CHAPTER 15
NIGHT WITH YOUPlaylist : Psycho - Red Velvet
♡♡♡
Restoran menjadi tempat sempurna. bukannya lazarus tidak memperhitungkan serangan di restoran hingga tidak memanggil anak buahnya, dia hanya ingin sedikit bersenang-senang. kekuatan mereka bertiga sama dengan selusin pasukan elit.
reinhart telah memastikan sisi kota ini jauh dari gangguan polisi.
"mari bersenang-senang" wajah tenang lazarus membuat candace tidak bisa menahan diri untuk tidak memaki.
"bunuh sebanyak yang kau mau" ucap lazarus lagi, tangannya mencoba mengelus rambut candace ringan. Candace menghindari sentuhan itu membuat lazarus menipiskan bibirnya.
Candace mengokang senjatanya "itu keahlianku"
♡♡♡
Wajah santai semua orang membuat danika gelisah, bukankan ketiga pria itu memiliki banyak anak buah, kemana pengikut mereka disaat genting begini.
setidaknya lima puluh orang sedang berjalan kearah restoran, dia dan candace berada dilantai dua bersembunyi disamping jendela.
"tegang" tanya candace, wanita itu memegang senjata m4 dengan peredam, ada pistol diselipkan di pinggangnya.
"kau tidak" tanyaku balik
candace tersenyum lalu mengarahkan senjata kearah musuh diluar. empat tembakan,
empat tubuh terjatuh."ini bukan kali pertamaku"
aku bernafas lega "setidaknya aku dengan orang yang berpengalaman" meniru candace menembak, seorang jatuh ditrotoar. dirinya memang payah dengan senjata.
tembakan demi tempakan akurat candace seiring dengan tubuh-tubuh tak bernyawa dihalaman parkir.
"apa kita punya peluang" aku menunduk saat tembakan beruntun mengenai tembok.
candace tiarap lalu melempar sebuah granat ke parkiran
ledakan itu membuat dinding kaca pecah. entah berapa banyak musuh yang berhasil dia bunuh, candace berlari kesisi kanan lantai dua dekat tangga naik. danika mengikutinya, candace masih terus membidik setiap kepala yang bisa dia lihat, tubuh-tubuh berjatuhan."menurutmu kenapa hanya kita saja direstoran ini, padahal mereka bertiga memiliki banyak anak buah". dahiku berkerut "ketiga orang gila itu sudah lebih dari cukup, mereka bahkan bisa menghabisi semua orang sambil
mengobrol santai, bodoh sekali paulus mengirim amatiran, harusnya sekelompok tim profesional.aku bergidik, dia sudah lama mendengar reputasi psikopat kakaknya baru sekarang dia melihat sendiri, andrei mendaratkan belati tepat kedada musuh, lalu mencabutnya hingga darah menyembur keluar dari dada pria malang itu. kemampuan menggunakan belati kakaknya sangat menakjubkan
candace menariknya turun "kau bisa melindungi dirimu sendiri" tanya candace, mereka kearah dapur memblokir jalan masuk lainnya.
"aku cukup terampil dengan pisau" balasku sambil menunjukan belati ditanganku.
"bagus, jika ada yang masuk kau tahu apa yang harus dilakukan ok".
aku mengangguk, candance hilang dibalik pintu.
***
fitzwilliam tidak bisa menghitung berapa banyak yang sudah dia bunuh, saat dia melihat candace keluar dari dapur dia tahu danika berada disana.
"habisi para bajingan ini dulu, adikku tahu cara melindungi diri" teriak andrei lalu menyarangkan belatinya di leher musuh.
fitzwilliam ingat jelas danika muntah saat melihat pistol, bagaimana andrei setenang ini.
"apa yang sudah kau lakukan pada danika" tanya fitzwilliam disela tembakkannya.
andrei melempar belati lain seorang lagi tumbang.
"yah aku hanya mengajarkannya cara menggorok leher dengan tepat" jawab andrei santai.
***
restoran itu dipenuhi dengan tumpukan mayat dan selongsong kosong peluru, fitzwilliam melempar senjatanya yang kosong, menarik signya tidak ada yang lolos dari tembakannya. matanya melirik kearah pintu dapur sekitar empat orang kedalamnya, persetan dengan andrei dia perlu menolong danika.
tangan danika bergetar saat belatinya menancap orang terakhir yang masuk, pinggangnya sakit luar biasa akibat benturan barusan, dia mendengar langkah kaki mendekatinya danika menarik nafas bersiap lalu berbalik sambil melempar belatinya.
wooss
belati itu menacap sempurna di pintu kayu. fitzwilliam terbelalak, beruntung dia memiliki reflek bagus.
lima mayat tergeletak mengerikan dilantai dengan darah dimana-mana.
danika tidak sempat berkata apapun saat fitzwilliam menerjangnya memeluk danika erat"aku pikir kau .." fitzwilliam mengantung kalimatnya
"mati? aku tidak selemah itu" danika berusaha lepas dari lengan kuat fitzwilliam.
seorang musuh tiba-tiba masuk, menembaki mereka. cekatan danika menarik fitzwilliam menghindar lalu melempar belati kecil dipahanya tepat ke dahi musuhnya."lepaskan mr darcy" ucap danika ketus. fitzwilliam akhirnya melepas pelukan tetapi masih memegang kedua pinggang danika kuat. senyum bangga menghiasi wajahnya.
"tiga puluh menit lalu kau bersikap seperti kucing lemah tak berdaya, apa yang kau lakukan setahun ini, kau sungguh mengejutkanku" suara fitzwilliam selembut sutra.
danika mengisi ulang dessert eaglenya "tentunya bukan menangis disudut kamarku".
"kalian bisa terus berpelukan" kata lazarus sarkatis.
fitzwilliam terlalu takjub melihat bagaimana danika dengan lincah dan akurat mengenai sasaran, menonton dari samping bar dengan bangga.
"kau tidak malu membiarkan danika menghabisi semua orang itu" candace muncul menembak musuh dari lantai dua
"aku tahu dia bisa melakukannya, aku tidak ingin merusak kesenangannya" candace memutar mata, ada apa dengan pria-pria ini.
***
bau amis darah memenuhi udara, tubuh-tubuh mati tak hentinya meluarkan darah membuat lantai restoran berwarna merah. reinhart mengerutkan dahi, dirinya akan lembur kali lagi. beruntung dia sudah membawa dua puluh anak buah lazarus untuk membersihkan semua kekacauan tuannya ini.
lazarus mengendong candace, wanita itu terlihat tidak sadarkan diri, wajah lazarus tampak muram. buru-buru dia meninggalkan restoran tanpa pamit.
danika tidak mendapati andrei saat dirinya keluar dari toilet, hanya fitzwilliam yang menunggu di samping toilet.
'kemana kakakku" tanya danika enggan.
"hotel"
"reinhart, bisakah kau mengantarku" tanya danika pada reinhart yang sedang mengatur anak buahnya.
fitzwilliam menarik lengan danika kearah parkiran.
"lepaskan" danika memukul tangan fitzwilliam tapi pria itu tidak peduli, kesal danika mengigit tangan fitzwilliam kuat.
fitzwilliam mengumpat tapi tidak melepas pegangannya, dia menarik danika mendekat lalu menggotong danika bak karung di bahunya."turunkan aku, fitzwilliam" teriak danika.
senyuman samar terukir dibibir fitzwilliam, danika yang agresif membuatnya terhibur.
vote&comment 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & Mr.Darcy
Roman d'amourDanika Rinanti berharap bisa menghilang dari amukan Mrs.Darcy pagi ini ketika Mrs.Darcy mendapati dirinya dan anak pertamanya Fiztwilliam tidur diranjang pria tiga puluh tahun itu. Danika Rinanti apa yang kau lalukan diranjangku? well, suara serak...