Apa yang kalian lagi kalian lakuin pas Axel update?*****
Greysha tidak tahu pasti apa yang terjadi pada tubuhnya, yang pasti ketika mendengar perkataan Edward, Greysha bisa merasakan jantungnya seolah berhenti berdetak bahkan Greysha bisa merasakan kalau ia melupakan caranya bernafas untuk sesaat.
"Kita harus menolong Axel," Greysha mengungkapkan kata hatinya pada Edward.
Edward yang mendengar ucapan Greysha menghela nafas kasar.
"Kita hanya punya kemungkinan tiga puluh persen untuk bisa menyelamatkan Axel," Edward membuang mukannya ke arah jendela.
"Tapi walaupun hanya tigapuluh persen, kita harus berusaha," ucap Greysha bersikeras untuk menyelamatkan Axel.
"Baiklah. Tapi kau harus mengikuti rencanaku," ucap Edward serius.
Sebenarnya Greysha takut. Tapi Greysha menekankan dalam hatinya ini semua demi Axel.
"Aku setuju," ucap Greysha.
Greysha mengerjapkan matanya dengan bingung. Saat ini ia sudah berada di antara empat orang lainnya.
Tapi Greysha hanya mengenal Edward, tidak dengan tiga orang lainnya."Apa rencanamu Edward?" tanya seorang wanita berambut merah yang Greysia lihat di pasar waktu itu.
"Tidak ada," jawab Edward.
"Lalu bagaimana?" kali ini pertanyaan itu berasal dari seorang laki-laki berambut coklat.
"Aku ada rencana," jawab seorang laki-laki berambut pirang. Rambutnya panjang sampai ke punggung. Terlihat seperti seorang fairy.
"Aku tahu aku bisa mengandalkan mu Daniel," ucap Edward pada laki-laki berambut pirang itu.
Sementara laki-laki berambut coklat dan perempuan berambut merah yang Greysha tahu bernama Dean dan Lia itu hanya mengangguk setuju.
"Jadi apa rencananya?" tanya Lia.
Daniel menyeringai lalu menatap Greysha dengan pandangan yang sulit di mengerti oleh Greysha.
*****
G
reysha tidak percaya jika ini yang dinamakan dengan rencana oleh Daniel.
Menyerahkan diri terhadap musuh apakah termasuk rencana?.
Pemikirkannya saja sudah membuat Greysha pusing sendiri.
Greysha menghela nafas lalu menatap gadis berambut merah agak kecoklatan di sebelahnya.
"Apakah kau yakin ini akan berhasil?" tanya Greysha ragu jika rencana Daniel akan berhasil.
Lia mengangkat bahunya acuh,
"Percaya saja. Biasanya rencana gilanya Daniel hampir selalu berhasil.""Kita sudah sampai."
Greysha sontak menghentikan langkahnya. Pandangan Greysha lalu beralih pada sebuah Castle dihadapannya.
Melihat keadaan di sekitar kastil itu saja sudah membuat Greysha takut sendiri. Apalagi masuk ke dalam tempat menyeramkan itu.
"Aku hanya bisa mengantarmu sampai sini. Sisanya kami serahkan padamu.
Greysha menghela nafas. Kemudian gadis dengan rambut putih mengkilat itu mengetok pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lord Vampire's Lover
Fantasia"Apa yang kau inginkan?" "Kau," "Huh?" "Yang aku inginkan adalah kau My Love Greysha," ******* Sejak awal Greysha tahu, ada yang aneh dengan Axel. Dia terlalu mencolok dan mempesona, bahkan kata sempurna belum cukup untuk mendeskripsikan seorang Axe...