Sungguh demi apapun di dunia ini Greysia rasanya ingin menangis saat ini juga.
Bayangkan saja ia tiba-tiba di tinggalkan oleh Axel di dunia aneh plus mengerikan seperti Grey Land.
"Bagaimana ini?" Greysha memandang sekelilingnya bingung. Ia tidak punya uang, atau apapun yang bisa membuatnya kembali ke dunia manusia.
Apakah ia akan jadi gelandangan?. Oh Tuhan, semoga saja tidak!.
Selama beberapa menit yang di lakukan Greysha hanya celingak celinguk seperti anak yang kehilangan ibunya.
"Aku harus bagaimana?"
Air mata Greysha mulai muncul, bersiap untuk berlomba-lomba keluar.
Tapi sebelum ini sebuah tangan kekar lebih dulu menariknya lalu membawanya ke sebuah gang sempit. Greysha tidak dapat melihat si pemilik nama karena terhalang oleh air mata yang sudah mengenang di pelupuk matanya.
"Kau menyusahkan saja,"
Greysha mengerjapkan matanya. Dengan terburu-buru ia mengusap air mata, dan mendongak melihat si pemilik suara yang sudah menatapnya dengan pandangan dingin.
"Steve?" ucap Greysha tidak yakin.
Steve mendengus lalu melipat kedua tangannya di dada, "Tentu saja ini aku memangnya kau pikir siapa?"
"Aku pikir kau hantu," Ucap Greysha tanpa pikir panjang.
Wajah Steve tetap datar, tidak terpengaruh dengan ucapan Greysha.
"Kau ingin ku bantu keluar dari tempat ini atau tidak?" Steve memutar bola matanya malas.
Mata Greysha berbinar. "Tentu saja mau," Greysha mengangguk dengan semangat.
Steve menyeringai tanpa di sadari oleh Greysha.
"Baiklah. Tapi ada syaratnya,"
Greysha mengernyit, "Apa?"
"Tentu saja tidak ada yang gratis di dunia ini. Begitu juga bantuan ku," Steve menatap Greysha dengan pandangan meremehkan.
Greysha merenggut.
"Baiklah-Baiklah," Greysha mengibaskan tangannya kearah Steve, "Apa syaratnya?"
Steve menyeringai.
"Jauhi Axel," Perintah Steve.
Greysha tersenyum lebar, lalu mengangguk penuh semangat. Lagipula ia memang tidak mau dekat-dekat dengan manusia sejenis Axel, jadi bagi Greysha syarat dari Steve sama sekali tidak berpengaruh baginya.
"Deal,"
Steve mengangguk lalu membalikkan tubuhnya, "Ikuti aku."
Greysha mengikuti langkah Steve dengan penuh konsentrasi, ia tak akan mau tersesat di tengah kerumunan orang banyak, lalu menjadi gelandangan.
Greysha merasa kan nafasnya akan putus saat ini juga kalau ia melanjutkan langkah nya.
"Stop It"
Greysha mengucapkan dua kata itu dengan susah payah.
"Ada apa?"
Steve dengan malas membalikkan tubuhnya menghadap Greysha.
"Sebenarnya berapa lama lagi kita akan sampai?" tanya Greysha terengah-engah.
"Emh kira-kira dua jam lagi," Santai Steve.
Mata Greysha membulat mendengar ucapan santai Steve. Geram, Greysha melemparkan batu kerikil yang ada di sekitar nya kearah Steve, untung saja Steve dengan gesit menghindari lemparan Greysha.
![](https://img.wattpad.com/cover/146303380-288-k66262.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lord Vampire's Lover
Фэнтези"Apa yang kau inginkan?" "Kau," "Huh?" "Yang aku inginkan adalah kau My Love Greysha," ******* Sejak awal Greysha tahu, ada yang aneh dengan Axel. Dia terlalu mencolok dan mempesona, bahkan kata sempurna belum cukup untuk mendeskripsikan seorang Axe...