Chapter 2 - Baby 'K'

2.9K 288 3
                                    

Jangan lupa vomant!

♡♡♡

Seorang pemuda yang sedang berbaring ditempat tidurnya, sambil mengerjabkan matanya untuk melihat cahaya terang yang merambat dari jendela rumahnya.

" Ini hari Minggu bukan?"

Kai mengarahkan pandangannya ke kalender yang berada disamping pintu masuk rumahnya. Ya, ingatannya benar, hari ini adalah hari Minggu. Biasanya Kai akan berdiam diri dirumah untuk memghabiskan weekend nya yang selalu membosankan ini.

Pikirannya kembali mengingat kearah lain.

Ah! Makanan dikulkasnya sudah tidak ada.

Ia tersenyum bangga, didompetnya masih banyak uang yang ia simpan. Apa hari ini ia bisa berpesta lagi? Kai memikirkan makanan yang mungkin lezat ketika ia makan nanti.

" Apa daging sapi saja? Aku sudah tidak lama memakan itu."

Kai bergumam, mempertimbangkan bahwa pilihannya tepat.

Tanpa pikir panjang, Kai mengambil baju hangatnya dan mengambil payung. Benar, diluar sana hujan. Walaupun tidak terlalu deras tetapi kalau ia sakit, ia tidak bisa bekerja esok harinya.

" Ah! Aku hampir lupa membawa dompet."

Kai berlari kecil ke meja dipojokan ruangan tersebut. Setelah itu ia kembali keluar dan mengunci pintu rumahnya.

Diperjalanan tidak ada yang menarik. Hanya ada orang-orang yang berjalan sama sepertinya dengan sebuah benda yang melindungi mereka dari rintik hujan.

Kai sampai ditujuannya, sebuah supermarket yang cukup besar dikota kecilnya. Kai mengambil troli yang disusun rapih itu kemudian membawannya.

Pandangannya terus mencari keberadaan sepotong daging sapi yang ia idam-idamkan hari ini. Dengan mengelilingi supermarket yang lumayan besar ini membuat dirinya juga lumayan lelah. Akhirnya mata indahnya menemukan beberapa daging segar yang bergelantungan.

Disitu juga ada kariyawan yang sedang memotong-motong beberapa bagian dari sapi.

" Ada yang mau dibeli?"

Terlihat dari segi umur, pria yang sedang memotong-motong daging sapi itu sudah menginjak pangkal empat.

Pria itu tersenyum ramah, " Apa perlu saya merekomendasikan daging yang segar ?"

Kai mengangguk, sesungguhnya ia tidak terlalu tau daging yang segar atau tidak.

" Baiklah."

Pria itu memilih salah satu daging segar yang Kai harap benar.  Dan semoga pria itu tidak membohonginya.

Kemudian pria itu memberi daging tersebut kepada Kai. Kai yang merasa tidak ada yang diperlukan lagi pergi dan tidak lupa ia mengucapkan terimakasih.

Kakinya berjalan kearah pusat pembayaran, memberinya kepada kasir dan membayarnya. Setelahnya ia keluar dari supermarket itu dengan bahagia. Tetapi, tidak sampai disitu. Kai melihat seseorang anak kecil yang meringkuk kedinginan karena hujan belum juga berhenti.

Kai dengan rasa kasihan berjalan kearah anak itu untuk menanyakan keadaanya.

Dan juga, Kai sangat suka anak kecil. Entah mengapa, ia sangat menyukai sifat polos mereka.

Dengan tangannya, Kai mengelus rambut panjang anak tersebut, " Hei.."

Anak itu tersentak, " P-paman jangan berbuat apa-apa padaku."

Mata bulatnya mengeluarkan air mata. Hati Kai tersentuh, sungguh Kai tidak kuat melihatnya.

" Aku tidak akan melakukan apa-apa. Aku hanya ingin bertanya, sedang apa kau disini?"

Tangisan anak itu semakin membesar dan membuat Kai panik.

" Sayang.. tidak apa, aku disini."

Kai memeluk tubuh kecil itu, memberi kehangatan sementara.

" Ayah, Ibu meninggalkan Kenzo senidiri."

Kai mengetahui arah tujuan yang anak itu ucapkan. Ia langsung mengajaknya kerumah kecilnya. Dan anak itu menerima ajakan Kai, bukan karena ia bodoh untuk menerima seseorang yang tiba-tiba mengajak dirinya tanpa ia kenal. Tetapi, anak itu tau bahwa Kai adalah seseorang yang baik.

Ia bisa melihat, dari tatapan tulusnya.

♡♡♡

" Ayo kita makan Kenzo."

Kenzo menunduk malu dan bertanya, " Um.. apa Paman tidak keberatan untuk memberi daging ini?"

Kai memberi senyuman lebarnya sehingga memperlihatkan gigi rapihnya.

" Mengapa aku keberatan.. ini daging milik kita bersama."

Kenzo tersenyum, " Terimakasih Paman."

Mereka berdua memakannya dengan lahap sehingga habis tidak tersisa.

" Kau tunggu disini oke? Aku akan menyuci piring ini sebentar."

Kenzo menggelengkan kepalanya.

" Tidak! Kenzo harus membantu Paman."

Anak itu berlari kecil dan membantu Kai. Kenzo secara diam-diam memberi busa sabun ke pipi Kai, sehingga membuat orang yang ia jahili memajukan bibirnya.

" Aku akan membalasmu anak nakal."

♡♡♡

Setelah mencuci piring, Kai memberi pertanyaan kepada anak  yang bernama Kenzo itu.

" Kenapa rambutmu panjang sekali?"

Kenzo memilin rambut panjangnya sambil melihatnya.

" Karena Ibu dan Ayahku tidak ingin aku yang sebenarnya."

Kai terkejut akan perkataan anak itu, bagaimana anak kecil yang bahkan ia perkirakan masih berumur tujuh tahun bisa mengucapkan pernyataan seperti itu?

" Ah.. lebih baik kita tidak membahasnya."

Kenzo berdiri dari duduknya lalu berjalan menghampiri Kai yang sedang memeluk boneka beruangnya, " Tidak apa Paman! Uh.. sebaiknya aku tidak memanggil kau Paman."

Kai menatap Kenzo bingung.

" Papa! Ya! Aku akan memanggilmu Papa."

Kenzo mengucap kalimat itu sambil memeluk Kai yang terpatung.

***

Aku kambek ehehe

Udah lama nih gak update story ini.

Ada yang nunggu?

Tapi keknya enggak deh hwhw😋

Never - KIMKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang