Greysha tidak tau apa yang terjadi, ia hanya mengikuti Axel yang keluar kamar menuju halaman mansion bersama Edward.
Greysha ikut menghentikan langkahnya melihat Edward yang berwajah tegang melihat seorang blonde dengan rambut blonde yang tergerai rapi.
Tunggu dulu, Greysha mengenal perempuan di samping gadis itu. Miranda.
"Si penyebar masalah ini kembali," ucap Miranda tersenyum miring.
"Membuang waktu saja," Axel Mengdegus malas.
Miranda tidak perduli dengan Axel. Beralih kearah Edward yang hanya diam, Miranda merangkul bahu gadis di sampingnya.
"Edward, kau tidak merindukan Sky?" ucap Miranda dengan manis.
Greysha menatap Edward, wajah Edward terlihat sangat kaku. Sementara wajah gadis yang Greysha ketahui bernama Skyla itu terlihat datar dan kosong.
"Untuk apa?" tanya Edward dingin.
"Apa?" tanya Miranda pura-pura tidak tahu.
"Kau menghidupkan Sky lagi," Edward menatap Skyla dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Kenapa aku selalu di nilai buruk?."
Miranda berakting sedih."Tidak usah berakting. Kau bukan artis, lagipula kau tidak di bayar," ucap Axel sinis.
Miranda memutar bola matanya malas. Menoleh kearah Skyla, Miranda terkekeh kecil.
"Skyla kau diam saja. Ada yang mau kau sampaikan?"
Skyla mengerjap, matanya berubah menjadi sejuk. Greysha akui, Skyla sangat cantik.
Skyla menoleh kearah Edward, menatap pria itu dengan yang mampu membuat Edward merasa melihat Skyla yang dulu.
"Hai, Ed ed," ucap Skyla datar.
"Sky...," Edward menatap Skyla lirih.
Pandangan Skyla berganti kearah Greysha.
Di pandang dingin oleh Skyla, Greysha langsung merapatkan tubuhnya kearah Axel yang menatap malas drama di hadapannya.
"Lihat ada seorang Skyla di sini," ucap Bianca bertepuk tangan tangan.
"Wah hama satunya lagi," ucap Skyla sinis.
Edward menggeleng. Ia tidak mengenal Skyla yang sekarang.
"Kau sudah mati," ucap Bianca dingin.
Skyla memiringkan kepalanya, menatap Bianca malas. "Itu hatiku, bukan ragaku," ucap Skyla menatap dengan dingin Edward sekilas.
"Dia benar," ucap Liam menatap Skyla dengan pandangan yakin.
"Sudah ku bilang," ucap Skyla melipat kedua tangan nya di depan dada.
"Hey, kenapa tegang begitu," ucap Miranda kesal.
"Aku dan Skyla hanya ingin menyapa," ucap Miranda tertawa pelan.
"Sudahlah, aku dan Skyla akan kembali nanti," ucap Miranda. Berbalik lalu pergi bersama Skyla.
Skyla menghentikan langkahnya. Ia menoleh kearah Edward dengan pandangan benci, lalu melanjutkan langkahnya bersama Miranda.
Setelah Skyla pergi, Edward memasuki mansion dengan langkah gontai. Menjatuhkan dirinya di sofa, Edward memejamkan matanya, seolah-olah itu akan meringankan bebannya.
Greysha ingin bertanya, tapi ia tahu ia tidak punya hak. Lagipula Greysha tidak ingin menganggu Edward yang terlihat sangat terpukul.
Akhirnya Greysha lebih memilih untuk memasuki kamarnya, kali ini ia tidak bersama Axel. Axel langsung pergi saat Miranda pergi, Axel bilang ia harus menemui Steve, Sarah, dan Kent.
Greysha membuka matanya yang hampir saja tertidur ketika mendengar bunyi pintu yang di buka. Ternyata itu Bianca.
Greysha tersenyum canggung. Ia memang baru berkenalan dengan Bianca tadi pagi, tapi karena Bianca terlihat ketus dan dingin. Greysha jadi takut untuk menyapa Bianca.
"Seharusnya kau tidak kembali ke sini," ucap Bianca sinis.
"Maksudmu?"
"Berpura-pura polos hah?" Bianca menatap Greysha sinis.
Greysha menghela nafas, "Aku benar-benar tidak tahu apa-apa."
Bianca mendengus dingin. Berjalan kearah sofa. Bianca duduk lalu menyilangkan kedua kaki jenjangnya.
"Aku bosan. Jadi aku akan menceritakan sebuah cerita dongeng," ucap Bianca menatap Greysha dengan senyuman miring.
"Aku harus mulai darimana yah?" Bianca bertanya pada dirinya sendiri.
"Baiklah, dengar kan aku,"
"Dahulu kala. Ada seorang gadis kecil, ia adalah gadis malang. Kenapa aku katakan begitu? Karena ia rela mengorbankan dirinya untuk orang lain. Cerita selesai. White and Black Luv, " ucap Bianca berdiri dari duduknya.
"Hanya itu?" Greysha menatap Bianca bingung.
"Kalau kau ingin tahu cari tahu sendiri," ucap Bianca lalu pergi meninggalkan kamar Greysha.
Greysha ikut keluar. Ia ingin tahu lebih detail. Tapi ia tidak tahu harus bertanya pada siapa.
Ia tidak akan bertanya pada Bianca, ataupun dengan Liam yang sama-sama seolah menolak ia. Peter? tidak laki-laki itu sedang tidur sekarang, ia tidak mau mengganggunya.
Kalau dengan Edward?, ia tidak mau menganggu Edward yang sepertinya sedang tertekan.
Axel?, cowok aneh itu memang selalu tidak ada jika di butuhkan.
Miranda?, itu sama saja dengan mencari mati.
Tiba-tiba pikiran yang sepertinya Felix tahu terlitas di kepala Greysha.
Aneh memang, tapi sepertinya Greysha punya firasat kalau Felix pasti tahu.
Sudah ia putuskan, ia akan menemui Felix untuk menuntaskan rasa penasarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lord Vampire's Lover
Fantasy"Apa yang kau inginkan?" "Kau," "Huh?" "Yang aku inginkan adalah kau My Love Greysha," ******* Sejak awal Greysha tahu, ada yang aneh dengan Axel. Dia terlalu mencolok dan mempesona, bahkan kata sempurna belum cukup untuk mendeskripsikan seorang Axe...