berapa gelas yang diminum danika, dia mulai mengoceh banyak hal tetapi hayden setia mendengar.

"Danika berhenti ini sudah gelas ke lima dan aku tahu sebentar lagi kau akan ambruk" hayden menarik gelas dari tangan danika, wanita itu hanya mengerucutkan bibir.

"aku tidak mabuk sungguh, lihat ini" danika berdiri tetapi baru dua langkah, tubuhnya oleng. tipsy.

hayden menariknya kembali ke sofa, "listen, aku akan mengantarmu pulang tunggu disini aku harus bertemu fitzwilliam sebentar" danika hanya mengangguk.

danika memijit kepalanya, kalau saja fitzwilliam tidak datang dan menyulut emosinya dia tidak akan meneguk banyak alkohol.

"dani oh god dani" jesse datang dengan wajah panik, menepuk pipi danika.

"sadarlah, ini darurat"

danika mengerjap jesse "kau memiliki kembaran yah"

"damn, aku perlu kau sadar sepenuhnya danika, pergi lewat pintu belakang"

danika terkekeh "kau mau main petak umpet" jesse kesal lalu menyiram wajah danika dengan air di meja.

"sialan, hans gregory ada disini bodoh" bentak jesse.

seperti tombol peringatan berbahaya menyala dalam dirinya. danika langsung mematung, nama itu selalu membuatnya siaga bagaimanapun kodisinya. danika menggigil wajahnya pucat mengedarkan pandangan keseluruh club cemas.

"hei" jesse menarik dagu danika "kau aman dani, keluar dari pintu belakang, aku sudah memarkir mobil dibelakang" jesse menaruh kunci mobil ditangan danika.

danika menarik nafas, mencoba tetap tenang, dia dan jesse pernah membuat scenario ini dulu. jesse akan mengalihkan perhatian dan danika bisa lari.

jesse meringis melihat wajah pucat danika, dia tahu sahabatnya itu trauma tapi memiliki pengendalian diri luar biasa. "kau bisa dani"

danika mengangguk lalu berjalan kebagian kanan club, berusaha bersembunyi dibawah pilar-pilar yang memisahkan lantai satu dan dua.

danika berhasil mencapai koridor belakang yang lebih sepi

"hallo, tunangan" kata sosok tinggi hans keluar dari balik koridor, danika yang terkejut memekik lalu terjatuh duduk. menatap horor hans yang tersenyum

"aku pikir salah mengenali surai indahmu ini" hans berjongkok menjambak rambut danika.

seperti lima tahun lalu danika tidak bersuara, seakan telah diprogram tetapi air matanya menetes dengan tubuh gemetaran.

hans menghapus air mata danika, senyum kejam menghiasi wajah pria itu. danika tahu kebebasannya telah berakhir saat ini juga. jari hans menelusuri paha danika membuat kesadaran danika kembali.

"jauhkan tangan kotormu" suara danika bergetar, mengsugesti pikirannya. jesse pernah mengatakan dia tidak akan menang jika tidak melawan dan terus takut pada traumanya. dulu setiap malam danika memikirkan apa yang akan dia lakukan jika bertemu dengan hans, bayangan yang selalu muncul adalah membunuh monster itu.

hans menatap danika, terkejut "kau tidak bisa mencegahku". tahu maksud hans, danika memberontak mencoba kabur. hans menarik kaki danika membuat danika jatuh. menampar hingga bibir danika darah. hans menindih tubuh danika mencoba mencium bibir danika, menyusupkan tangan diantara pahanya.
danika memberontak mengigit lidah hans.

Me & Mr.DarcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang